Rahasia Terlarang Sukses Jadi Jutawan Dan Tinggal Di Amerika

Peneliti Cari Sukarelawan yang Mau Diinfeksi Virus Zika

Ilustrasi virus zika

WASHINGTON DC – Peneliti di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengumumkan lowongan pencarian beberapa sukarelawan yang bersedia diinfeksi virus zika. Pengumuman tersebut merupakan upaya para peneliti untuk melakukan studi mendalam sekaligus memenuhi kebutuhan vaksin terhadap virus yang umumnya ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti itu.

Sebagaimana dikabarkan CBS News, sejauh ini mereka telah memiliki dua kandidat sukarelawan. Tahap selanjutnya adalah pengujicobaan dini, sehingga butuh banyak sukarelawan untuk memastikan vaksin itu efektif.

Menurut mereka, satu-satunya cara untuk membuktikan keampuhan vaksin ini adalah dengan mengujinya ke ribuan orang Amerika Latin dan Karibia yang paling rentan terinfeksi. Meski demikian, jika hasilnya berjalan sesuai yang diharapkan sekalipun, belum tentu vaksin-vaksin tersebut bisa segera didistribusikan.

Oleh karena itu, para peneliti di AS ingin melakukan penelitian dengan cara berbeda. Cara yang dimaksud adalah mengamati perkembangan vaksin dalam tubuh manusia melalui studi yang disebut human challenge.

Jadi, orang sehat disuntikkan virus zika secara alami. Lalu diteliti prosesnya, dilihat reaksi tubuh ketika terinfeksi, termasuk mencari tahu seberapa besar virus itu bisa menginfeksi seseorang. Meski begitu, penelitian semacam ini jelas sangat berisiko.

Maka itu, para peneliti membutuhkan persetujuan lebih dulu dari pemerintah. Jika diizinkan, mereka bisa mulai mencari sukarelawan yang bersedia dibayar untuk menjadi “kelinci percobaan”.

“Kami tertarik melakukan studi menantang ini bukan semata sebagai satu langkah penting untuk mengembangkan vaksin, tetapi juga bermaksud mempelajari lebih banyak tentang zika. (Melalui studi ini) kita bisa melihat hal-hal yang tidak bisa kita lakukan (jika mengujinya) pada seseorang yang sudah terinfeksi,” terang Dokter Anna Durbin, peneliti dari Akademi Kesehatan Publik Josh Hopkins Bloomberg, selaku pihak yang memimpin penelitian ini.

Rencananya, penelitian akan dilakukan paling lambat Desember 2016. Bertempat di Laboratorium Rumah Sakit Baltimore, Anna meyakini informasi yang akan mereka hasilkan dari studi dengan cara itu sangat membantu peneliti untuk memproduksi vaksin yang tepat untuk mengendalikan penyebaran virus penyebab microcephaly pada bayi baru lahir tersebut.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :