Tanya Lelaki: Maukah Menerima Kekasih yang Bukan Perawan?
Meski zaman sudah modern, perdebatan tentang keperawanan tak bisa hilang begitu saja. Banyak wanita yang sudah tak berstatus perawan, baik karena pilihan sendiri maupun karena sesuatu yang kemudian disesali, dalam hati masih bertanya-tanya bagaimana pendapat sang calon suami jika mengetahui ia sudah pernah berhubungan intim sebelumnya.
Yahoo! SHE bertanya pada 10 pria yang berdomisili di Jakarta mengenai topik ini. Simak jawaban mereka.
Gua sih nggak tahu bedanya yang nggak perawan dan yang masih perawan. Jadi buat gua, selama orangnya tulus, masalah kayak begini nggak gua pikirin. -Nady
Rata-rata laki laki itu mendambakan istri perawan, tapi ada juga laki laki yang menginginkan si cewek sudah berpengalaman supaya nggak banyak bengongnya di malam pertama. Sejujurnya, gue juga mendambakan istri perawan, tapi selama ada teknologi operasi kedokteran yang bisa membuat perawan kembali, nggak masalah kan. -Claude
Hmmm, kalau bisa sih yang perawan. Tapi kalau sudah terlanjur, mungkin saya akan pertimbangkan lebih dulu -Faisal
Yang harus diutamakan dalam sebuah hubungan adalah menerima kekurangannya dan mensyukuri kelebihannya. Gua juga bukan orang yang sempurna, kok. Dan yang terpenting, gua hidup untuk jadi masa depannya, bukan masa lalunya. So, yes i will keep her. -Sanji
Sangat penting, karena kalau salah satu sudah tidak perawan lagi, pasangan itu sudah berlaku curang ya, menurut gue. Dan bukan sesuatu yang "wah" lagi ketika nanti pertama kali berhubungan intim. -Ferdinand
Gua nggak peduli. Nggak penting sih sebenarnya, perawan atau bukan. Tapi nggak ada cowok yang mau sama cewek yang udah pernah sama banyak cowok. Jadi selama dia masih cewek baik-baik, ya kenapa nggak. -Spencer
Tidak penting. Kalo ditanya, semua pria pasti akan memilih pasangan hidup yang masih perawan. Tapi bagi gue nggak penting, karena gue pun nggak sempurna. Kan yang akan gua jalanin dengan cewek ini adalah masa depan kita bersama, bukan masa lalunya atau pun masa lalu gua. -Labo
Hal ini mungkin masih jadi topik yang sensitif di budaya timur seperti di Indonesia. Dulu keperawanan adalah ukuran utama untuk mempersunting seorang wanita. Saat ini, bukannya keperawanan itu tidak penting, tetapi apabila seorang wanita sudah memutuskan untuk melepas keperawanannya sebelum menikah, kita harus hargai itu. Mereka pasti mempunyai sebuah alasan kenapa mereka melakukan itu, sama seperti pria yang banyak melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Dalam hal ini, kita tidak bisa menyalahkan si wanita 100 persen, akan tetapi kalau memang kita cinta padanya, berarti kita terima dia apa adanya dengan masa lalu, sifat, dan kebiasaan yang dia punya. Jadi keperawanan bukanlah ukuran utama buat gua untuk mencari pasangan hidup, lebih kepada bobot bibit dan bebetnya. -Wisnu
Bagi saya tidak masalah, karena yang kita nikahi itu bukan fisiknya, tapi secara keseluruhan yang ada di dirinya. -Dimas
Buat gue pribadi nggak begitu penting . Selama gue sayang dan nyaman sama dia, gue pasti bisa terima itu semua. Yang gue pengen itu hatinya, perawan atau nggak itu cuma bonus buat gue. -Dede
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment