Bisnis Birahi Kota Tanggerang


Keremangan Tanggerang Bisnis Birahi


Menelusuri dunia hiburan di wilayah Tangerang, termasuk hiburan malam tentunya, dapat disimpulkan sebagai sedang mencari bentuk

Pasca deklarasi kemerdekaan Indonesia, tinta sejarah pernah mencatat bahwa di Tangerang pernah terjadi dua peristiwa kelam: sebuah pemberontakan dan kerusuhan ras atas sebuah etnis. Tapi kemudian, waktu juga yang akhirnya menyembuhkan luka atas kedua peristiwa tersebut.

Kini, kawasan yang dikenal sebagai penyangga DKI Jakarta itu, mulai bergeliat merias wajahnya. Sejak pembangunan Bandara Soekarno-Hatta pada 1981 hingga 1984, serta pembangunan Lippo Karawaci, perkembangan kawasan Tangerang seperti tak terbendung. Maka, wajar saja jika kemudian pusat perniagaan dan industri mulai semarak di kawasan yang sekarang berada di wilayah provinsi Banten ini. Tidak terkecuali, wangi plesiran yang ikut tercium para penikmat cinta sesaat.

Membicarakan Tangerang dari sudut hiburan harus dalam satu kesatuan, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. Pemisahan tidak akan ada artinya karena bisnis atau jasa hiburan ini bersifat lintas administratif. Para penikmat jasa ini tidak mau direpotkan dengan urusan itu. Boleh jadi karena nama yang sama atau karena sebelum ditetapkan sebagai kotamadya pada 27 Februari 1993, hanya ada satu Tangerang. Bagi mereka, Tangerang adalah kawasan yang berada di sebelah Barat dan sebahagian lagi berada di Selatan Jakarta.

Menelusuri dunia hiburan di wilayah Tangerang, termasuk hiburan malam tentunya, dapat disimpulkan sebagai sedang mencari bentuk. Jika dipetakan berdasarkan jenis akan terlihat bahwa saat ini didominasi layanan spa, lengkap dengan massage atau pijat, dan disusul hiburan karaoke. Club atau bar yang membidik banyak orang justru tak begitu terlihat di sini. Kalau pun ada hanya satu-dua, dan itu pun tak begitu menonjol. Hal yang sama juga terjadi pada bisnis hotel plus-plus.

Sementara itu, area sebarannya meliputi kawasan yang menjadi sentra bisnis atau niaga. Sebut saja misalnya kawasan Serpong, Karawaci, dan sebahagian Pamulang. Hal ini dimungkinkan karena ketiga wilayah ini difokuskan sebagai wilayah permukiman dan komersial. Sementara itu, kawasan pusat kota Tangerang justru tidak begitu identik dengan industri hiburan. Boleh jadi kebijakan pemerintah kota yang melahirkan perda anti maksiat beberapa waktu lalu membuat pengusaha hiburan berpikir ulang untuk meneruskan niatnya.

PIJAT PAKET. Salah satu kawasan yang laju pertumbuhannya cukup tinggi adalah Serpong. Di sini berdiri kawasan Bumi Serpong Damai atau dikenal dengan BSD yang merupakan salah satu kota terencana di Tangerang. Kota ini diresmikan pada 16 Januari 1984. Di antara terang-benderang pembangunan yang berlangsung, diam-diam, terselip juga keremangan yang menawarkan kenikmatan bagi para hedonis. Layanan ini tersebar di sejumlah ruko yang berada di kawasan ini.

Tak sulit untuk mencapai kawasan ini. Perjalanan bisa ditempuh melalui jalan tol Jakarta-Merak kemudian keluar di Km. 18, Serpong. Pilihan lain, khususnya bagi yang berada di kawasan Selatan Jakarta, dapat melalui jalan tol Bintaro-Serpong yang terhubung dengan jalan tol Lingkar Luar Jakarta atau JORR.

Memasuki kawasan BSD, kesan pembangunan sebuah kota yang bergeliat memang terlihat jelas. Jejeran ruko-ruko, berderet rapih berbarengan dengan jalanan dan taman. Kesan teratur dan mewah langsung terlihat. Salah satunya yang tampak adalah ruko JE, yang terletak di pinggir jalan raya menuju Serpong. Tembok berwarna krem, langsung menyapa mata saat memasukinya. Kawasan ini cukup luas dan bersih.

Dalam kompleks ruko itu, bermacam toko yang menawarkan berbagai kegiatan, mulai dari bisnis hingga jasa, menjadi semacam pertanda bahwa BSD sudah benar-benar siap menggeliat. Termasuk juga geliat remang-remang. Benarkah demikian?

Sejenak, menyusuri kawasan di dalam ruko JE, rasa nyaman menyergap. Kompleks ruko yang masih lengang, letak ruko di pinggir jalan raya yang tidak terlalu ramai, pepohonan yang ditanam oleh develepor, seakan menjadi penanda bahwa kenyamanan memang yang paling utama.

Bahkan juga untuk urusan menyamankan badan yang terasa pegal. Di antara ruko dalam kawasan itu, terdapat empat ruko yang memajang plang jasa pijat dan massage. Sebut saja, misalnya, WH yang terletak di sebuah pojok di dalam JE.

Sejenak, memang tidak ada yang salah dengan ruko tersebut. Bahkan tak jauh berbeda dengan ruko lainnya. Beberapa mobil bermerek terkenal dan motor, berjejer rapih di depan ruko yang melayani pijat tradisional, shiatsu dan reflexology itu. Penjaga atau satpam ruko ini juga terlihat serius menjaga kendaraan yang parkir, dan selalu tidak lupa menyunggingkan senyum serta menyapa ramah pada pelanggan yang baru saja tiba.

Kesan mewah seperti sengaja dibangun saat masuk ke dalam panti ini. Tidak lupa, kesan nyaman juga dibangun dengan serius oleh pemiliknya. Hasilnya, keramahan yang diperlihatkan oleh resepsionis di meja depan, meyakinkan pelanggan bahwa tempat ini memang tepat untuk melepaskan penat. Terlebih lagi saat resepsionis cantik menjelaskan pelayanan yang disediakan oleh panti pijat ini.

"Kalau untuk pijat tradisional tarifnya Rp. 50.000,- per jam. Sementara untuk shiatsu dan reflexology Rp. 100.000,-," tutur resepsionis dengan senyum memikatnya. Di tempat ini, pelanggan memang hanya dilayani dengan paket yang telah tersedia.

Dan seperti kebanyakan tempat pijat lainnya, foto para terapis dipertunjukkan pada pelanggan, sebelum pemijatan. Kesan unik hadir, saat resepsionis menjejerkan foto dalam frame dari para terapis yang tengah bertugas: bila di atasnya diletakkan batu berwarna merah, itu berarti terapis sedang bertugas. Sementara, jika ada batu berwarna hijau, terapis sedang tidak bertugas. Di tempat ini, usia para terapis antara 20 hingga 30-an tahun, beberapa diantaranya berwajah manis. Jumlah keseluruhan terapis, tak kurang dari 40 orang.

Masuk ke dalam, tepat di samping meja resepsionis dan dibatasi oleh sekat bergaya Jepang, merupakan tempat bagi pelanggan yang ingin melakukan reflexology. Pelanggan yang ingin melakukan reflexology seperti dimanjakan, bukan hanya dengan alunan musik terapi, tapi juga tembok yang didesain khusus dengan air yang mengalir, menyerupai air terjun. Tentu saja kesan menenangkan menyeruak di lantai ini. Seakan menegaskan pada pelanggan, mereka telah memilih tempat yang tepat.

Jika lantai satu disediakan sebagai tempat untuk melakukan reflexology, lantai dua dan tiga adalah tempat yang disediakan untuk melakukan pijat tradisional dan shiatsu. Lagi-lagi, kesan nyaman dan memanjakan pelanggan muncul saat mulai menapaki tangga, menuju lantai tiga untuk melakukan pemiijatan tradisional yang dipilih. Bahkan, sesaat mulai memasuki ruangan pijat.

Dalam setiap kamar di dua lantai tersebut, setiap ruangan hanya dibatasi gorden berwarna seragam hijau. Efek tenang langsung menyergap saat telah berada di dalamnya. Ditambah lagi, saat pemijatan dilangsungkan di atas kasur bergaya Jepang. Pendingin ruangan dan alunan musik terapi seakan membius pelanggan agar berlama-lama di dalamnya.

Tapi bius yang disediakan WH, ternyata bukan itu saja. Dosis biusnya bertambah lengkap, saat terapis masuk ke dalam ruangan dengan mengenakan baju berwarna biru langit, dan rok coklat sejengkal di atas lutut. Tanpa sungkan, Meni, begitu ia ingin disapa, langsung menawarkan jasa lain, di luar pijat yang sudah disediakan. Sebuah langkah yang di luar kebiasaan.

"Kalo pijat biasa, terserah mas mau ngasih berapa tipsnya. Tapi kalau mau pijat yang lain, harganya beda-beda, mas… Servis all in, Rp. 350.000,-. Di luar all in, turunnya Rp. 50.000,-" tutur janda beranak satu yang doyan bercanda ini. Eksekusi sendiri digelar di ruang pemijatan. Waktunya bisa saja sehabis pijat atau usai tawar-menawar.

Masih di kompleks yang sama, terdapat sebuah tempat massage yang bernama HB, sebut saja demikian. Lokasinya cukup strategis, dekat sebuah perempatan. Sebuah spanduk besar bertuliskan 'Soft Opening' terpampang jelas di depan bangunan. Sebuah tanda bahwa tempat ini memang baru saja dibuka. Masuk ke dalam, ruangan di lantai dasar HB cukup minimalis. Terdapat ruang tamu, dan beberapa kamar berjajar yang dibatasi tirai berwarna cerah.

Gedung HB memiliki 3 lantai, dimana terdapat kamar standar dan VIP. "Langsung saja pilih kamar. Atau mau pilih terapisnya dulu juga bisa, " ucap seorang penerima tamu dengan wajah ramah, seraya mengeluarkan sebuah album foto. Rupanya terapis di sini juga dipilih melalui foto. Saat itu terdapat 10 buah foto wanita belia ukuran close up.

"Walaupun kita baru buka, tapi terapisnya oke semua. Pokoknya nggak bakal kecewa deh. Mereka sudah terlatih karena pindahan dari..," sambungnya sembari menyebutkan sebuah club one stop entertainment terpandang di kawasan Jakarta Barat.

"Silahkan pilih, mau coba paket spesial?" tuturnya ramah.
Dibanding dengan beberapa tempat sejenis yang menjamur di kawasan Jakarta, tempat ini menyediakan harga yang sangat bersahabat untuk layanan satu paket yang ia katakan spesial tadi. Dengan mengambil paket ini, seorang tamu tinggal 'berbaring manis' di ranjang kamar. Maka mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki sepenuhnya di-treatment habis oleh sang terapis.

Seperti biasa, mereka cuma berujar pendek saat mengakhiri massage. "Sudah selesai," ujar Pammy (bukan nama sebenarnya). Wanita bertubuh sedang dan padat ini terlihat malu-malu ketika selanjutnya menawarkan layanan lain.

"Mau diapain lagi?" ucapnya dengan wajah sedikit merona. Entah benar entah tidak, mungkin ekspresi ini adalah salah satu triknya guna membuat tamu penasaran. Lalu bagaimana dengan layanan plus-plusnya? Untuk yang ringan-ringan saja, tinggal minta langsung setelah ritual massage usai.
Yang pasti ia pun menyanggupi jika tamu menginginkan kepuasan plus-plus. Bahkan ia tak menentukan harga untuk itu. Setelah ritual usai dan kepuasan tercapai, sang tamu tinggal memberikan tips tanpa adanya tarif tertentu. Sedangkan untuk full service, ia juga tak mematok harga, sekalipun juga tak mengiyakan eksekusi di tempat. "Gampanglah, yang penting jangan sekarang, nanti kita janjian di luar aja," paparnya sambil tersenyum.

Panti pijat serupa ternyata juga bertebaran di kawasan BSD. Sebut saja KB, yang berada di sebuah ruko di pinggir jalan raya Serpong. Tempat ini juga memanjakan para pemburu kenikmatan sesaat dengan plus-plusnya. Lokasinya begitu strategis, jika tak mau dikatakan mencolok. Namanya tertulis besar-besar, dengan bentuk bangunan yang mudah memancing mata.

Di tempat ini harga paket pelayanan massage dan spa yang ditawarkan pun sangat bersaing. Bahkan bisa dibilang sedikit lebih hemat dibanding tempat sejenis di wilayah Tangerang. Namun bukan beearti tempat ini murahan dan tidak berkelas. Sebaliknya, KB justru mampu mempertahankan kesan mewah dan bersih yang kuat.

Menyusuri jalan raya ini, ternyata terdapat juga beberapa tempat menggoda yang rasanya menarik bagi pemburu kenikmatan hedonis. Sebut saja panti pijat SB serta OM spa dan reflexy yang terletak di kompleks ruko BES, tepat di sebelah pusat perbelanjaan besar.

Sementara di ruko lain yang juga terdapat pusat perbelanjaan lainnya terdapat panti pijat PB. Posisinya yang berada agak di sudut memang tak langsung terlihat. Tapi jika ditanyakan kepada satpam, dengan senang hati mereka akan memberi tahunya. Sebuah rumah makan menjadi penanda keberadaan panti pijat PB. Berdasarkan informasi seorang terapis, jika tarifnya cocok, umumnya mereka yang bekerja di situ mau memberikan service luar dalam. Uniknya, tarif terapis yang satu dengan yang lain bisa berbeda, tergantung nego atau siapa yang akan dilayani.

"Asal jangan terlalu murah aja. Apalagi gratis. Kan apa-apa sekarang mahal," tutur Lisa, bukan nama sebenarnya.

Memang, bisnis esek-esek memiliki usia yang sama dengan umur peradaban manusia. Dan di setiap zamannya, tentu saja berbeda-beda taktik juga bentuk penawarannya. Salah satunya yang ditawarkan oleh seorang ahli akupuntur. Memajang plang nama akupuntur, praktek yang ditawarkan bukan hanya soal akupuntur yang membugarkan tubuh belaka, tapi badani juga.

Terletak persis di kompleks ruko BES, praktek akupuntur ini hanya tersedia di lantai satu dan itu pun hanya berlangsung empat hari dalam seminggu. Sementara pijat yang beroperasi setiap hari berlangsung di lantai dua. Di tempat ini, tersedia empat kamar untuk pemijatan. Terapisnya berusia 30an tahun ke atas. Boleh jadi ini pula yang menyebabkan panti pijat ini tergolong sepi, selain letaknya yang terpencil. Untuk urusan plus-plus setelah pijat, pelanggan tidak perlu malu lagi membicarakan dengan para terapis.

JAWARA. Beranjak meninggalkan Serpong perjalanan di lanjutkan ke pusat kota Tangerang. Menjelang sore kemacetan mulai terasa. Namun aroma hiburan masih belum terendus. Dari beberapa informasi yang dihimpun, ada sebuah tempat hiburan yang cukup digemari di sini. Sebut saja dengan nama FT. Club yang terdiri dari dua lantai ini termasuk dalam sisi keremangan lainnya. Posisinya yang berada tak jauh dari pertigaan menuju pusat kota Tangerang membuatnya mudah terlihat. Tempat ini menawarkan bentuk jasa lain bagi yang ingin plesiran.

Sebelum memasuki Club FT, ada aroma khas jawara meruap. Menurut selentingan, tempat ini memang kerap digunakan para jawara atau juga mandor untuk meluruskan urat mereka yang tegang usai bekerja. Tapi hal itu segera terbantahkan saat tiba dan memarkirkan kendaraan. Sapa ramah penjaga keamanan dari tempat ini berhasil meruntuhkan ketegangan.

Club ini terdiri dari tiga bagian. Keunikan tempat ini terletak pada tawaran jasa berkaraoke dan pementasan live music pada lantai pertama. Bangunan ini diperuntukkan sebagai regular room. Sementara di lantai kedua, yang letaknya tepat di atas regular room, disediakan sebagai ruangan executive atau VIP bagi yang ingin sedikit lebih tenang berkaraoke. Sebenarnya, permainan bilyar juga disediakan oleh pemilik bar ini, yang terletak tepat di samping bar. Sayangnya, permainan bilyar ditutup saat dikunjungi.

Jika melihat dari depan, terdapat 3 pintu yang berbeda. Dua di antaranya terletak di bawah, sedangkan satu pintu lainnya terletak di atas. Untuk memasukinya, para tamu harus menaiki tangga terlebih dahulu. Namun ternyata antara ruangan atas dan bawah tersebut juga tersambung menjadi satu.

Di lantai dasar, kesan remang langsung menyapa begitu memasuki ruangan. Di sebelah kiri terdapat sebuah bar yang berukuran cukup besar. Saat itu pula terdengar sebait suara, "Silahkan, saya antar lihat ke dalam, masih ada beberapa ruang yang kosong," sapa Nancy, sebut saja demikian, seorang mami yang mengenakan kostum hitam seksi.

Ternyata peminat karaoke di tempat ini cukup banyak. Terbukti, sekalipun hari masih menjelang gelap, sekitar 70 persen room sudah full booked. "Ruangan yang ada kamar mandinya sudah full semua," terang Nancy sambil memasuki sebuah ruang karaoke tanpa toilet. Ruangan ini cukup luas, dengan kapasitas sekitar 10 orang. Seperti biasa, sofa didesain setengah lingkaran, dengan jarak tak terlampau dekat dengan layar datar televisi.

"Ada juga ruangan yang berukuran lebih kecil, mungkin muat sekitar 5 orang lah," terang Mami Nancy. Setelah itu, ia pun melangkah masuk lebih ke dalam, berbelok ke arah kanan, lalu membuka sebuah pintu. Ruangan ini memang berukuran lebih kecil dari ruang pertama tadi, juga tak tersedia toilet. "Harganya sih nggak beda jauh," sambungnya.

Lalu bagaimana dengan ladies escort-nya? Mami Nancy berujar lugas jika para ladies escort di tempat ini adalah yang terbaik dalam segala hal, tentunya untuk kepuasan total para tamu. "Masih muda-muda, cantik, seksi, pokoknya ditanggung puas deh," jabarnya berpromosi.

Setelah itu Mami Nancy beranjak keluar dari ruangan itu, ia melangkah santai sambil menunjukkan isyarat supaya mengikutinya. Tak jauh dari tempat tadi, Mami Nancy menuju sebuah ruang di pojok, yang ternyata adalah aquarium ladies escort. Dari kaca tembus pandang itu, terlihat beberapa wanita berpakaian minimalis sedang sibuk merias diri. Pada saat itu, jumlah mereka hanya kurang dari sepuluh orang.

"Oke kan? Tapi ini belum seberapa. Yang top-topnya belum datang. Sekitar dua jam lagi, mereka kumpul semua. Nah, nanti tinggal dipilih aja yang mana favoritnya. Kalau mau saya yang pilihin juga bisa, pasti puas deh," ungkap Mami Nancy.

Jika pada akhirnya memilih tempat ini untuk penyaluran bakat bernyanyi yang terpendam, mungkin tepat. Seperti umumnya tempat karaoke, di sini juga tersedia berbagai jenis dan judul lagu. Club FT menyediakan lagu-lagu pop, rock dan lain sebagainya. Pelanggan tinggal meminta, dan operator pasti akan memutarkan di ruangan. Lalu, berapa kisaran harga sewa ruangannya?

"Sewa ruangan karaoke di sini Rp. 50.000,- per jam dan minimal dua jam," kata sang mami. Sementara itu, jika tamu membutuhkan pemandu lagu, dikenakan charge Rp65.000 per jam. Uniknya, durasinya minimal tiga jam. "Tapi kita nggak menyediakan fasilitas buat eksekusi lho," papar sang mami.

SERBA KOREA. Sebagai kawasan yang diperuntukkan sebagai sentra bisnis, tentu saja Tangerang tidak dihuni hanya oleh penduduk pribumi. Warga negara asing, terutama asal Korea dan Jepang, kerap kali terlihat berseliweran di pusat perbelanjaan. Kalangan ekspatriat timur jauh ini umumnya tinggal di kawasan Lippo Karawaci, sebuah kawasan yang telah terlebih dahulu dikembangkan sebagai sentra bisnis dan hunian. Selain itu, di sini juga terdapat fasilitas rumah sakit dan perguruan tinggi berreputasi international.

Seperti kata pepatah, ada gula ada semut, demikian pula halnya dengan gemerlap hiburan malam di kawasan ini. Di kawasan ini juga terdapat sebuah kompleks yang sangat kuat aroma kegiatan malamnya. Sebut saja misalnya ruko TA, yang menawarkan beragam entertainment bagi mereka yang butuh penyegaran. Saat kendaraan parkir di dalam ruko TA, bukan hanya menyenangkan, tapi juga menenangkan.

Letaknya yang tidak jauh dari pintu tol, sebelum memasuki Lippo Karawaci. Dari begitu banyak tempat yang ada di ruko itu, tertangkap kesan jika peruntukan ruko itu untuk menjamu ekspatriat Korea dan Jepang. Hal itu terlihat begitu kentara. Plang nama yang tertera di ruko-ruko itu didominasi huruf Korea. Hanya beberapa yang tertulis dengan nama Indonesia, Inggris dan Jepang. Deretan ruko yang rapi serta keamanan yang cukup ketat, seakan menambah kesan bahwa pelanggan adalah segalanya.

Di TA, restoran yang menawarkan sajian khas dari negeri gingseng, bertebaran. Bukan hanya restoran saja, Bar dan Karaoke juga tampak dengan kerjap lampunya. Salah satunya Karaoke SW. Saat menyambangi tempat ini dengan ramah, Guest Relation Officer (GRO) akan menyambut setiap pelanggan yang baru tiba. Kepada tamu-tamu yang baru pertama kali berkunjung ke sana dijelaskan seluruh fasilitas apa saja yang tersedia di situ. Dijelaskan pula bahwa karaoke ini awalnya memang diperuntukkan bagi warga negara Korea, namun dalam perkembangannya siapa saja dapat mengggunakannya.

Di karaoke ini, pelanggan tinggal memilih ruangan yang terdiri dari 2 lantai dan membayar sejenis uang masuk dengan membuka dua botol bir. Untuk ruangan regular, pelanggan tinggal membayar sewa, sekitar Rp. 50.000,- per jam. Ruangan regular itu sendiri bisa memuat dengan batas maksimal sebanyak 6 orang. Sementara untuk ruangan exclusive yang bisa memuat lebih dari sepuluh orang, pelanggan diharuskan membayar uang sewa sekitar Rp. 100.000,- per jam.

Meski tempat ini awalnya diperuntukkan untuk tamu dari Korea, pengunjung pribumi juga tetap dilayani dengan keramahan yang setara. Lagu-lagu yang disediakan oleh operator tidak hanya lagu-lagu dari negeri Gingseng sana. Berbagai macam aliran dan jenis lagu tersedia di sini. Pelanggan tinggal memilih dan minta diputarkan lagu yang mereka inginkan. Selanjutnya, tinggal bernyanyi saja.

"Jangan takut, mas… Kita juga menyediakan jasa teman bernyanyi, kok…," tutur seprang GRO.
Usia pemandu lagu atau lady escort di sini terlihat memang masih muda. Berkisar antara 20-25 tahun. Tentu saja ini menambah nilai lebih bagi para pelanggan yang ingin bersenang-senang.

Nilai lebih lain yang akan membuat para pelanggan betah, adalah fakta bahwa para pemandu lagu itu dibebaskan oleh pengelola karaoke untuk memberikan service di luar. Dengan kata lain, pelanggan yang tertarik untuk melanjutkan 'karaoke' di hotel, misalnya, dipersilahkan asalkan telah membayar uang jasa pemandu lagu minimal 5 jam.
"Pemandunya boleh diajak ke tempat lain, kok, mas. Asal bayar ke kita jasa mereka untuk bernyanyi di sini selama lima jam. Selanjutnya, terserah maunya pelanggan mereka di bawa kemana," papar GRO itu lagi.
Masih menurut sang GRO, biaya per jam pemandu lagu memang cukup murah dibandingkan tempat lain yang menawarkan jasa serupa, berkisar Rp. 35. 000, - per jam. Dan untuk urusan tips usai eksekusi, semuanya murni kebijakan dari pelanggan yang membawa keluar para pemandu lagu itu.

Diam-diam, ruko TA tidak hanya menawarkan restoran atau karaoke saja. Untuk urusan meluruskan otot yang tegang, di ruko ini juga mudah ditemukan panti pijat. Sebut saja WN, NO, NP, BS, NW dan SB.

Panti pijat tersebut memang masih berada dalam satu kompleks. Kisaran harga dan paketnya sendiri, tidak jauh berbeda dengan panti pijat lain yang bertebaran di luar ruko ini. Bahkan juga urusan plus-plus, panti pijat ini juga menyediakannya. Variasi yang terjadi, hanya pada usia para terapis di masing-masing panti pijat itu sendiri.

PARUH WAKTU. Perburuan para petualang hedonis sepertinya kurang lengkap jika tidak berlabuh di atas ranjang. Dengan tersedianya kesempatan untuk membawa ladies escort ke luar dari tempat mereka bekerja, otomatis eksekusi berlangsung di luar. Barangkali ini pula yang menyebabkan munculnya hotel-hotel yang dapat disewa dalam paruh waktu. Artinya, jika pada umumnya hotel menyediakan layanan satu hari penuh, hotel paruh waktu ini justru menawarkan paket waktu terbatas.

Di Jakarta, hotel dengan konsep layanan seperti ini cukup banyak. Seiring dengan perkembangan kawasan penyangga Jakarta, bisnis ini pun mulai di lirik. Di kawasan Tangerang setidaknya tercatat beberapa hotel yang menyediakan layanan paruh waktu ini. Mereka menyebutnya dengan istilah transit. Sebut saja misalnya Hotel GR yang berada di kawasan Serpong, tak jauh dari gerbang tol. Hotel ini menawarkan dua tipe kamar yang berbeda, deluxe dan standard. Jika kamar deluxe dilengkapi dengan fasilitas bath up, tipe standard hanya memiliki shower.

Meski beraroma hedonis, hotel ini tak menyediakan perempuan untuk aktifitas berburu birahi. Di sini hanya tersedia fasilitas saja. Beda dengan Hotel WS yang berada tak jauh dari bandara Soekarno-Hatta. Di hotel yang belum lama berdiri ini tersedia layanan massage dan spa. Selain itu, layanan paruh waktu ternyata bukan yang utama yang ditawarkan hotel ini.

Layanan spa dan massage berada di tempat khusus. Artinya, tamu-tamu yang akan melakukan check in tak terganggu dengan tamu-tamu yang ingin melakukan terapi massage. Kedua hotel ini sama-sama memberlakukan layanan per enam jam dengan harga yang cukup terjangkau. Yang menarik, kamar-kamar di Hotel GR memiliki ruangan garasi sendiri-sendiri. Sesuatu yang menjadi nilai tambah dalam memberikan privasi kepada setiap tamu.

Dari waktu ke waktu petualangan hedonis selalu mengikuti perkembangan zaman. Kali ini perkembangan yang diikuti sesuai dengan bertumbuhnya ssebuah kawasan penyangga ibu kota. Bukan tak mungkin kawasan lain juga mengalami perubahan yang sama. Tunggu saja.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

4 komentar :

Unknown said...

Jakarta memang kota yang bagus untuk bisnis. Kepadatan penduduk yang merupakan modal bisnis yang sangat penting. Dari bisnis jasa, dan lainnya semuanya komplit. Tak ketinggalan pun bisnis-bisnis kuno seperti togel2000.com. Tapi bisnis ini malah laku dikalangan masyarakat bawah.

Unknown said...

Sekarang perizinannya lengkap ga yah...

Unknown said...

Menerima pijat panggilan seluruh badan,, khusus wanita dengan tenaga pria pengalaman, (no gay,homo)
untuk wilayah lippo karawaci,
kelapa dua,
gading serpong,
alam sutera,,
hub: 085695065675

Unknown said...
This comment has been removed by the author.