Jakarta, Fungsi payudara yang paling utama adalah untuk menyusui bayi yang amat membutuhkan ASI sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhannya. Apa jadinya jika puting payudara sang ibu justru hilang atau rata. Walau aneh, kasus seperti ini banyak dijumpai.
"Memang ada wanita di mana puting payudaranya rata atau disebut dengan inverted nipple. Kalau buat menyusui bayi caranya diperah saja, nanti dikasihkan ke bayinya," kata dr Abraham Arimuko, Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin RSPAD Gatot Soebroto seperti ditulis, Rabu (9/1/2013).
Puting yang hilang, rata atau bahkan melesak ke dalam ini bukanlah sebuah kelainan berbahaya karena memang merupakan variasi dari bentuk puting wanita. Sebenarnya, puting yang rata atau inverted nipple ini sebenarnya memiliki beberapa variasi.
Puting disebut 'dimpled' apabila tidak seluruh puting yang melesak ke dalam, melainkan hanya sebagian saja. Puting bisa ditarik keluar, tapi tidak bertahan lama dan melesak kembali. Jika hanya salah satu payudara yang putingnya melesak, maka disebut 'unilateral'.
Inverted Nipple sendiri terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
- Grade 1 apabila puting masuk ke dalam tapi mudah ditarik keluar. Puting akan melesak kembali apabila ada tekanan lembut di sekitar areola.
- Grade 2 apabila puting yang masuk ke dalam masih bisa ditarik keluar, tapi segera melesak kembali saat dilepas tarikannya.
- Grade 3 apabila puting yang melesak sulit ditarik keluar.
Biasanya, inverted nipple hanya akan menjadi masalah saat menyusui bayi dan tidak mengganggu kenikmatan saat melakukan aktifitas seksual. Hanya saja, terkadang ada wanita yang merasa malu sehingga memilih untuk 'mengobatinya'.
"Kalau ingin puting yang rata menjadi normal seperti kebanyakan, penanganannya adalah dengan operasi," kata dr Abraham.
Yang perlu diingat, puting yang rata ini merupakan ciri khas bawaan. Apabila puting payudara sebelumnya normal lalu tiba-tiba hilang atau melesak ke dalam, sebaiknya segera periksa ke dokter sebab hal itu bisa jadi merupakan pertanda adanya kanker payudara.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment