Kisah Buaya 'Berkalung' Ban yang Kerap Muncul di Bawah Jembatan Palu
Palu - Ada buaya 'berkalung' ban di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Karena dianggap istimewa, reptil tersebut menjadi tontonan ketika berjemur.
Sebelum mobil melewati Jembatan Palu IV, yang terletak di sekitar Teluk Talise, Iwan, yang mendampingi detikcom berkeliling Kota Palu, berteriak, "Itu pasti ada buaya di bawah jembatan. Coba kita cek nanti."
Iwan mengatakan itu karena melihat sejumlah pengendara sepeda motor dan mobil berhenti di jembatan. Pengguna jalan menjulurkan kepala dan menunjuk sesuatu ke arah laut. Lalu lintas sedikit tersendat.
Kami melintasi jembatan, lalu berputar melewati jalan di bawah jembatan. Di lokasi itu, beberapa anak dan pria dewasa, seperti warga yang berada di atas jembatan, menatap pantai dan muara sungai. Telunjuk mereka mengarah ke kejauhan. Benar kata Iwan, ada buaya. Panjangnya 3-4 meter. Di lehernya ada ban motor.
"Nggak tahu itu kenapa di lehernya ada ban. Sudah lama seperti itu, sudah setahunlah," kata Iwan dengan logat khas Indonesia timur.
Tak ada yang berupaya menolong buaya tersebut. Tepatnya, tak ada yang berani mendekat dan melepas ban dari leher sang buaya. Padahal, konon, hewan bernama latin Crocodylus porosus itu tidak menyerang manusia.
"Ketemu manusia, dia (buaya) lari. Misalnya ada nelayan mancing dengan masuk ke sungai atau laut, dia justru tak berani muncul dan nggak nyerang," jelas pria yang berstatus sebagai abdi negara ini.
"Dulu sempat ada petugas BKSDA atau SAR gitu yang menembak bius untuk melepas ban di leher buaya, tapi biusnya tidak mempan," tambah Iwan.
Hingga saat ini, buaya itu tetap berkalung ban. Tiap kali muncul ke permukaan atau berjemur, ia menyedot perhatian banyak orang. Warga yang melihat, selain merasa aneh, iba. Sampai kapan hewan tak bersalah tersebut 'terjerat' ban?
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment