Mengenal Hak Eksklusif Tenun Gringsing Bali yang Penuh Magis
Jakarta - Ditjen Kekayaan Intelektual (KI) Kemenkum HAM memberikan hak eksklusif kepada Tenun Gringsing dari Bali. Akibat hukumnya, apabila ada yang mengaku-aku menjual Tenun Gringsing tetapi bukan dari Bali, siap-siap dipidana. Tapi apa itu Tenun Gringsing?
"Tunun Gringsing Bali adalah produk tekstil yang diciptakan oleh para leluhur masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan, Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali," kata Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Tenun Gringsing, I Wayan Yasa yang dikutip detikcom dari website Ditjen KI.
Awal dari penciptaan Tunun Gringsing Bali adalah sebagai sarana untuk menyampaikan pesan luhur sehingga produk ini sangat disakralkan. Hal ini terlihat dari penggunaannya yaitu sebagian besar untuk kepentingan ritual keagamaan dan adat.
"Tunun ini disakralkan karena teknologinya yang rumit yaitu double ikat yang berarti benang dihi/lungsi dan benang pakan kedua-duanya diwarna dalam pembentukan pola kain," ujar Yasa.
Tidak sekedar rumit, teknik double ikat mengandung pesan kesetaraan antara dua yang berbeda seperti laki-perempuan, baik-buruk, terang-gelap dan lain-lain. Di Bali, kesetaraan seperti ini dikenal dengan sebutan Rwa Bhineda.
"Maknanya, dia dua tetapi sejatinya satu, dan kalau keduanya dalam kondisi yang berimbang akan menghasilkan kekuatan yang maha dahsyat," tuturnya.
Sebagai contoh nyata adalah tenaga listrik yang bermuatan positif dan negatif. Itu sebabnya masyarakat Bali tidak saja menghargai yang diyakini sebagai dewa namun setan pun (di Bali dikenal dengan sebutan Bhuta-Kala) mendapat penghargaan yang sama. Ada ritual khusus bagi Bhuta-Kala seperti Metabuh Gentuh, menghaturkan sesajen yang diletakkan di atas tanah dan lain-lain.
"Di samping pesan luhur lewat teknologinya yang rumit, dengan tiga warnanya yaitu merah sebagai simbol api, hitam sebagai simbol air, dan putih kekuningan sebagai simbol udara dan pola dasarnya berupa tapak dara atau tanda tambah yang simetris sebagai lambing keseimbangan Tunun Gringsing Bali menyampaikan pesan kepada kita semua untuk tetap menjaga kesimbangan alam agar terhindar dari penyakit," paparnya.
Menjadi hasil karya yang unik serta mengandung nilai luhur, Tunun Gringsing Bali menjadi cepat terkenal ke seluruh dunia. Apapun dan siapapun yang menjadi terkenal, nilainya akan meningkat. Karenanya banyak orang yang ingin mengetahui dan juga memilikinya.
"Akibatnya terjadi pergeseran nilai, dari sakral-spiritual menjadi material-komersial, memiliki nilai material yang tinggi menjadikan banyak orang tergiur untuk memilikinya atau memproduksinya di luar desa asalnya," ujarnya.
Hal itu juga disertai klaim bahwa Tunun Gringsing Bali cikal bakalnya berasal dari desa lain. Oleh karena itulah diperlukan upaya perlindungan terhadap Tunun Gringsing Bali agar tetap lestari di desa aslinya serta tetap mengutamakan nilai-nilai luhur yang dipesankannya.
Untuk menindak lanjuti keperluan mendapatkan Sertifikat Indikasi Geografis dengan dukungan Bupati dan Dinas terkait dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Karangasem, Perbekel Tenganan serta Desa Adat Tenganan Pegringsingan telah dibentuk sebuah lembaga yang disebut Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Tunun Gringsin Bali dan telah pula ditulis sebuah buku tentang Tunun Gringsing Bali sebagai prasyarat dalam mengajukan permohonan.
Buku tentang Tunun Gringsing Bali ini memuat informasi tentang asal muasal kain, keunikan teknologinya , bahan-bahan yang dipergunakan, alat-alat tenun, proses pengerjaan, penggunaan kain, makna filosofis yang terkandung di dalamnya, di mana sejatinya kain ini diproduksi serta perjalanan sejarah perkembangannya.
"Dengan terbentuknya lembaga MPIG Tunun Gringsing Bali dan tertulisnya buku tentang Tunun Gringsing Bali sebagai prasyarat permohonan maka besar harapan kami untuk mendapatkan sertifikat dimaksud sehingga dengan demikian Tunun Gringsing Bali yang penuh nilai budaya yang luhur tetap lestari dan terbebas dari segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi," kata Yasa meminta.
Permintaan masyarakat Bali dikabulkan. Menkum HAM Yasonna memberikan sertifikat GI kepada masyarakat Desa Adat Penganan di Hotel JS Luwansa, Jakarta.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment