Pria Ini Kehilangan Bobot 25 Kg Hanya dengan Makan di McDonald's
Jakarta, Namanya saja junk food. Makanan semacam ini tentu tidak menyehatkan karena tidak mengandung nutrisi apapun di dalamnya. Namun baru-baru ini seorang pria dikabarkan berhasil menurunkan berat badannya hanya dengan makan McDonald's.
Awalnya ini hanya iseng. Akan tetapi pria bernama John Cisna ini mencengangkan banyak orang setelah bobotnya sukses turun sebanyak 25 kg hanya karena mengonsumsi McDonald's selama enam bulan. Tak hanya itu, Cisna juga mengaku kadar kolesterolnya turun dan kehilangan lemak di dada, pinggang dan pinggulnya hingga total 21 inci.
Guru ilmu sains di sebuah SMA di Colo, Iowa itu pun mendokumentasikan pengalamannya dalam sebuah buku berjudul 'My McDonald's Diet'.
"Agak mengerikan ternyata membayangkan bahwa saya telah menghabiskan waktu setengah tahun untuk hanya makan McDonald's. Saya tidak bosan sih, tapi saya merindukan makanan lain. Yang paling saya inginkan adalah seafood," katanya kepada TODAY.
Ketika percobaan itu dimulai pada tanggal 15 September 2013, Cisna memiliki bobot 127 kg dan indeks massa tubuh (BMI) sebesar 38 yang tergolong sebagai obesitas. Namun setelah melakoni diet McDonald's, bobotnya tinggal 101 kg dan BMI-nya 30. Meski masih termasuk obes, setidaknya Cisna tidak mengalami kelebihan berat badan. Diet yang dilakoni Cisna itu berakhir pada 15 Maret 2014.
Saat ditanya apa yang menjadi hambatan baginya ketika menjalankan diet ini, Cisna mengaku tak ada masalah. "Cuma suatu ketika saya menunggu boarding di LaGuardia Airport dan tak menemukan McDonald's. Saya sangat kelaparan dan yang ada di tas saya cuma kacang mete, sebutir apel dan sekaleng Pepsi, jadi saat itulah saya melanggar diet saya," tuturnya.
Selain saat menikmati dietnya itu, Cisna juga dibuat kegirangan melihat hasil tes darahnya. Katanya, kadar kolesterol totalnya menurun drastis dari 249 menjadi 190, termasuk penurunan LDL atau kolesterol jahat sebanyak 25 persen.
Yang tak kalah mencengangkan, kendati ia dikhawatirkan mengonsumsi terlalu banyak garam dari junk food, Cisna justru mengaku kadar sodium dan tekanan darahnya normal-normal saja.
Tentu saja diet ini menimbulkan kontroversi. "Saya mengapresiasi upaya Cisna untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatannya, tapi diet ini tidak realistis atau masuk akal bila dilakukan dalam jangka panjang," kata Elisa Zeid, pakar diet dan nutrisi dari New York serta penulis buku Younger Next Week, seperti dikutip dari Today.com.
Dari pengamatan Zeid, Cisna mengalami penurunan berat badan dan kolesterol karena dalam diet McDonald's, ia harus mengurangi asupan kalorinya. "Tapi bagaimanapun pola makan Cisna saat itu juga didominasi oleh sodium atau garam, rendah serat dan tidak kaya akan vitamin maupun mineral karena kurangnya variasi buah, sayur, gandum utuh dan makanan kaya nutrisi lainnya," terangnya.
Sebagai gantinya, Zeid merekomendasikan agar orang yang ingin menurunkan berat badannya banyak mengonsumsi makanan yang diolah sendiri di rumah dan mengurangi jajan atau makan di luar.
Cisna sendiri mengaku akan terus menjalankan diet yang mengharuskan pelakunya hanya mengonsumsi 2.000 kalori per hari ini, meski bukan melulu makan dari McDonalds.
"Saya tidak merekomendasikan diet ini kepada siapapun. Saya sendiri bukan mempromosikan McDonald's, tapi tak ada salahnya mencoba. Ini hanya salah satu cara yang bisa membuat orang-orang menjadi sehat," tutupnya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment