Cerita Mazaya, anak gimbal yang diyakini punya kekuatan mistis
Ritual
pemotongan rambut gimbal yang digelar di Kompleks Candi Arjuna, Desa
Dieng Kulon, Kecamatan Batur Banjarnegara, Jawa Tengah sedikit berbeda
dibanding tahun sebelumnya. Kali ini, salah satu dari tujuh anak bajang
yang diruwat tersebut merupakan anak yang lahir dan besar jauh dari
Dieng, yakni Mazaya Filza Labibah (7).
Menurut sang ayah, Sofyan
Khadafi (41), rambut yang tumbuh pada anaknya memang terlihat berbeda
dari anak kebanyakan di lingkungan rumahnya, Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
"Saat
berusia 40 hari memang tumbuh rambut gimbal, kami mengadakan selapanan
saat itu. Setelah rambut Mazaya dipotong ternyata malah sakit dan
muntah-muntah. Kemudian, saat masih berusia 4 tahun kami membawanya ke
tukang cukur, saat itu tidak ada tukang cukur yang mau mencukur rambut
Mazaya. Alasannya takut kena bala," katanya di sela-sela persiapan kirab
ruwatan, Minggu (30/6).
Selama ini, Syaiful mengaku sang anak
memiliki perbedaan dari anak sebayanya. Bahkan, kemampuan batin juga
dimiliki Mazaya yang tidak dimiliki orang lain.
"Pernah suatu
ketika Mazaya mengalami kecelakaan tetapi tidak ada luka sekalipun,
padahal Maza dibonceng. Bahkan, kalau kami berpergian ke suatu tempat
Mazaya sering bilang atau memperingati kami agar melakukan hal yang
diucapkannya," katanya.
Menurut Sofyan, setelah diurut memang ada
garis keturunan dari sang ibu yang pernah hidup dengan rambut gimbal.
Ibu Mazaya, Agustrini Sumarlinah berasal dari daerah Pejawaran yang
berada di Kawasan Dataran Tinggi Dieng.
"Ternyata dari penuturan Pakde Mazayae memang pernah ada yang diruwat karena berambut gimbal," katanya.
Adanya
ruwat rambut gimbal di Dataran Tinggi Dieng, membuat Sofyan bersemangat
untuk mendaftarkan sang anak dalam acara yang digelar setahun sekali.
"Saya berharap nantinya setelah diruwat akan membawa kebaikan bagi
Mazaya," katanya.
Dengan fenomena tersebut, membuktikan anak
bajang tidak hanya dimonopoli anak-anak yang hidup dan tinggal di
Dataran Tinggi Dieng saja. Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo
mengakui fenomena adanya anak di Dataran Tinggi Dieng yang memiliki
rambut gimbal belum bisa dipastikan dalam kajian ilmiah.
"Kami belum melaksanakan penelitian lebih jauh, tetapi yang jelas fenomena ini susah untuk dijelaskan," ujarnya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment