Ini Ciri-ciri Bayi yang Sering Dianiaya Pengasuhnya

Jakarta, Bayi berusia di bawah 1 tahun umumnya belum bisa berkomunikasi dengan baik. Mereka hanya bisa menangis jika menginginkan sesuatu dan tidak bisa melaporkan kepada orang lain jika mengalami kekerasan. Tapi kini, ilmuwan menemukan ciri-ciri anak yang mengalami penganiayaan.

Selama lebih dari 20 tahun bekerja sebagai dokter anak, dr Lynn Sheets penasaran mencari ciri-ciri tersebut. Seringkali ketika menangani anak korban kekerasan, terkadang dengan patah tulang atau benturan di kepala, dia melihat catatan medis dan menemukan bahwa ada luka memar yang sama.

"Itu menggelitik minat saya. Ada banyak kasus di mana seorang anak punya memar di pipi dan ibunya berkata, 'Ini karena menabrak dot', lalu beberapa minggu kemudian anak itu kabarnya dipukul, dibanting atau bahkan dibunuh," kata dr Sheets yang merupakan profesor pediatri di Medical College of Wisconsin seperti dilansir Time Healthland, Kamis (14/3/2013).

Dalam temuan yang dipublikasikan jurnal Pediatrics, dr Sheets menemukan bahwa luka ringan seperti memar dapat menjadi pertanda penganiayaan berat. Cedera ini dikenal dengan sebutan cedera sentinel, yaitu cedera tak terduga pada bayi yang belum bisa berdiri atau melangkah sambil berpegangan.

"Bayi yang belum bisa berdiri seharusnya tidak mengalami memar, kami sudah tahu itu. Tapi yang kita tidak tahu adalah bayi yang sering dianiaya memiliki riwayat memar," kata dr Sheets yang juga menjabat sebagai direktur medis di Pusat Perlindungan Anak, Wisconsin Children Hospital.

Dr Sheets dan rekan-rekannya menganalisis 3 kelompok bayi berusia kurang dari 1 tahun. Kelompok pertama adalah bayi yang diduga sering dianiaya. Kelompok kedua terdiri dari bayi yang dievaluasi, tetapi tidak ditemukan adanya penganiayaan. Kelompok ketiga terdiri dari bayi yang sulit ditentukan mengalami penganiayaan atau tidak.

Dari 401 bayi yang diteliti, 200 bayi terbukti mengalami penganiayaan. Sebanyak 27,5% di antaranya tercatat mempunyai memar ringan. Bayi yang diduga tidak mengalami penganiayaan tidak memiliki memar sama sekali. Pada kelompok bayi yang sulit ditentukan, hanya 8% yang punya riwayat cedera ringan.

"Bayi sebenarnya sulit mengalami memar. Mereka berguling di dalam buaian dan ayunan sepanjang waktu dan dengan berat badannya seperti itu, menabrak sesuatu biasanya tidak meninggalkan bekas," terang dr Sheets.

Dr Sheets menjelaskan bahwa pemicu utama pengasuh kesal dan menganiaya bayi adalah karena tangisannya. Ia selalu mengajarkan orang tua bahwa bayi yang sering menangis adalah normal. Orang tua yang baru memiliki bayi seringkali stres dengan tangisan tersebut.


About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :