Kisah Komplotan Copet yang Dikerjai Korbannya di Sarinah Thamrin
Jakarta - Pencopet di Jakarta punya banyak modus mengembat harta sasaran. Bandit jalanan ini bekerja berkelompok untuk mengelabui korban. Namun kali ini komplotan pencopet ini kena batunya dan malah dikerjai target.
Peristiwa ini berawal ketika Indra, seorang pekerja di kawasan Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, berangkat kerja dengan menggunakan bus TransJ pada 27 Agustus 2013. Seperti biasa Indra turun di halte busway Sarinah kemudian berjalan ke luar koridor dengan menyusuri tangga jembatan penyeberangan di kawasan bisnis tersebut.
Saat turun dari tangga jembatan, pekerja ini melihat ada seorang pria yang bersandar di tangga. Pria bertubuh kurus yang mengenakan pakaian kemeja dan tas ala orang bekerja ini sepertinya dikenalnya.
"Saya perhatikan kok sepertinya saya kenal. Setelah diperhatikan lagi ternyata orang ini pernah mencopet di kawasan itu," kata Indra.
Indra kemudian berjalan ke arah pria tersebut. Namun dia sudah bersiap-siap jika pria tersebut mencopetnya. Pencopet itu mencoba menghadang Indra bersama seorang pencopet lain yang mendekati dari arah belakang. Copet itu kemudian menaruh korek api di kaki kanannya dan menepuk-nepuk kaki Indra.
"Dia berharap konsentrasi saya berpindah ke bawah, tapi saya sudah tahu trik ini," kata Indra.
Karena sudah hapal modus pengutil, Indra itu tidak memperhatikan korek di kaki pencopet tapi lebih berkonsentrasi pada tas yang sedang dia bawa. Dia juga terus memperhatikan gerak-gerik dua orang itu. Begitu dua pria itu hendak mencopet, Indra langsung berteriak 'Copet ya lo'.
Mengetahui aksinya terbongkar, duo copet ini panik. Mereka mengelak. "Siapa yang copet, situ yang menendang korek saya. Kamu seenaknya menuduh kita copet!" kata copet itu seperti ditirukan Indra.
Indra kemudian menelepon nomor polisi untuk melaporkan kedua copet itu. "Kalau kamu bukan copet diam di sini, saya telepon polisi dulu," katanya kepada pencopet.
Indra mencoba menelepon 110 tapi tidak tersambung. Kemudian dia mengontak nomor telepon 112 tapi tidak diangkat. Indra kemudian mencoba mengontak 108 untuk meminta nomor telepon polisi terdekat.
"Saya kontak-kontak tapi tak diangkat juga nomornya, padahal saya mau laporan ada copet. Ini kalau begini mau laporan ke mana lagi," sesalnya.
Pencopet yang ada di depannya mulai gelisah. Begitu Indra sibuk mengontak polisi, kedua pencopet itu lari dan naik ke bus yang lewat. Indra mengejar pencopet itu dan memberi tahu sopir bus yang dinaiki si copet. Sopir itu kemudian berhenti, namun copet itu kabur lagi.
"Sopirnya sudah berteriak 'copet' tapi pelakunya tetap bisa kabur," tutup Indra.
Waspada Komplotan Copet dan Triknya
investigasi
,
modus operandi
,
polisi
,
reportase
,
telisik
,
telusur
Edit
1 komentar :
modus dan trik nya sudah bermacam2, hadeh bola tangkas
Post a Comment