Misteri Batu Lubang Misterius Makhluk Luar Angkasa

Batu Misterius di Pedalaman Garut, Kerjaan Alien?


Batu berlubang misterius di Situs Pasir Lulumpang - Lubangnya saja sehalus itu

Garut - Di tengah hutan Garut ada situs purba berupa batu berlubang misterius. Buatan manusia atau alien ini?

detikTravel pada beberapa pekan lalu menjelajah hutan Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Ini lantaran mendengar cerita soal situs Pasir Lulumpang.

Saya ditemani warga desa setempat bernama Kholil (45) untuk menuju situs tersebut. Kami melewati sawah dan ladang serta naik ke puncak bukit untuk menuju situs ini.

Nama situsnya adalah Pasir Lulumpang. Pasir adalah bahasa Sunda kuno yang berarti bukit, sedangkan Lulumpang adalah tempat menumbuk padi alias lumpang.

"Lubang di batunya memang seperti lumpang," kata Kholil.

Kami pun tiba di situs itu, namun pagarnya digembok. Ada plang buatan Balai Pengelolaan Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut. Tulisannya menyebutkan kalau ini situs bersejarah ini adalah benda cagar yang harus dijaga kelestariannya.

Namun tidak ada penjelasan data sejarah tertulis di sana. Kami terpaksa memanjat pagar supaya bisa masuk ke sana. Disparbud sudah merapikan jalur trekking di dalam pagar sehingga memudahkan kami menuju puncak bukit.

Inilah dia, batu misterius ini. Wujudnya adalah 3 batu besar seukuran meja makan. Setiap batu punya permukaan yang rata sempurna seperti meja. Lalu ada lubang misterius seperti untuk menumbuk padi dengan diameter sekitar 25 cm, dan mengecil di dasar lubang.

"Kalau di zaman modern bikin lubang begini bisa pakai bor. Pakai pahat juga bisa, tapi susah dan mesti jago. Tapi zaman dulu bikinnya pakai apa coba?" kata Kholil.

Saya lihat lubangnya, halus betul! Seperti digerinda dan digosok dengan telaten. Kok bisa ya bikin lubang ini tanpa memecahkan batunya? Selain itu tidak ada artefak lain. Tidak ada arca, tidak ada patung, tidak ada prasasti atau menhir sekalipun.

Saya malah jadi ingat berbagai situs megalitikum di luar negeri yang misterius. Sampai-sampai beberapa spot dibilang hasil pekerjaan mahluk luar angkasa. Apakah Pasir Lulumpang hasil pekerjaan alien juga? Pertanyaan itu menggelitik pikiran saya.

Kholil mengatakan ini adalah situs purba yang entah sudah berapa abad umurnya. Dia pun mendengar cerita dulu batunya ada lima. Satu jatuh menggelundung ke depan bukit dan tertimbun persawahan. Satu lagi jatuh menggelundung ke belakang bukit. Satu dari 3 batu tersisa juga miring karena tanah di bawahnya agak amblas.

Sayang sekali Disbudpar Kab Garut tidak memasang papan informasi sejarah. Namun melihat posisi di atas bukit yang bisa memandang lembah di sekitar Kecamatan Banyuresmi, serta posisi batunya, dalam pengalaman detikTravel ke beberapa situs sejarah, biasanya ini adalah tempat pemujaan di masa Megalitikum.

Kholil mengatakan tidak ada kunjungan wisatawan ke sini. Pagarnya saja digembok yang artinya tidak membuka diri untuk wisatawan.

"Paling hanya murid sekolah di sekitar sini saja yang dibawa gurunya melihat situs purba ini," tutupnya.

Pasir Lulumpang adalah situs sejarah yang misterius dan hidden gem di Garut untuk petualang sejati karena aksesnya yang menantang. Letaknya hanya 8 km dari Candi Cangkuang lewat Jalan Pasopati atau Pasar Leles. Apakah kedua situs ini berhubungan? Entahlah.

Misteri Batu Berlubang di Garut, Ini Penjelasan Disbudpar

Garut - Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Garut, Jawa Barat, angkat bicara terkait batu misterius di Situs Pasir Lulumpang. Seperti ini penjelasannya:

Ditemui di kantornya, Kepala Disbudpar Garut, Budi Gangan mengatakan, batu-batu tersebut merupakan batu peninggalan zaman megalitikum. Budi mengatakan, batu tersebut telah ada sejak zaman prasejarah.

"Batu itu terletak di tengah-tengah punden berundak yang terletak di Situs Pasir Lulumpang. Batu itu berada di punden ke-2 dan ke-3 situs tersebut. Letaknya berjajar membujur dari arah timur ke barat dengan jarak sekitar 6 hingga 7 meter," ungkap Budi kepada detikcom di Kantor Disbudpar, Jalan Ciledug, Garut Kota, Garut.

Budi mengatakan, batu andesit tersebut dulunya dipakai oleh masyarakat prasejarah untuk menumbuk padi. " Lulumpang itu Bahasa Sunda yang artinya tempat menumbuk padi. Lubang di tengah batu itu merupakan tempat menumbuk padinya," katanya.

"Di tiga batu tersebut setiap lubang berukuran 23-45 centimeter. Lubang terletak di bagian atas batu dengan permukaan datar," Budi menambahkan.

Namun, Budi mengatakan, tidak ada kaitannya antara Situs Pasir Lulumpang dengan Candi Cangkuang yang letaknya tidak terlalu berjauhan.

"Tidak berkaitan sama sekali, karena berbeda zaman. Situs Pasir Lulumpang itu peninggalan zaman megalitikum, sementara Candi Cangkuang adalah peninggalan zaman Hindu Klasik. Memang letaknya sekitar 8 kilometer, tapi tidak ada kaitannya," ucapnya.

Situs Pasir Lulumpang tersebut, kata Budi, telah ditetapkan sebagai cagar budaya dan berstatus sebagai situs yang dilindungi sejak tahun 2002. Pengelolaannya kini ditangani oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Garut.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :