Ini Alasan Ada Orang yang 'Suka' Berpenampilan Berantakan
Jakarta, Ada seseorang yang berpenampilan rapi. Tapi, ada pula mereka yang cenderung berpenampilan berantakan. Nah, apa ya yang menyebabkan ada beberapa orang yang senang berpenampilan berantakan?
Diungkapkan Dr Theodore Shapiro, profesor psikiatri di New York Weill Cornell Centre, memang berantakan kerap diidentikkan dengan kemalasan. Padahal, kenyataannya tidak selalu begitu. Shapiro mengatakan berantakan adalah sesuatu yang dialami oleh semua anak sampai mereka berusia 6 tahun.
"Atau, ini bisa terjadi sampai mereka membangun keterampilan untuk bisa membuat sesuatu menjadi rapi," kata Saphiro kepada Sydney Morning Herald.
Sementara, psikiater Marcia Sirota mengatakan ada dua tipe orang yang berantakan: mereka yang sulit diatur dan mereka yang memiliki gangguan psikologi. Sirota mengatakan, mereka yang sulit diatur umumnya kewalahan dengan barang-barang yang dimiliki.
Kemudian, mereka juga sulit menemukan solusi untuk merapikannya hingga akhirnya mereka membiarkan kondisi berantakan terjadi. Untuk mengatasi ini, menurut Sirota si orang tersebut hanya butuh bantuan untuk membuat segalanya jadi lebih rapi.
"Sementara tipe kedua, orang yang berantakan bisa karena dia merasa tertekan, tidak berdaya, mengalami ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), tidak memiliki kemampuan mengatur sesuatu, atau dia seorang 'chronic non-cleaner'," kata Sirota.
Chronic non-cleaner dikatakan Sirota umumnya tinggal di lingkungan yang tidak menyenangkan, tidak sehat, dan berbau tidak sedap. Tapi, orang yang bersangkutan merasa baik-baik saja. Padahal, kondisi itu justru menunjukkan ada masalah serius.
"Kebanyakan dari mereka memiliki gangguan kejiwaan yang akhirnya membuat mereka menciptakan kondisi yang berantakan dan nyaman-nyaman saja hidup dengan situasi seperti itu," kata Sirota.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment