Berbagai Alasan Kopi Bisa Tingkatkan Produktivitas
Jakarta - Ada berbagai macam cara meningkatkan produktivitas, salah satunya dengan minum kopi. Penasaran kenapa kopi bisa meningkatkan produktivitas?
Berikut ini berbagai alasan mengapa kopi bisa meningkatkan produktivitas peminumnya, seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber:
1. Bisa Tingkatkan Daya Ingat
Studi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa kafein dapat mempertajam ingatan seseorang selama 24 jam setelah dikonsumsi. Kafein yang terkandung dalam kopi cukup untuk meningkatkan kualitas sirkuit memori dalam otak, sehingga bisa lebih baik dalam berkonsentrasi dan fokus mengingat sesuatu.
Tapi demi mendapat manfaat ini jangan lantas membuat Anda berlebihan dalam mengonsumsi kopi. Dr Ashok Jansari, seorang psikolog di University of East London menyarankan agar tidak minum kopi lebih dari 200 mg.
Meski demikian, Dr Anders Sandberg, ahli saraf dari University of Oxford menyebut cara terbaik meningkatkan konsentrasi adalah dengan tidur. Karena itu jika mengonsumsi kafein terlalu dekat dengan jam tidur malah bisa mengganggu konsentrasi.
2. Bisa Bikin Lebih Segar dan Waspada
Pakar kedokteran tidur di Charlottesville Neurology & Sleep Medicine, Virginia, dr Christopher W Winter menjelaskan ketika bangun tidur, melatonin yang membuat seseroang merasa ngantuk serta adenosin yang menekan kewaspadaan berada pada tingkat terendah. Selain itu, neuropeptida yang mempromosikan kewaspadaan serta hipokretin berada di tingkat tertinggi.
Dia menyarankan untuk mendapatkan efek terbaik, sebaiknya minum kopi dilakukan setidaknya dua jam setelah bangun tidur. Sebab, kafein pada kopi bisa menimbulkan efek waspada seoptimal mungkin ketika tubuh membutuhkannya.
Madelyn Hirsch Fernstrom, CNS, PhD dari University of Pittsburgh School of Medicine bahkan menyarankan minum kopi 30 menit sebelum tidur siang. Menurut dia, sebenarnya kafein bisa membuat seseorang lebih waspada ketika bangun tidur.
3. Bisa Membuat Terjaga
Ketika sedang banyak kerjaan yang harus dilakukan, seseorang mengandalkan kopi agar bisa terjaga lebih lama. Itu makanya di saat-saat tertentu, kopi bisa membantu meningkatkan produktivitas.
Pembaca acara HowStuffWorks Lauren Vogelbaum menjelaskan setiap sel dalam tubuh menggunakan senyawa kimia adenosine triphosphate (ATP) untuk menggerakkan otot, mengirim sinyal elektrik ke otak, dan membuat sel baru. Nah ketika ATP selesai diproses akan ada senyawa buang bernama adenosine yang bisa menempel pada reseptor otak. Ketika adenosine menempel di reseptor otak, kerja saraf akan melamban dan menyebabkan rasa kantuk.
Nah, kafein memiliki reseptor yang sama di otak seperti adenosine. Jadi ketika seseorang minum kopi yang terjadi adalah lebih sedikit adenosine yang menempel pada reseptor otak. Pakar menganjurkan untuk minum kopi dengan jumlah sedang-sedang saja.
4. Menurunkan Risiko Depresi
Depresi bisa membuat seseorang tidak produktif dalam bekerja. Nah, hasil penelitian Harvard School of Public Health menyebut orang yang minum 4 cangkir kopi atau lebih per hari memiliki risiko 20 persen lebih rendah mengalami depresi. Sementara orang yang mengonsumsi 2-3 cangkir sehari memiliki risiko sekitar 15 persen lebih rendah untuk mengalami depresi.
Kata peneliti, reseptor otak yang bereaksi terhadap kafein ditemukan di basal ganglia. Basal ganglia merupakan bagian otak di mana neurotransmitter penting untuk depresi terkonsentrasi. Stimulasi reseptor secara berulang dapat membantu melindungi terhadap perkembangan depresi.
Selain itu, minum kopi dapat menyebabkan peningkatan jangka pendek untuk energi dan suasana hati.
5. Lebih Positif
Studi Ruhr University menunjukkan bahwa kopi bisa mengubah cara pandang seseorang terhadap kehidupan. Diketahui paparan kafein bisa mengubah pikiran negatif jadi yang lebih positif.
Studi membuktika kafein seperti yang terkandung dalam kopi bisa mempengaruhi fungsi saraf secara positif. Diyakini, efek tersebut muncul karena kafein mempengaruhi pelepasan dopamin, senyawa di otak yang berhubungan dengan reward atau rasa senang dan kreativitas.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment