Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Mempekerjakan Babysitter

5 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Mempekerjakan Babysitter

Tidak sedikit orangtua yang membutuhkan jasa pengasuh karena mengurus anak bukanlah sesuatu yang mudah, terutama jika si kecil masih bayi atau balita. Terlebih lagi bila Anda sibuk bekerja. Namun, Anda perlu mempertimbangkan banyak faktor sebelum menerima seorang babysitter atau nanny demi kenyamanan Anda dan keluarga. Apa saja yang perlu diperhatikan? Simaklah lima hal berikut seperti yang disarankan oleh Anna Surti Ariani, seorang psikolog anak dan keluarga.

1. Penampilan
Sebelum menetapkan seorang babysitter, Anda perlu memperhatikan penampilan si calon pengasuh anak. Lihat bagaimana dia menjaga kebersihan dirinya karena itu akan mempengaruhi kesehatan anak nantinya. "Terlihat bersih dan terlihat rapi menunjukkan bahwa dia memperhatikan kebersihan dirinya dan akan memperhatikan kebersihan anak juga," papar Anna Surti Ariani yang akrab dipanggil Nina saat berbincang dengan wolipop di Medicare Clinic, Menara Kadin, Jl. H.R. Rasuna Said, Kamis (22/11/2012).

2. Jawaban Wawancara
Hal kedua ini sangat penting dicermati karena jawaban calon pengasuh akan menunjukkan sikap dia ketika bekerja. Berilah dia berbagai pertanyaan sederhana, tapi bisa menunjukkan caranya menyikapi anak. Hindari pula pertanyaan yang menuduh, seperti 'kamu marah nggak nih kalau anaknya rewel atau ngambek?' supaya dia merasa nyaman. "Dari situ sebenarnya kita bisa menilai apakah si calon babysitter ini cukup mampu mengendalikan emosinya atau dia cenderung emosional," tambah wanita kelahiran 10 April itu. Kemudian, wawancaralah dua sampai tiga pengasuh anak supaya bisa membandingkan jawaban mereka serta mendapatkan pengasuh yang sesuai harapan.

3. Intuisi
Intuisi juga penting diperhatikan karena akan mengarahkan Anda menuju hal yang positif. Anda perlu meyakinkan jawaban hasil wawancara dengan perasaan sendiri. "Intuisi itu seringkali mengarahkan, tapi sisi ilmiahnya (logika) tetap perlu ada," tambah Nina seraya tersenyum.

4. Pendapat dari Orang Lain
Yakinkan kembali bahwa babysitter memang orang yang tepat dengan meminta pendapat dari orang lain, seperti pasangan atau orang terdekat. Akan tetapi, tetap mempertimbangkan hati kecil Anda. "Minta masukan juga, misalnya dari pasangan kita, suami, atau dari orang tua kalau mereka mau menilai, kadang-kadang kita mesti memperhatikan logika, tapi kita juga memperhatikan intuisi," sarannya lagi.

5. Kenali Lingkungan Tempat Tinggal Babysitter
Setelah memilih babysitter, Anda perlu kenal dengan lingkungan keluarga atau tempat tinggalnya untuk mengetahui pribadi sesungguhnya. Bila dia punya pacar atau suami, minta kenalkan pada Anda. Hal ini untuk menciptakan kenyamanan antara Anda dan pengasuh, serta mencegah perilaku negatif yang bisa mencelakakan si kecil.

Kesalahan yang Dilakukan Orangtua Saat Mencari Pengasuh untuk Anak

Jakarta - Mencari pengasuh untuk anak bagi sebagian besar orangtua tidaklah mudah. Sayangnya karena sulitnya mencari pengasuh ini, beberapa orangtua mengabaikan beberapa hal demi cepat mendapatkan orang yang bisa menjaga anak.

Kesalahan yang paling umum dilakukan adalah orangtua malas mengecek dengan detail asal-usul babysitter. Pengecekan asal-usul ini perlu dilakoni jika memang Anda tidak mengambil babysitter atau nanny dari sebuah yayasan.

"Cek dokumennya, KTP, kartu keluarga, nomer telepon. Kalau dia bilang nggak punya saudara di kampung, jangan diterima," saran Chief Operational Officer JasaPembantu.com, Angela Maria Shanti saat diwawancara wolipop di sebuah restoran di Setiabudi Building, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2012).

Angela mengatakan, paling tidak Anda sebagai pengguna jasa harus mengecek apakah nomer telepon yang diberikan sang babysitter atau nanny benar atau tidak. Dia sendiri pun melakukan cek dokumen dan alamat yang cukup detail sebelum menerima pengasuh anak di tempatnya. Pengecekan itu menurutnya sama seperti ketika orang ingin mendaftar memiliki kartu kredit. Sang babysitter atau nanny harus memberikan alamat dan nomer telepon lain selain tempat tinggalnya.

"Ini pasti ribet, itulah kultur kebanyakan orang. Maunya langsung, disinilah pengguna jasa harus berubah," jelas Angela yang sudah tiga tahun mendirikan Jasa Pembantu di kawasan Bintara, Bekasi Barat.

Pengecekanan identitas dan alamat ini sangat penting dilakukan agar ke depannya ketika terjadi masalah, orangtua bisa melacak langsung dan tidak kehilangan jejak. Seringkali orangtua yang tidak mengecek dengan teliti dokumen identitas, kesulitan untuk mencari si pengasuh saat masalah datang seperti tiba-tiba menghilang atau melarikan uang majikan.

Kesalahan lainnya yang juga sering dilakukan orangtua adalah tidak mau mewawancara calon pengasuh anak secara mendetail. Alasan yang biasa dikemukakan biasanya karena ingin cepat. Padahal tidak semua babysitter atau nanny bisa cocok dengan anak. Melalui wawancara inilah orangtua bisa tahu apakah memang calon pengasuh tersebut sesuai untuk kebutuhan anak atau tidak.

Pendiri dan Pimpinan LPK Tiara Cipta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sutarmi menambahkan, para orangtua juga terkadang tidak secara terbuka menceritakan kondisi anak dan keluarga yang sebenarnya. "Kadang pengguna jasa datang hanya wawancara suster, melihat muka, terus nunjuk yang ini," kata wanita yang mendirikan Tiara Cipta sejak 1996 itu.

Untuk pengguna jasa baru, Tami begitu ia biasa disapa, menyarankan untuk berkonsultasi dulu dengan pihak yayasan. "Kadang majikan banyak yang menceritakan anak saya begini-begini. Tapi dia tidak pernah menceritakan keluarganya seperti apa," jelasnya.

Cerita detail mengenai kondisi keluarga dan suasana rumah perlu diketahui agar pihak yayasan bisa memilihkan mana babysitter atau nanny yang cocok. Biasanya jika pengguna jasa tidak terbuka, si babysitter atau nanny akan tidak betah karena tidak sesuai dengan kemampuannya.

Tidak melakukan cek kesehatan terlebih dulu juga bisa menjadi kesalahan ketika anak tertular penyakit dari babysitter atau nanny. Menurut Tami, pihaknya selalu terlebih dulu melakukan cek kesehatan. Jika ada penyakit menular tentunya si pengasuh tidak dipekerjakan.

Sementara untuk Angel, dia melakukan cek kesehatan jika memang ada permintaan dari orangtua. "Tes kesehatan dilakukan sesuai permintaan, tentu dengan biaya tambahan. Biasanya foto thorax untuk menghindari TBC, tes darah untuk gula dan tes kesehatan pencernaan," jelasnya.

Berapa Gaji Standar Pengasuh Anak Berpengalaman?

Jakarta - Gaji yang tidak sesuai dengan pekerjaan jadi salah satu alasan babysitter atau nanny tidak betah. Sebenarnya berapa standar gaji pengasuh anak yang berpengalaman?

"Kalau di kita babysitter pemula itu mulainya Rp 2 juta. Rp 1,8 juta gajinya, Rp 200 ribu uang cuti. Jadi kalau nggak diambil cutinya, gajinya Rp 2 juta," jelas Chief Operational Officer JasaPembantu.com, Angela Maria Shanti saat berbincang dengan wolipop di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (21/11/2012).

Untuk babysitter berpengalaman yang usianya di atas 25-30 tahun, gajinya di Jasa Pembantu mulai dari Rp 2,2 juta. Sedangkan untuk nanny yaitu pengasuh anak usia 2-5 tahun, gajinya lebih murah dari babysitter yaitu mulai Rp 1,2 juta sudah termasuk uang cuti.

Gaji yang tidak jauh berbeda untuk babysitter dan nanny juga diterapkan LPK Tiara Cipta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Menurut sang pendiri dan pimpinan LPK Tiara Cipta, Sutarmi, gaji standar pengasuh baru paling kecil Rp 1,2 juta belum termasuk uang libur yang besarnya Rp 100-150 ribu/harinya. Sama seperti di Jasa Pembantu, setiap bulannya pengasuh anak mendapat hak libur sebanyak dua hari. Sedangkan gaji pengasuh yang berpengalaman mulai Rp 1,5 juta sampai Rp 3 jutaan per bulannya.

Jika Anda mencari pengasuh anak dengan bantuan lembaga seperti Jasa Pembantu atau LPK Tiara Cipta biasanya akan dikenai biaya administrasi. Di Jasa Pembantu, biayanya adalah Rp 1,6 juta untuk wilayah Jakarta. Sedangkan di LPK Tiara Cipta, biayanya adalah Rp 1,5 juta.

Biaya administrasi ini angkanya cukup besar karena termasuk garansi. Di Jasa Pembantu garansi yang berlaku adalah satu tahun, sedangkan di LPK Tiara Cipta, enam bulan. Selama satu tahun atau enam bulan itu Anda bisa meminta ganti hingga tiga orang pengasuh.

Bagi beberapa orang, gaji pengasuh bayi dan anak yang ditetapkan dua lembaga di atas dianggap cukup tinggi. Angela memahami hal itu. Namun dia punya alasan kenapa babysitter atau nanny dari lembaganya bergaji mulai dari 1,2 juta.

"Sebenarnya kalau babysitter sama saja. Karena memang babysitter kita sudah pernah mendapat pelatihan dan punya pengalaman di atas tiga tahun. Kalau orang mau cari yang bagus pasti bayar," urainya.

Menurut Angie, sapaan akrab Angela, kondisi yang selama ini terjadi adalah orangtua mempekerjakan pengasuh yang sebenarnya tidak berpengalaman mengasuh bayi. Sehingga gaji mereka bisa menjadi lebih murah. Kondisi lainnya adalah orangtua juga sering mempekerjakan babysitter atau nanny sekaligus sebagai PRT (pembantu rumah tangga).

Sutarmi pun mengamini ucapan Angie, memang sekarang ini banyak pengasuh anak yang sekaligus menjadi babysitter. "Kalau seperti itu, selama mereka nyaman nggak masalah. Kalau mereka sudah nyaman jalaninnya dan mereka bisa, yayasan nggak akan ikut campur soal kayak gitu," jelas wanita yang mendirikan LPK Tiara Cipta sejak 1996 itu.

Hanya saja Sutarmi menyarankan jika memang pengasuh anak merangkap kerja sebagai PRT, sebaiknya gajinya dinaikkan. Kenaikan gaji ini perlu agar si pengasuh merasa nyaman.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 komentar :

Unknown said...

Carilah baby sister yang tangkasvip.com dalam segala hal, jadi anda tidak rugi untuk membayarnya.

Unknown said...

Dear Moms, sebagai info dan agar tidak mengalami lagi hal seperti saya.
Saya barusan mengeluarkan Baby Sitter untuk anak balita yang kurang ajar. Saya ambil dari Yayasan Purna Karya yang beralamat di Babakan Sari III No. 16, Bandung.

Nama Baby Sitter : Yuli Wahiddatun Khasanah
Asal : Gombong, Jawa Tengah
Umur : 19 thn
Fisik : kurus, kecil, rambut lurus panjang

Alasan saya keluarkan :
1. Tidak bisa mengurus anak.
2. Anak saya sering dibentak2.
3. Kasar. Anak saya nangis mengadu pada saya katanya dipukul mbak. Saya tanya pada suster itu, katanya tidak sengaja. Tetapi hal ini terjadi berkali2.
4. Sering sibuk telpon dan facebook-an dengan teman2 prianya dan membiarkan anak saya bermain sendiri.
5. Pernah saya baca facebooknya, tulisannya sangat kasar. Mengatai anak saya (maaf) "anak goblok diajarin gak bisa2, tolol, ngerepotin, anak gak tau diuntung, anjing bgt kerja di rumah ini, dsb." wew..
6. Sering berbohong.
7. Mulut manis di depan saya, tetapi berkata tidak baik di belakang saya. Setelah dia keluar, saya menemukan buku anak saya yang hilang yang ternyata dijadikan diary pribadi suster itu. Isinya sungguh kasar. Sad..
Padahal selama ini saya selalu bersikap baik padanya.

Secara keseluruhan sifatnya tidak baik untuk standar baby sitter ataupun karyawan. Daripada membahayakan anak saya, lebih baik cepat2 saya keluarkan. Berhati hatilah.