Jangan Mau Bercinta Kalau Begini Alasannya
Jakarta, Ada banyak cara dan alasan yang mendasari pasangan suami-istri untuk melakukan hubungan seksual. Tapi berdasarkan dua studi terbaru, ketika seseorang mau bercinta hanya agar pasangannya tak kecewa, maka kepuasan yang mereka rasakan dari aktivitas itu, bahkan ke hubungannya akan berkurang.
Dalam studi-studi tersebut, pasangan diminta untuk menuliskan diari setiap malam tentang apakah mereka bercinta dengan suami/istrinya atau tidak dan apa motivasi serta hasilnya.
Ternyata peneliti menemukan bahwa ketika partisipan bercinta dengan motivasi untuk tujuan 'pendekatan' (seperti meningkatkan keintiman satu sama lain, agar semakin mesra, merasakan kepuasan), maka mereka merasakan gairah bercinta yang lebih besar, sekaligus lebih puas dengan seks yang mereka lakukan, berikut hubungan mereka.
Sebaliknya, jika partisipan mau bercinta hanya karena tujuan 'penghindaran' (misalnya menghindari konflik, mencegah pertengkaran, mencegah agar pasangan tak kecewa), mereka pun mengaku tak begitu bergairah dan tak merasakan kepuasan bercinta maupun kepuasan terhadap hubungan.
Yang tak kalah menarik, peneliti juga menemukan bahwa motivasi salah satu pihak dapat mempengaruhi apa yang pasangannya rasakan ketika berhubungan seksual.
"Kalau Anda bercinta hanya agar pasangan tak kecewa, Anda mungkin takkan merasa nyaman dengan hal itu karena Anda tak bersungguh-sungguh, tapi Anda berpikirnya setidaknya itu menguntungkan pasangan," terang peneliti Amy Muise, Ph.D. dari University of Toronto Mississauga, Kanada.
"Padahal entah bagaimana caranya pasangan dapat merasakan hal ini, dan ini juga menurunkan tingkat kepuasan mereka," tambahnya.
Jadi pasangan lebih baik tidak bercinta daripada alasannya tidak tepat? Menurut Muise, tak perlu seperti itu. Bercinta, apapun alasannya, diketahui dapat meningkatkan kepuasan dua orang terhadap hubungan yang mereka jalani walaupun sifatnya hanya sementara. Yang jelas, peningkatan kepuasan hanya bisa diperoleh ketika pasangan memiliki tujuan 'pendekatan' seperti halnya yang dipaparkan di atas.
Namun ini akan berubah jadi masalah jika seseorang kerap melakukan 'seks penghindaran'. "Satu-dua kali tak masalah, tapi jika kita sering bercinta karena termotivasi oleh penghindaran, maka apa (hal negatif) yang dirasakan dari pengalaman itu akan terakumulasi dari waktu ke waktu," tandas Muise seperti dilansir Womenshealthmag.
Pada studi kedua pun ditemukan bahwa partisipan yang lebih sering bercinta karena alasan 'penghindaran' merasakan penurunan kepuasan dalam kurun waktu empat bulan. Pada saat yang bersamaan pasangannya juga tak lagi bergairah dan kurang berkomitmen terhadap hubungan.
"Berita gembiranya, masih ada kemungkinan untuk mengubah pola pikir Anda sehingga Anda bisa bercinta dengan tujuan 'pendekatan', alih-alih 'penghindaran'," kata Muise. Misalnya, mungkin Anda baru saja bertengkar dengan suami dan Anda berpikir jika bercinta akan membantu Anda menghindari perdebatan lagi dengannya.
Daripada begitu, ubahlah pemikiran seperti itu menjadi ajaklah suami berhubungan seksual agar Anda dan si dia merasa lebih dekat satu sama lain dan kembali akur. "Sebenarnya ini bukanlah perubahan pemikiran yang drastis. Tapi tampaknya yang sederhana ini justru secara konsisten dapat memberikan efek yang kuat terhadap hubungan," pungkas Muise.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment