BANDUNG - Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Regol Anwar Haidar didampingi Kepala Unit (Kanit) Resor Kriminal (Reskrim) Sunarya Ishak mengimbau kepada seluruh masyarakat agar jeli saat memilih pembantu rumah tangga.
"Sebab dimungkinkan si pembantu bekerja sama dengan maling dalam menjalankan aksi busuknya menguras seisi rumah," kata Anwar kepada wartawan di Mapolsek Regol, Jalan Mochamad Toha, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/12/2012).
Menurut Anwar, modus itu seringkali terjadi di Kota Bandung. Pihaknya pun sudah beberapa kali mengungkap kasus perampokan rumah yang merugikan ratusan juta rupiah. Kasus terakhir, kata dia, terjadi di Jalan Ciateul, Bandung, Jawa Barat.
Rumah mewah kebobolan maling dengan kerugian mencapai Rp 600 Juta. "Lancarnya aksi perampokan itu gara-gara pembantu. Barang-barang berharga semuanya habis, mulai dari uang tunai, emas dan lainnya," jelasnya.
Anwar membeberkan, modusnya, si pembantu sebelumnya telah diperdaya para pelaku. Pembantu itu mencari celah hingga si pemilik rumah tidak ada di tempat kediamannya. Kemudian pembantu itu segera menghubungi komplotannya untuk datang menguras seisi rumah.
Saat itu, adalah kesempatan emas bagi pelaku. Pembantu pura-pura pergi ke warung, sehingga si pembantu tidak akan disalahkan setelah harta pemilik rumah dikuras maling yang berkelompok. "Modus seperti ini sedang melambung tinggi di Bandung, makanya masyarakat harus hati-hati dan lebih selektif memilih pembantu," kata Anwar.
Awas! PRT Kerjasama dengan Maling
investigasi
,
modus operandi
,
reportase
,
telisik
,
telusur
Edit
0 komentar :
Post a Comment