Modus Penipuan Cash On Delivery oleh Personil Anak Band

AWAS!!! Donny Hariawan-ARYA Band, PENIPU ULUNG!!!


Hallo temen-temen kaskus,
Sengaja Saya posting thread ini, dengan harapan kejadian yang menimpa Saya jangan menimpa temen-temen lagi.
Saat ini sudah banyak korban (Jakarta,Yogyakarta,Bali) , dengan berbagai macam motif, membual/bersilat lidah, berkedok/mengatas namakan ARYA Band.


Kronologis Kejadiannya:

Beberapa hari sebelum musibah ini, Saya menerima SMS penawaran barang dari
T. 0818279311 (belakangan setelah berkomunikasi via telpon diketahui bernama Donny Hariawan-Vokalis ARYA Band), berupa 1 unit Gitar Fender American Deluxe Stratocaster -USA (Infonya mulus, hardcase, sertifikat, -kwitansi masih ada). Saat itu Saya tidak menghiraukan SMSnya,
baru pada tanggal 13 Januari 2009, Saya ada keinginan untuk menanyakan kembali penawaran barangnya, ternyata ada balasan, Saya coba kontak, komunikasi via telpon, Dia tahu nomor Saya dari salah satu toko alat musik di Bandung (Saya tidak perlu menyebutkan namanya), u/ barang itu Dia buka harga Rp. 6.500.000,-
Saat itu Saya tanyakan lokasinya, Dia berada di Semarang sedang main band di ARYA Band, gitarnya Dia bawa, ada keinginan Saya untuk langsung Saya kejar dari Bandung ke Semarang, cek langsung barangnya.
Tapi Dia berdalih, Dia perlu uang itu pkl. 21.00 (saat itu pkl. 17.00) untuk
ganti rugi, orang yang kena tabrak sama Dia di Cianjur, sebelum berangkat ke Semarang.
Sebelumya Saya sempet ragu, tapi berdasarkan data & profile yang Dia kasih:
1.Donny Hariawan No. KTP 1050040811813001
-Jl. Sapta Marga K15 RT 02 RW 04 Kel. Cempaka, Kec. Andir
Bandung
-Komplek Sanggar Indah No. 13 Banjaran T.02292131693
2.http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=718730
3.http://aryabandku.multiply.com/
4.http://aryabandku.blog.friendster.com/
5.http://www.radarjogja.co.id/remaja-j...tional-player-

Saya browsing & croscek via telpon ke nomor T.02292131693 yang diseberang telpon mengaku ibunya (saat ini no. tersebut no. ini tidak aktif, alamat pertama sudah pindah dan tetangganya bilang Dia pernah kena kasus Laptop di Bali, sempat di penjara. Alamat kedua tidak komplit).
Atas dasar itulah Saya mulai percaya, Saya berfikir kalau Dia mau nipu, Dia sampai mengorbankan Band & temen-temenya.
Saya memberanikan menawar Rp. 4.000.000,- mulanya alot juga, tidak serta merta dikasih, akhirnya dikasih juga, Saya DPin Rp. 2.500.000, dibayar via transfer Bank BCA rek. 1761277486 a/n DonnyHariawan.
Selesai transaksi yang pertama, beberapa saat kemudian Dia menawarkan barang lain, Gitar Akustik Electric Taylor-USA (Hardcase, Sertifikat, Kwitansi Pembelian) Rp. 6.000.000,- singkat cerita Saya tawar Rp. 4.000.000, Dia kasih, awalnya saat itu Saya tidak mau transfer lagi, Saya bilang, uang Rp. 2.500.000, yang telah Saya transfer hitung-hitung untuk ngeDp. 2 barang, tapi Dia tidak mau, Dia mau kasih ke orang lain, Saya mulai terbawa situasi, akhirnya Saya transfer lagi Rp. 2.500.000,- via Bank BCA rek. 1761277486 a/n DonnyHariawan.sekitar pkl. 24.00 lebih, jadi total Rp. 5.000.000,-

Ini adalah bagian jalan hidup Saya, Saya ambil hikmahnya, Insya Alloh, kalau
memang rizkinya tak akan kemana, mudah-mudah Alloh memberi gantinya yang lebih dan berkah.Amin.

Penipu Ulung Lintas Provinsi Buruan Netter Tertangkap di Bandung

Bandung - Penipu ulung berinisial DH (32) tertangkap di Bandung. Pria tersebut selama ini menjadi buruan netter yang menjadi korban. Selama ini mereka menumpahkan kekesalannya karena ditipu di sejumlah portal komunitas dan jejaring sosial.

Mantan vokalis band Arya itu pun disebut buronan oleh para korban yang berasal dari sejumlah wilayah Indonesia. Bahkan, para korbannya pun membentuk grup facebook bernama 'Pemburu Donnie Boomers'.

Unit Reskrim Polsek Astanaanyar meringkus DH di salah satu kontrakan, kawasan Cibaduyut, Kota Bandung, Senin (1/4/2013) pagi.

"Terungkapnya kasus ini berawal dari salah satu korban yang melaporkan menjadi korban penipuan. Kami telusuri dan berhasil menangkap tersangka. Ternyata korbannya banyak, di Bandung saja ada 30 orang lebih," jelas Kapolsek Astananyar Kompol Irfan Nugraha kepada wartawan di Mapolsek Astanaanyar.

Nama DH tenar di dunia maya lantaran kiprahnya sebagai penipu. Aksinya tak hanya di Kota Bandung, tetapi menjelajahi lintas provinsi. "Tersangka beraksi di wilayah lain seperti Bali, Medan, dan Surabaya. Kemungkinan korbannya mencapai puluhan orang, kami terus mendalami penyelidikan. Termasuk memburu salh satu penadahnya," kata Irfan.

Modus dilakoni DH, ucap Irfan, mengincar korban yang mengiklankan barang berharga di sejumlah website jual beli dan media cetak. Mayoritas buruannya tersangka yakni telepon genggam dan tablet komputer. Selanjutnya pelaku mendatangi langsung penjual atau korban.

"Korban dan tersangka bertemu langsung. Setelah itu disepakati harga dan barang berpindah tangan, tersangka memberikan bukti sukses transfer ke rekening korban. Cara itu guna meyakini korban. Tetapi ternyata tipuan tersangka," jelas Irfan.

Bukti transfer via salah satu bank swasta yang bertanda pengiriman sukses itu diperlihatkan kepada korban dari ponsel pelaku. Korban pun percaya lantaran nama lengkapnya muncul dalam keterangan dari bank. Padahal, selama ini korban tidak menyertai nama lengkap saat pelaku meminta nomor rekening.

DH dijerat Pasal 372 dan 378 tentang penipuan dan penggelapan. Pemuda bertubuh gemuk ini meringkuk di ruang tahanan Mapolsek Astanaanyar. "Ancaman hukumannya tujuh tahun penjara," kata Irfan.

Belasan korban DH asal Bandung mendatangi Polsek Astananyar secara bergantian setelah mengetahui penipu tersebut berhasil dibekuk. Salah satu korban yakni Andrianus (39), didatangi pelaku pada 16 Maret lalu. Korban menjual menjual ponsel BlackBerry via online seharga tiga juta rupiah lebih.

"Malam hari setelah janjian lewat telepon, pelaku datang ke rumah. Sempat ngobrol-ngobrol dan menawar barang. Setelah itu di hadapan saya, dia mengaku membayar via rekening. Saat itu juga pelaku memperlihatkan bukti transfer dan nama istri saya tercantum. Siapa pun melihat itu pasti percaya, soalnya ada nama bank," kata Adrianus.

Malam itu juga Adrianus cek ke bank bersangkutan, kata pihak bank memang benar sukses. Tetapi setelah menunggu tiga hari, uang tidak masuk ke rekening bank istrinya. Adrianus akhirnya melapor ke Polsek Astanaanyar. "Saya coba masukan nomor telepon pelaku di internet, ternyata nama DH ini penipu. Kaget saya, korbannya banyak. Modusnya sama begitu," ucap Adrianus.

DH kepada wartawan mengaku melakoni praktik penipuan sejak 2009. Bahkan ia pernah mencuri barang berharga. "Kalau menipu pakai modus bayar via rekening ini sejak 2011, sasarannya telepon genggam. Korbannya sudah 50 kurang. Kalau sejak 2009, korban jumlahnya seratusan," ungkap DH.

Ia berpindah-pindah lokasi menipu ke sejumlah wilayah Indonesia memanfaatkan pekerjaan sebagai guide. "Saya kan punya bisnis travel. Kalau lagi ngantar tamu ke luar kota, sekalian saja mendatangi korban yang memasang iklan di daerah itu," ucapnya.

Bagaimana modus dilakukan? "Saya minta nomor rekening korban tanpa nama. Setelah itu nomor rekening korban dikirim via mobile banking ke salah satu bank. Nah, dari bank ini mengirim ulang verifikasi data si korban. Korban jadi percaya karena nama lengkapnya muncul. Memang tulisan bukti transfer itu tercantum, tapi 'kan tidak terkirim kalau saya tidak memencet PIN. Begitulah korban tertipu," ungkap DH.

Buronan di Dunia Maya Ini Jadi Penipu Gara-gara Galau

Bandung - Kiprah DH (32) menjadi penipu sudah berlangsung sejak 2009. Sasarannya mayoritas netter (pengguna internet) yang menjual barang elektronik seperti telepon genggam via sejumlah website jual beli. Lantaran netter kesal, DH pun dilabeli 'buronan' yang diumumkan ke beberapa situs komunitas, forum, dan jejaring sosial. Mantan vokalis Arya band ini mengaku menjadi penipu gara-gara galau.

"Band dibentuk 2007 harus bubar 2009 lalu. Saya hanya punya kemampuan bermusik dan bikin lagu. Saya frustasi. Mesti ngapain setelah itu. Pokoknya galau," ucap pria tersebut di Mapolsek Astanaanyar, Jalan Astanaanyar, Kota Bandung, Senin (1/4/2013).

DH dan personel Arya band pernah menelurkan album indie label dengan hits lagu 'Bukan Pria Sempurna'. Ia yang terbiasa hidup berkecukupan dari hasil kerja sebagai pemusik, akhirnya goyah setelah impiannya meramaikan jagat musik tanah air harus kandas.

Selama nganggur hingga 2010, DH melakukan penipuan dengan modus konvensional. Ia menawarkan barang kepada teman dan netter, tapi setelah uang diperoleh, barang yang diinginkan pembeli tidak kunjung datang.

"Pernah saya menipu dengan berpura-pura menjual gitar kepada crew Peterpan. Selain itu mencuri satu set kamera milik Eno drumer Netral," ungkap pria bertubuh gemuk ini.

DH pun mulai menemukan modus baru pada 2011 lalu. Ia terpikir memperluas aksi penipuan hingga ke sejumlah wilayah di Indonesia. "Modusnya mendatangi langsung korban yang memasang iklan di internet. Ya biar percaya. Saya berpura-pura sudah membayar melalui transfer ke rekening korban. Saat itu diperlihatkan langsung bukti transfer itu yang tercantum dalam isi pesan di telepon genggam milik saya. Padahal, uang belum terkirim karena saya tidak memencet PIN untuk proses pengiriman," ungkap DH.

Ia berpindah dari satu kota ke kota lainnya lantaran nyambi sebagai guide. Kebetulan DH mencoba bisnis travel karena punya keahlian berbahasa Inggris. Sewaktu mengantar klien ke salah satu kota, DH pun mulai beraksi di kota yang sedang disinggahinya. Ia bergegas mencari netter di kota itu yang memasang iklan menjual telepon genggam di situs jual beli. "Selain Bandung, pernah saya menipu di Medan, Bali, Surabaya, dan Jakarta," ucapnya.

"Korban pertama modus ini orang Bandung. Setelah itu saya kecanduan menipu. Korban modus ini di bawah 50 orang," tambah DH.

Hasil duit menipu ini, digunakan DH untuk keperluan sehari-hari. Barang hasil menipu itu biasa dijual melalui perantara berinisial D.

Jejak DH pun berakhir di ruang tahanan Mapolsek Astananyar. Penipu kelas kakap ini ditangkap anggota Unit Reskrim Polsek Astanaanyar di kawasan Cibaduyut, Senin (1/4/2013). Sejumlah barang bukti disita polisi dari tangan tersangka berupa buku tabungan, telepon genggam, paspor, jam tangan, dan sejumlah uang.

"Tersangka melanggar Pasal 372 dan 378 tentang penipuan dan penggelapan. Ancaman hukumannya tujuh tahun penjara. Selain itu, kami mengejar salah satu tersangka lainnya yang diduga terlibat," jelas Kapolsek Astanaanyar Kompol Irfan Nugraha.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :