Pantau Kondisi 'Pabrik Sperma', Pria Dianjurkan Sering Cek Testis
Jakarta, Pada pria, testis memegang peranan penting dalam hal reproduksi karena perannya sebagai pabrik sperma. Nah, salah satu cara agar pabrik sperma tetap bisa berfungsi dengan baik yakni dengan mengecek bola testis.
"Pria memang disarankan untuk sering-sering mengecek bola testis. Waktu yang paling baik untuk mengecek bola testis adalah selama atau setelah mandi dengan air hangat," tutur seksolog Dr dr Andri Wanananda MS.
Penggunaan air hangat bertujuan untuk membuat skrotum (buah zakar) menjadi rileks dan tenang sehingga bola-bola testis bisa diperiksa dengan mudah. Biasanya, dikatakan dr Andri, bola testis bagian kanan sedikit lebih besar daripada bagian kiri.
Sementara itu, bola testis kiri posisinya lebih rendah daripada yang kanan. "Jika keadaan bola-bola testis seperti itu, tak perlu khawatir karena hal itu normal. Tapi jika besarnya sudah tidak wajar maka patut diwaspadai," ujar dr Andri.
Kelainan pada bola testis contohnya jika ada massa, gumpalan atau benjolan yang tidak normal di bagian depan atau samping testis. Sebab, adanya benjolan bisa jadi pertanda gangguan testis, apalagi jika menimbulkan rasa sakit.
Kondisi salah satu testis yang membesar bisa disebabkan oleh tiga hal yaitu:
1. Hernia Scrotalis (burut usus yang turun ke dalam buah zakar)
2. Varicocele (gangguan pada saluran sperma yang dikenal sebagai Vas Deferens)
3. Tumor testis.
"Sepanjang tidak sakit atau nyeri, buah zakar yang hanya sedikit besar sebelah sebenarnya normal-normal saja," tutup dr Andri.
Belum Diketahui Sebabnya, Begini Cara Antisipasi Kanker Testis
Melbourne,
Seorang pakar dari Australia mengatakan cedera pada testis akibat hobi
bersepeda atau memakai celana ketat ternyata tidak menimbulkan risiko
kanker. Namun kanker testis tetap bisa menghantui. Lalu bagaimana cara
mewaspadainya?
"Kanker testis itu relatif jarang meski
angkanya belakangan mulai meningkat. Kebanyakan penderitanya pria muda
dengan usia berkisar antara 15-39 tahun," papar Profesor Guy Toner,
konsultan onkologi dari Peter MacCallum Cancer Centre, Victoria seperti
dikutip dari ABC Australia.
Namun sayangnya tak ada riset maupun pakar yang berhasil menemukan penyebab pasti kanker yang menyerang 'pabrik sperma' ini.
Hanya
saja menurut Toner ada sejumlah teori spekulasi tentang hal ini. Sebuah
studi mengatakan ibu yang merokok saat mengandung dapat meningkatkan
risiko testis pada calon putranya.
Ada juga yang
berspekulasi tinggi-rendahnya kadar hormon yang terpapar pada si janin
ketika masih dalam kandungan dapat mempengaruhi risiko kanker testisnya
di kemudian hari.
Kendati begitu, ada sejumlah faktor yang diketahui ada kaitannya dengan peningkatan risiko kanker testis, antara lain:
1. Testis tidak turun dan cacat kelamin sejak lahir
Pria
yang terlahir dengan kondisi testis tidak turun (undescended testicle)
berpeluang lebih tinggi untuk terserang kanker testis.
Begitu
juga dengan pria yang sejak lahir mengidap gangguan pada alat
kelaminnya seperti hypospadia. Kelainan ini dicirikan dengan mulut
uretra atau saluran kencing yang tidak pada tempatnya, atau berpindah ke
bawah penis.
2. Turunan atau lingkungan
Bila
ayah atau kakak laki-laki Anda mengidap kanker testis, maka Anda juga
berpeluang untuk memilikinya. Namun Toner mencatat, risikonya lebih
besar bila saudara Anda yang kena ketimbang bila ayah Anda yang mengidap
penyakit tersebut, sehingga ada kemungkinan faktor lingkungan lebih
berpengaruh ketimbang genetik.
Lagipula Toner mengungkap sebagian besar penderita kanker testis mengalaminya bukan karena faktor turunan.
3. Etnis Kaukasia
Sebuah
studi mengungkap risiko kanker testis lebih sering menyerang etnis
tertentu, yaitu Kaukasia, terutama yang berusia antara 14-50 tahun.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment