Prostitusi Pelajar di Kediri
Kediri - Dunia prostitusi di Kota Kediri saat ini tak lagi didominasi kelompok Pekerja Seks Komersial (PSK) dewasa. Para ABG di kota tahu ini mulai berani mengais rupiah dengan menjual kemolekan tubuh mereka. Bahkan tak jarang beberapa dari mereka masih berstatus sebagai pelajar SMU. Kehadiran "ayam" baru gede (ABG) ini tentu saja semakin meramaikan bisnis syahwat dan menjadi "menu baru" bagi lelaki hidung belang.
Dengan tarif yang tidak terlalu mahal, para pelajar ini mampu menggeser PSK dewasa dalam bersaing menjual kehangatan. Bagi lelaki yang sudah biasa "jajan" di luar, tidak terlalu sulit untuk mencari pelajar yang bisa dijadikan teman tidur. Cukup dengan mendatangi hotel-hotel mesum yang ada di Kediri, beberapa pegawai hotel akan sigap menawarkan teman kencan dari berbagai usia.
"Biasanya yang nawari itu tukang parkir hotel. Kalau kita terlihat datang sendirian atau tidak membawa perempuan, mereka langsung mendekati untuk menawarkan teman kencan," ujar Roni (nama samaran), salah seorang pria hidung belang yang kerap memakai jasa pelajar. Selain tukang parkir hotel, menurut Roni, para resepsionis atau penerima tamu hotel juga siap mencarikan teman kencan. Tanpa diminta, mereka akan memberikan berbagai alternatif pilihan, mulai dari pelajar SLTA, mahasiswi, hingga yang sudah berumur atau tante-tante.
"Kalau disuruh milih pasti kita mintanya yang masih pelajar, bentuknya masih orisinil," ujar Roni berkelakar. Selanjutnya, kita tinggal menunggu layanan kamar tersebut diantar oleh tukang parkir atau resepsionis ke kamar hotel. Proses menunggu inipun tidak terlalu lama, yakni sekitar setengah jam saja. Di dalam kamar itulah transaksi harga baru dilakukan. Kebanyakan para pelajar itu mematok tarif Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu untuk sekali main.
Menariknya, harga tersebut masih bisa turun, tergantung kemahiran kita untuk menawar. Biasanya, para pelajar itu tidak akan terlalu mempertahankan harga jika waktu mulai larut. "Kalau sudah malam, mereka mau dengan harga Rp 150 ribu sekali main. Kalau masih ingin main lagi biasanya nambah, tergantung kesepakatan" kata Roni. Harga tersebut masih ditambah dengan sewa kamar yang rata-rata sebesar Rp 75.000 per hari. Jika sudah tercapai kesepakatan harga, para PSK pelajar itu tak akan membuang banyak waktu.
Tanpa banyak cakap, mereka akan segera memulai permainan dan melayani tamunya. Tidak ada lagi kesan pelajar dan anak-anak jika sudah berada di atas ranjang. Bahkan tak jarang mereka jauh lebih mahir dalam memberikan service dibanding PSK senior. Usai menyelesaikan urusan syahwat, pelajar tersebut akan meninggalkan nomor kontak yang bisa dihubungi. Hal itu untuk memudahkan jika sewaktu-waktu ingin kembali merasakan kehangatan tubuh mereka.
Main Tanpa Kondom, Gugurkan Kemudian
Kediri - Selain menjual kemolekan tubuh yang masih segar, para pelajar nakal di Kediri berani memberikan services lebih kepada pria hidung belang dengan bermain tanpa kondom. Dua alasan itulah yang membuat para pelajar nakal itu sukses menggaet tamu lebih banyak dari PSK dewasa.
Selain kalah dari segi usia, para PSK dewasa umumnya selalu meminta tamunya untuk memakai kondom sebelum berhubungan. Hal itu untuk menghindari terjadinya penularan penyakit kelamin (IMS) yang kerap terjadi pada para PSK. "Banyak tamu yang tidak suka menggunakan kondom, katanya sih bisa mengurangi kenikmatan saat berhubungan," kata Sinta, salah seorang pelajar nakal yang masih duduk di bangku kelas II SMU swasta di Kota Kediri.
Karena itu, ia dan kawan-kawannya berani memberikan layanan tanpa kondom hanya demi memuaskan pelanggannya.
Tentu saja hal ini menimbulkan resiko lebih besar terhadap penularan penyakit serta terjadinya kehamilan. Khusus untuk soal yang satu ini, Sinta memiliki trik khusus yang biasa dipergunakan bersama teman-temannya. "Kalau habis main, saya langsung ke kamar mandi dan membuang semua cairan yang ada di dalam. Biar tidak sampai hamil," jelasnya. Selain itu, ia akan menunggu beberapa menit terlebih dulu, jika tamunya menghendaki permainan berikutnya.
Selain untuk melepas kepenatan, hal itu untuk mengurangi masuknya sperma dalam jumlah banyak ke dalam rahimnya. Namun jika trik tersebut gagal untuk mengantisipasi terjadinya kehamilan, Sinta dan kawan-kawannya tidak terlalu panik. Mereka memiliki kenalan seorang bidan, yang biasa membantu menggugurkan kandungan. "Kalau sudah terjadi, memang tidak ada pilihan lain selain digugurkan. Ada teman yang biasa membantu untuk itu," ungkapnya.
Selain menggunakan jasa seorang bidan, Sinta juga pernah menggunakan jasa tukang urut tradisional untuk mengugurkan kandungannya. Meski tarifnya lebih murah, cara ini dianggap lebih sakit dan beresiko tinggi. Pasalnya, mereka harus bersedia menahan sakit selama tukang urut itu memijat dengan kuat bagian bawah perut mereka. Hal ini untuk mengeluarkan bakal janin yang ada di dalam rahim dengan cara tradisional. Selain itu, mereka juga harus meminum ramuan jamu yang terdiri dari bahan-bahan penghancur janin dengan dosis tinggi. Sinta mengaku tidak takut melakukan itu demi menjaga reputasi dan kelangsungan sekolahnya. Selain tidak memiliki calon ayah, kehamilan itu juga akan menghambat pundi-pundi rupiah yang mengalir ke kantongnya.
Kenali Mereka Lewat HP
Kediri - Berbeda dengan gambaran seorang PSK, para pelajar nakal itu justru bergaya dan mengenakan pakaian sederhana yang jauh dari kehidupan glamour. Bagi orang awam yang tidak terbiasa bergaul dengan mereka, cukup sulit untuk mengenali dan mengetahui keberadaan para pelajar nakal tersebut. Sebab pada umumnya mereka akan berpenampilan cukup sopan dan jauh dari kesan nakal.
Biasanya, para lelaki hidung belang mengidentifikasi para pelajar itu dari handphone yang mereka pakai. Sebab hampir setiap pelajar nakal di Kediri yang berprofesi ganda dipastikan memiliki handphone keluaran terbaru dan mahal, seperti Nokia 6600 atau Nokia 7600. "Hampir semua perek pelajar yang saya kenal memakai HP mahal dan terbaru.
Jadi meski dandanannya sederhana, lihat saja HP-nya," ujar Roni, salah seorang lelaki hidung belang yang kerap memakai jasa mereka. Selain itu, mereka juga tidak terlalu over acting dalam menggaet konsumen seperti umumnya perempuan nakal di lokalisasi.
Bahkan beberapa dari mereka terkesan sangat menjaga image saat bergaul dengan pria tak dikenal. Hal ini tentunya berbeda jika kita sudah pernah berkenalan atau setidaknya ada orang yang mereka kenal di antara kita. Sikap itulah yang membedakan antara pelajar yang benar-benar bisa "dipakai" dengan pelajar nakal biasa.
Pelajar nakal biasa atau yang lebih dikenal dengan sebutan pelajar nanggung ini umumnya berpakaian modis dan super gaul. Di beberapa tempat, kehadiran mereka sangat mencolok dengan dandanan yang gaul abis.
Namun jika didekati, mereka justru malu-malu kucing. Meski tidak menolak untuk diajak menemani makan atau nonton di bioskop, pelajar nanggung ini selalu menolak jika diajak naik ke atas ranjang. "Kalau dapat yang begituan, bisa buntung kita. Sudah tidak bisa diajak tidur, mintanya macam-macam, mulai pulsa, pakaian dan aksesoris lainnya," keluh Roni.
Karena itu, Roni dan lelaki hidung belang lainnya lebih suka bergaul dengan pelajar nakal atau pelajar PSK yang betul-betul bisa diajak kencan. Meski tetap harus merogoh kocek ketika mengajak mereka jalan-jalan, namun pelajar tersebut tidak menolak untuk diajak tidur. Bahkan jika hubungan yang terjalin antara konsumen dan pelajar itu cukup harmonis, tak segan-segan mereka memberikan layanan gratis tanpa imbalan. Beberapa pelajar yang sudah benar-benar jatuh cinta dan terpikat pada tamunya bahkan rela diajak kencan kapanpun dengan cuma-cuma.
Banyak Tak Perawan Sejak SMP
Kediri - Bagi Sinta, mendapatkan kepuasan materi menjadi alasan utama untuk menjajakan tubuh kepada lelaki hidung belang. Berangkat dari ajakan teman yang sudah terlebih dulu menekuni dunia malam, Sinta tertarik untuk bisa membeli barang mewah seperti pakaian dan HP.
Di tengah kondisi perekonomian keluarga yang kurang mendukung, sulit bagi Sinta untuk bisa membeli benda-benda tersebut. Karena itu, jalan pintas untuk mendapatkan uang adalah menjual kemolekan tubuhnya. "Awalnya ada teman yang nawari untuk nemani tamu, lama-lama menjadi ketagihan juga," ujar pelajar yang masih duduk di bangku kelas II SMU swasta di Kediri ini.
Tidak mudah bagi Sinta untuk menjadi perek yang cukup dikenal dan bisa menerima banyak tamu.
Setelah cukup akrab dengan teman sekolah yang terlebih dulu menjadi PSK, Sinta diperkenalkan dengan seseorang yang biasa dipanggil mami, dan sekaligus berperan sebagai agen wanita.
Dari orang itulah Sinta banyak mendapatkan order kencan melalui tukang parkir atau resepsionis hotel. "Kalau ada tamu, saya ditelepon dan disuruh ganti baju di rumah mami. Baru kemudian dijemput oleh tukang parkir untuk diantar ke hotel," kata Sinta. Dari tarif Rp 300 ribu yang dipatok kepada pria hidung belang, Sinta harus membayar Rp 75 ribu - Rp 100 ribu untuk maminya, plus uang jasa kepada tukang parkir atau resepsionis sesuai kesepakatan.
Tarif tersebut jauh lebih murah jika mereka sedang berada di dalam diskotik. Karena kebanyakan pengunjung diskotik adalah orang berduit, Sinta pun mematok harga Rp 500 ribu sekali kencan. Dengan nilai tersebut, Sinta tidak akan keberatan untuk diajak bermalam dimana pun, termasuk berkencan di dalam mobil.
Dengan postur tubuh yang ideal dipadu dengan gaya bicaranya yang manja, sifat remaja Sinta mampu memikat banyak lelaki hidung belang untuk mengajaknya kencan. Ironisnya, meski memegang uang cukup banyak, tidak sepeserpun yang ia gunakan untuk membantu keluarga.
Sinta lebih suka menghambur-hamburkan uang tersebut untuk sekedar mengikuti pergaulan. Bagi Sinta sendiri, melakukan hubungan intim dengan lawan jenisnya sudah bukan pengalaman baru. Ia mengaku telah kehilangan keperawanan sejak duduk di bangku SMP ketika berhubungan dengan pacarnya. Karena itu, ia tak canggung lagi ketika harus menemani pria tak dikenal asal harganya cocok. Meski demikian, sebagai remaja normal yang beranjak dewasa, Sinta juga memiliki seorang pacar yang juga duduk di bangku SLTA.
Seperti umumnya anak muda, mereka juga kerap bersama di sela-sela aktivitas ganda yang dilakukan Sinta. Bahkan kepada pacarnya, Sinta tidak pernah memberitahukan kegiatan mesumnya menjadi perempuan panggilan. Bahkan karena rapinya modus esek-esek itu, tidak seorangpun guru dan teman-teman sekolahnya yang mengetahui praktik ganda Sinta. "Kuncinya jangan terlalu dekat dengan teman di sekolah sendiri. Karena itu saya selalu menjaga jarak dan membatasi pergaulan," katanya.
Mudahnya Mencari ABG
panti pijat
,
pelacuran
,
pendidikan
,
prostitusi
,
seks
,
sex
,
underground
Edit
1 komentar :
Nyari abg mudah.. nyari game juga mudah tinggal datang aja ke dewasbobet.com.
Post a Comment