Betapa tidak curhatan Ary yang diunggah belum lama ini di kucinghitamjalanjalan.blogspot.co.id telah dibaca hingga satu juta kali. 'Halo Selingkuhan Suami Saya', begitu ia mentajuki curhatan yang ditujukan bagi selingkuhan suaminya.
"Halo Mbak yang memacari suami saya. Nggak risih gitu Mbak?" tulis wanita asal Indonesia yang diketahui berdomisili di Los Angeles, California, AS, itu mengawali tulisannya.
Ia lalu menceritakan, kerugian-kerugian yang dialaminya akibat perselingkuhan tersebut, seperti "216 weekend bersama anak-anaknya", "5 hari ulang tahun, 4 hari natal, 5 hari Ayah, 3 Thanksgiving", dan "Karier saya, karena saya berhenti kerja demi persiapan pindah untuk bersamanya".
Mirisnya, seperti diceritakan Ary, dia yang membelikan suaminya tiket yang ternyata digunakan untuk menemui si "Mbak" itu. "Saya sibuk dag dig dug berharap dia baik-baik saja karena jarang dengar kabar dari dia saat seminggu dia di kota Mbak, alasannya sih ga dapat sinyal," tulisnya.
Terlepas dari kedongkolannya, Ary menegaskan bahwa tulisan tersebut dibuat bukan untuk menghakimi sang selingkuhan. Ia menulis, "Kata orang urusan begini jangan diumbar, tapi buat saya ini penting... Akan ada orang-orang yang hanya membaca berita ini sebagai skandal sensasional, tapi akan ada, dan ini target saya sebenarnya, orang-orang yang membaca ini dan bisa mengerti mengapa selingkuh itu salah."
Orang-orang tersebut, katanya, mengedepankan harga diri mereka dan bilang 'tidak' pada tawaran selingkuh, baik pria maupun wanita, dan akan mengingatkan anak-anaknya untuk tidak berselingkuh. "Terutama anak gadis. Kenapa? Karena kita perempuan yang paling terlihat jelek saat berselingkuh," tulis dia.
Seperti diklaim Ary, berkat tulisan tersebut si selingkuhan juga sudah meminta maaf. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Selain sudah dibaca jutaan kali, artikel tersebut juga mengundang lebih dari 1.000 komentar yang hampir semuanya bernada positif.
Apakah Anda korban seperti Ary? Ingin meluapkan unek-unek dengan tulisan? Menurut terapis percintaan dan rumah tangga Robert C. Jameson, mencurahkan isi hati lewat tulisan adalah cara efektif untuk meredakan tekanan batin. Tapi tidak harus mengumbarnya ke publik.
"Tulis secepat mungkin, dengan kata-kata kasar, sampai Anda benar-benar kesal dan menangis. Keluarkan semua emosi," kata Robert seperti dikutip Huffington Post. Setelah itu, ia menyarankan pasiennya untuk membaca tulisan tersebut, lalu merobek dan membakar kertas tersebut. Jika Anda menulis di gawai atau komputer, pilihan menghapus juga ada di tangan sendiri.
"Dengan tidak ada orang lain yang membaca tulisan itu memungkinkan Anda untuk melepaskan hal-hal yang selama ini disimpan karena takut dianggap buruk oleh mereka," tambah Robert.
Tapi tentu saja, semua kembali ke preferensi masing-masing. Yang terpenting hati lega, si tukang selingkuh dan selingkuhannya juga kapok.
0 komentar :
Post a Comment