Kisah Gua Tenggorokan Setan
Smolyan - Di Bulgaria, ada Devil's Throat Cave atau Gua Tenggorokan Setan yang misterius. Gua ini tampak indah, tapi juga berbalut mistis.
Sebuah gua dengan nama yang cukup menyeramkan, Devil's Throat Cave, bisa ditemukan di Lembah Trigrad, Pegunungan Rhodope, Smolyan, Bulgaria. Nama gua yang tak biasa ini bukan tanpa sebab, tapi ada hal tertentu yang membuatnya disebut seperti itu.
Ditengok detikTravel dari situs pariwisata Bulgaria, penampilan kawasan gua sekilas menyerupai kepala setan dengan air terjun yang mengalir di tenggorokannya. Ketika musim semi datang, di dalam gua memang ada air terjun bawah tanah sepanjang 42 meter.
Sebelum memasuki pintu alami gua, wisatawan harus menuruni puluhan anak tangga terlebih dahulu. Barulah dilanjutkan dengan menjelajahi lorong-lorong gua. Nah selama jelajah gua ini, traveler akan melihat sejumlah lukisan menyeramkan yang dipahat di dinding. Salah satunya ada yang bergambar kepala setan.
Berjalan terus ke dalam, sungai yang mengalir akan terlihat. Di dalam gua memang sudah dipasangi lampu sehingga wisatawan tak perlu repot membawa senter. Dan selama di dalam akan ada pemandu yang menemani sambil bercerita tentang kisah-kisah yang menyelimuti gua ini.
Salah satunya kisah yang banyak beredar terkait dengan mitologi Yunani. Disebutkan bahwa Devil's Throat Cave menjadi lokasi dari Kerajaan Hades. Orfeus, anak dari dewa Yunani, disebut-sebut datang ke Kerajaan Hades di dalam gua untuk menyelamatkan kekasih hatinya yaitu Eurydice.
Kemudian ada lagi legenda suku Thracian. Konon, kepala suku bisa hidup abadi kalau menjatuhkan diri ke dasar gua. Selain itu, dahulu orang-orang sekitar percaya kalau gua itu merupakan gerbang masuk ke dunia lain. Bahkan ada yang menyerahkan tumbal wanita cantik agar penduduk tidak diganggu setan.
Terlepas dari semua mitos tersebut, gua itu kini menjadi salah satu destinasi wisata yang ramai dikunjungi turis di Bulgaria. Traveler bisa berkunjung setiap hari pukul 09.00-17.00 waktu setempat.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment