Lebih Dekat Dengan Cewek Cungkok

Melucurkan diri di negeri orang menjadikan komunitas cewek Cungkok dihargai lebih mahal dibandingkan pelacur lokal. Namun di balik keglamoran `si bunga oriental' yang tampak `wah' di sebuah executive club wilayah ibukota Jakarta, ternyata kondisinya berbalik arah. Ini terlihat di siang hari di tempat penampungan, khususnya di dalam bangunan jenis ruko (rumah toko). Tampilan kecantikan dan kulit putih bersih yang berkilau terkesan pudar.

Saat melongok kehidupan Cungkok di ruko penampungan yang berlokasi di kawasan Mangga Besar, Kecamatan Tamansari, kesan `wah' itu mendadak sirna saat melihat tempat tidur mereka. Ruko empat lantai yang terdiri dari puluhan kamar berukuran 4 X 4 meter, ternyata setiap kamarnya dihuni sampai enam orang. Satu lemari besar yang terdiri dari beberapa pintu dipakai ramai-ramai buat menyimpan pakaian, peralatan kosmetik, dan harta benda lainnya.

Di dalam kamar yang dihuni sejumlah pelacur Cungkok dengan kedok sebagai pemandu karaoke atau tukang pijat shiatsu itu nyaris tidak ada ruang gerak. Meski ada alat pendingin udara, suasana masih pengap dan itulah yang harus dirasakan di luar jam kerja. Tampak beberapa wanita tidur dengan posisi seenaknya di kasur busa yang digelar di atas lantai. Tercium bau kurang sedap, entah mungkin dari bau badannya atau barangkali dari pakaian kotor yang menumpuk di sudut ruangan.

DIPINGIT DALAM KAMAR


" Saya datang ke Indonesia mau cari uang untuk menghidupi keluarga di China. Orangtua saya di China petani. Satu bulan saya bisa kirim uang Rp 10 juta. Kadang-kadang lebih, " kata cewek Cungkok yang mengaku bernama Hwa Hwa, ketika diwawancara memalui penerjemah.

"Mereka dilarang keluar dari pintu ruko tanpa dikawal orang dalam," ujar seorang penjaga. Sebut saja namanya Hengky, yang menjaga sebuah ruko penampungan yang berlokasi tak jauh dari hotel. Lagi pula, mereka tak bakal berani keluar dari ruko tanpa ditemani orang lokal, takut nyasar dan was-was setiap melihat orang berpakaian seragam aparat penegak hukum. "Apalagi paspor mereka disimpan oleh agen. Jadi, tidak mungkin mereka mau kabur," katanya.

Di ruang penjagaan yang ditunggu emat lelaki itu, terpampang white-board berisi tulisan samar ataupun huruf mandarin yang sepintas terlihat nama sejumlah tempat hiburan di Jakarta dan nama sandi cewek Cungkok. Selain terdapat pesawat telepon, buku catatan juga ada dua kulkas besar berisi penuh aneka minuman dan makanan kemasan. "Jajanan ini khusus dijual kepada penghuni ruko," ungkapnya.

Menurutnya, fasilitas terhadap wanita China selama berada di penampungan, tergantung pada agen. "Kalau agennya sudah cukup besar, biasanya mereka ditampung di tempat yang jauh lebih nyaman, misalnya di apartemen atau setidaknya kamar hotel kelas melati," ujar pria yang sudah tiga kali pindah kerja di usaha sejenis."Kalau agennya masih kecil atau sub-agen, tempat penampungan yang dimiliki cuma ruko yang dihuni ramai-ramai, " tambahnya.

KELUARGA MISKIN

Meski pada siang hari, sebagian besar cewek Cungkok terlihat kusut dan muram, kalau sudah berdandan seksi dan berada di dalam tempat hiburan megah, kesannya jadi glamor. "Tarif kencan bervariasai antara Rp 600.000 sampai jutaan rupiah, tergantung pada kelas dan jenis hiburannya, bukan kecantikannya, " ungkap Hengky. Biasanya tarif di panti pijat sauna sekitar Rp 600.000. Harga yang mahal adalah bagi lady escord atau pemandu karaoke bisa mencapai jutaan rupiah.

Hengky tidak tahu persis, berapa yang diterima wanita penghibur pada setiap transaksi yang ditangani agen melalui germo. "Tapi untuk hitungan kasarnya, dia mendapatkan sekitar 60 persen karena dipotong buat agen, mami, sekuriti, dan transportasi, " imbuhnya. Keberadaan cewek Cungkok di penampungan ini rata-rata tak lebih dari satu bulan.

Adapun tugas dari orang-orang yang berada di tempat penampungan berbeda-beda, ada yang menerima order lewat telepon, ada pula sebagai sekuriti maupun sopir, dan juga ada tukang cuci pakaian. Beberapa di antaranya fasih berbahasa mandarin untuk berkomunikasi dengan wanita muda dari negeri Tirai Bambu itu.

Para Cungkok yang nekat mengadu nasib di Jakarta sebagai wanita penghibur kelas menengah atas ini rata-rata merupakan anggota keluarga miskin dari daratan tandus negeri China. "Kelas mereka sebenarnya sama saja dengan kelompok TKW (Tenaga Kerja Wanita) Indonesia yang mencari kerja di luar negeri. Umumnya tidak mengenyam pendidikan yang cukup tinggi, tapi cuma mengandalkan bodi langsing dengan kulit putih bersih," ujar Hengky, sambil menambahkan logat bicara mereka tidak terkesan intelek.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar :

Unknown said...

apa bedanya cewe cukok sama wanita penghibur?? daripada kita bingung mending baca-baca di dewasbobet.com.