Rahasia Terlarang Booking Cabe-Cabean !! Pedas Di Mulut Hot Di Ranjang !! MakkkCrottttt !!!

Fenomena Cabe-cabean

Cakep tapi bego


Bedaknya tebal bak dempul. Mengenakan kaus ketat dan celana pendek. Pahanya terbuka lebar membuat mata pengendara motor lain jelalatan.

Cakep tapi bego, begitu kepanjangan dari Cabe-cabean. Sebuah istilah bagi gadis remaja naik motor berboncengan dan kerap berpakaian serba minim. Bahkan tak jarang ketika nangkring di atas motor, lubang bokongnya terlihat seperti tempat memasukkan koin telepon umum.

Usia mereka antara 13-16 tahun. Cabe-cabean juga bisa dijadikan saranan buat melampiaskan hasrat seksual. Begitulah cabe-cabean dikenal saat ini. Sebuah fenomena di Jakarta hingga pinggiran ibu kota. Disebut cabe-cabean lantaran gampang untuk diajak berbuat mesum. Bahkan tanpa mengeluarkan fulus alias gratis.

Digerayangi hingga ditiduri ciri dari cabe-cabean. Mereka juga kerap menjadi ajang taruhan balapan motor liar. Di kota Depok hingga Kabupaten Bogor, cabe-cabean bisa dilobi percuma. Kebanyakan cabe-cabean itu justru genit mencari pria kesukaan.

Jumat dini hari pekan kemarin, Ike, 17 tahun, bersama sekitar puluhan teman prianya baru saja dari kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Dia hanya sendiri berboncengan dengan teman prianya. Pakaiannya ketat dengan paduan celana jins biru tua. Kebetulan malam itu dia bersama bengkel motor balap asal Kota Depok baru saja dari arena balap liar di Taman Mini.

Bagi anak bengkel motor balap liar itu, Ike dikenal sebagai cabe-cabean. Dia menjadi bancakan untuk digerayangi atau diajak tidur. "Mainannya anak-anak," kata Dado, 33 tahun, mekanik bengkel balap liar saat berbincang di Jalan Margonda Raya, Sabtu dini hari pekan kemarin. Ike memang dikenal mau diajak siapa saja dan kerap berganti pasangan.

Wajah Ike lumayan menggoda. Kulitnya hitam manis dengan tubuh sedikit gemuk. Bokongnya berisi dan bibirnya sensual. Apalagi payudaranya, besar membusung terlihat dari ketatnya baju dia kenakan. Jika diajak menonton balapan liar, Ike biasanya menyanggupi. Namun itu juga tergantung oleh siapa dia diajak. Biasanya Ike mau ikut jika diajak anak motor berwajah tampan. "Dia mainannya si Wely," ujar Dado.

Bagi kalangan bengkel balap di Kota Depok, seting merupakan sebutan untuk balapan liar. Sesama bengkel balap biasanya ada sebutan "main" untuk menantang sesama lawan. Tempat balapan tergantung kesepakatan, biasanya di jalan depan Taman Mini, Jalan Raya Parung, atau jalan di perkantoran Pemerintah Kabupaten Cibinong, Bogor.

Fenomena ini bukan kali pertama bagi anak bengkel balap liar. Jauh sebelumnya, cabe-cabean disebut jablai alias jarang dibelai. Di Kota Depok cabe-cabean gratis tergantung lobi si anak motor. Sepeda motor dan tampang menjadi klasifikasi cabe-cabean jika ingin diajak keluar. Sekali lobi, bisa digerayangi. Selanjutnya bisa diajak tidur.

"Namanya jablai, sekali pegang juga dia yang pegangin," kata Botak, 25 tahun, nama samaran. Jika sudah bosan biasanya jablai ditinggalkan.

Dari gratis hingga jadi lahan bisnis

Gerimis masih belum berhenti akhir bulan lalu ketika Apit, 25 tahun, menyalakan sepeda motor RX King miliknya. Sabtu malam itu Apit gundah, libidonya sudah di ubun-ubun. Dia kemudian menuju sebuah kampung di Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat. Tujuannya menjemput cabe-cabean.

Tadinya Apit berencana mengajak cabe-cabean garapannya menonton balapan liar di jalan menuju kantor Pemerintah Kabupaten Bogor di Cibinong. Lantaran jalan basah karena hujan, banyak anak motor mengurungkan niat mereka untuk balapan. "Jemput dulu mainan gue, biasa seting sampe basah," kata Apit saat berbincang. Bagi Apit dan teman-temannya, seting berarti menggerayangi sampai meniduri cabe-cabean.

Apit memang dikenal kerap mencari cabe-cabean. Jika suntuk, biasanya dia bersama teman-temannya menyisir tempat tongkrong cabe-cabean hingga dalam kampung. Selama ini dia gratis menikmati kehangatan tubuh cabe-cabean. Hanya sekadar mentraktir makan atau membelikan minuman dan rokok. Kebanyakan cabe-cabean dia jumpai suka menenggak minuman beralkohol. "Minumnya kuat, merokoknya kayak kereta," ujarnya.

Cabe-cabean disebut Apit berinisal, L, 17 tahun, seorang remaja putus sekolah di bilangan Kota Depok. Rambutnya lurus dengan tinggi sekitar 155 sentimeter. Meski baru 17 tahun, L terlihat seperti perempuan 22 tahun. Badannya kecil namun padat berisi. Bagi Apit, L masuk kriteria cewek bahenol.

Dari cerita Apit, berburu cabe-cabean bukan perkara sulit. Menembus dingin malam di area tongkongan seperti taman dan jalanan dilakoni jika libido sudah di ujung kepala. Jika tak dapat, biasanya Apit mengontak temannya untuk dikenalkan dengan cabe-cabean. Dari sana jalur berkenalan dengan cabe-cabean terbuka luas.

Berbeda dengan di Kota Depok, di daerah Taman Aries, Jakarta Barat, cabe-cabean menjadi bisnis. Tarifnya hingga jutaan rupiah. Seperti penuturan germo berinisial EZ alias Kampleng, dia mampu menyediakan cabe-cabean untuk diperjualbelikan. "Nggak bisa malam bang," kata EZ melalui pesan seluler saat mencoba memesan cabe-cabean.

Untuk penawaran malam itu, Kampleng membanderol cabe-cabean kenalannya Rp 700 ribu. Dia ogah menurunkan harga karena dia anggap tarif segitu sudah murah.

Di Jakarta Barat jual beli cabe-cabean bagi kalangan anak motor merupakan cerita lama. Rahman mengamini. Dia kerap mencari cabe-cabean di sekitar kantor CNI dekat kantor wali kota Jakarta Barat. Bahkan paling mengagetkan, setiap anak motor di sana memiliki cabe-cabean untuk dijual. "Bukan cerita baru, itu udah lama. Setiap anak punya kuncian," kata Rahman.

Bikin pedas dunia maya

Setelah muncul istilah jablai alias jarang dibelai, fenomena baru masih hangat di kalangan gadis remaja di Jakarta muncul istilah cabe-cabean. Nama itu muncul lantaran cabe-cabean kerap dipakai sebagai taruhan dalam balapan motor liar.

Bagi pelacur berusia 13 tahun sampai 16 tahun kini menyandang predikat cabe-cabean memiliki nilai jual tersendiri. Pasarannya naik menyaingi para pelacur di tempat prostitusi berkedok spa. Sekali main tarifnya Rp 1 juta sampai Rp 3 juta. Jenis ini masuk kategori cabe ijo.

EZ alias Kampleng, penyedia jasa cabe-cabean di Jakarta Barat, menangguk untung. Saban hari ada saja pesanan masuk di telepon selulernya. Saban cabe-cabean binaannya dipesan orang, dia mendapat Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.

EZ bukanlah germo pengikat. Dia hanya diminta memasarkan temannya. Untuk bertransaksi, EZ biasanya menunggu di sekitar Kembangan, Jakarta Barat. Selain itu, dia memasarkan melalui telepon seluler dengan orang tertentu.

"Ada usianya 16 tahun, harganya Rp 700 ribu tapi nggak bisa malem," kata EZ akhir bulan lalu. Pelacur cabe-cabean dagangan EZ tidak beroperasi malam karena masih beratus anak SMA di Jakarta Barat. Dia hanya menyanggupi pesanan cabe-cabean buat dipakai siang.

Bagi kalangan anak motor balap liar di Jakarta Barat, nama EZ memang dikenal memiliki banyak stok cabe-cabean. Bisnis itu dilakukan lantaran butuh untuk merombak sepeda motor.
Seperti pengakuan B, seorang joki balap liar. Uang hasil menjual cabe-cabean buat memodifikasi sepeda motornya. "Uangnya kembali lagi ke jalan," kata B.

Sejalan dengan itu, fenomena cabe-cabean juga marak di jejaring sosial. Tarif mereka meroket. Jika pasaran cabe-cabean di Jakarta Barat paling kecil Rp 500 ribu. Melalui Twitter, seorang germo membanderol cabe-cabean hingga Rp 3,5 juta sekali kencan.

Seorang germo mengaku bisa menyediakan cabe-cabean dari kalangan SMA. Di akun jejaring sosial miliknya dia menyertakan pin BlackBerry untuk bertransaksi. Tak lupa, foto tanpa busana cabe-cabean juga dipajang. "Nih yang mau cabe-cabean, add pin gue atau DM ya," tulis akun Twitter seorang germo.

Pengamat kejahatan dunia maya Judith MS mengatakan saat ini pelacuran melalui jejaring sosial makin meningkat. Polanya kebanyakan pelacuran di bawah umur menggunakan Facebook dan Twitter. Kementerian Komunikasi dan Informasi telah menutup sejumlah akun penyedia pelacur. Namun para pelaku menggunakan forum untuk bertransaksi.

Perlu mendaftarkan surat elektronik jika ingin masuk ke forum tersebut. Isinya jual beli pelacur di bawah umur hingga dewasa. "Satu diberantas dan tumbuhnya makin banyak," kata Judith melalui pesan BlackBerry.

Mabok ginseng biar jreng

Saban malam menjelang di sekitaran Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, kerap ramai ditongkrongi cewek remaja. Makin malam di jalur itu bukan kian sepi, ada saja cpwpk-cowok belia datang membawa pasangan atau cewek cabe-cabean dengan sepeda motor keliling di bantaran jalan KBT.

Di sana banyak nongkrong cabe-cabean hingga dini hari. Sambil bersenda gurau menatap ke arah aliran KBT, mereka menenggak minuman beralkohol jenis gingseng.

Seperti penuturan Andre, 25 tahun, anak motor di bilangan Pondok Kopi, Jakarta Timur. "Kalau mabuk minumannya ginseng, belinya di tukang jamu. Harganya cuma Rp 5 ribu," kata Andre saat berbincang akhir bulan lalu.

Dari cerita Andre, mencari cabe-cabean bukan perkara sulit. Awalnya berkenalan dan rutin berkomunikasi lewat telepon seluler. Ujung-ujungnya kopi darat dan selanjutnya berakhir dengan hubungan badan. "Biasanya gue bawa ke kos," ujar.

Andre membantah mencari cabe-cabean perlu mengeluarkan fulus. Cukup berkenalan dan mencari ke tempat nongkrong cabe-cabean. Mereka biasanya selektif memilih pasangan, tampang juga jadi pertimbangan. "Cabe-cabean mah gratis," ujarnya. Dia mengaku saat ini memiliki satu kuncian cabe-cabean di Ciledug, Tangerang.

Dia mengungkapkan cabe-cabean di KBT memang hobi meminum ginseng. Selain murah, minum ginseng sama seperti menenggak arak oplosan. "Biar jreng kalo minum gituan," tutur Andre.

Di sekitaran Kabupaten Bogor, cabe-cabean juga doyan menenggak minuman beralkohol. Ada minuman alkohol oplosan jenis blue. Warnanya mirip mimunan bersoda merek Pepsi. Bagi pemula, sekali tenggak bisa langsung bikin pusing. Ujung-ujungnya jalan pun sulit alias sempoyongan.

Ada juga jenis lain, yaitu anggur merah. Cara mendapatkan mudah, biasanya dibeli di tukang jamu pinggir jalan. Harganya terjangkau, untuk minuman blue seharga 15 ribu per liter. Sedangkan anggur merah sekitar Rp 35 ribu.

Apit mengaku tidak semua cabe-cabean gemar mengkonsumsi minuman beralkohol. Namun kebanyakan cabe-cabean dia kenal hampir semuanya merokok.

Selain suka dengan anak motor, cabe-cabean di Cibinong hingga Kota Depok dikenal gemar nongkrong dengan sopir angkutan perkotaan. Mereka mencari kesenangan sekaligus uang jajan. Mereka menyasar sopir remaja dengan mobil angkot hasil modifikasi.


About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

5 komentar :

Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...
This comment has been removed by the author.
Unknown said...

Guys, temen gue lagi butuh uang buat obatin nyokap nya, bisa BO dia langsung di nomor ini 081374994300 , beneran bro ini seriusan klo bisa bantuin dia yaa guys
Namanya Beby, 24 thn, dapat BO Depok dan sekitarnya

noveras su said...
This comment has been removed by the author.
noveras su said...

Tunggu Apalagi Boss
Ayo Segera bergabung Dengan Kami !!!
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di : https://goo.gl/tfh9CW
BBM : 7B3130BF
whatsapp : +6281326993756
wechat : ID303
line : cs.ID303