Rahasia Terlarang Daftar Rumah Sakit Dan Bidan Pengguna Vaksin Palsu

Ini 14 Rumah Sakit yang Pakai Vaksin Palsu

JAKARTA — Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengungkap identitas 14 nama rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu.

Data tersebut diungkapkan Menkes dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Bareskrim Polri, Biofarma, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

"Pengungkapan 14 fasyankes (fasilitas dan layanan kesehatan) ini sudah disepakati dengan Bareskrim Polri," kata Nila di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Berikut ini 14 rumah sakit yang menerima vaksin palsu:

1. DR Sander, Cikarang
2. Bhakti Husada, Terminal Cikarang
3. Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong
4. RSIA Puspa Husada
5. Karya Medika, Tambun
6. Kartika Husada, Jalan MT Haryono Setu, Bekasi
7. Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi
8. Multazam, Bekasi
9. Permata, Bekasi
10. RSIA Gizar, Villa Mutiara Cikarang
11. Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur
12. Elisabeth, Narogong, Bekasi
13. Hosana, Lippo Cikarang
14. Hosana, Bekasi, Jalan Pramuka

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kabareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, pihaknya telah mengungkap 14 rumah sakit dan delapan bidan yang membeli vaksin palsu dari keterangan tersangka. Namun, kepolisian masih terus melakukan pendalaman.

Tindak lanjut akan terus dikoordinasikan dengan institusi terkait, seperti Kemenkes, BPOM, dan Kejaksaan Agung, untuk menyelesaikan berkas perkara dan mempercepat hasil penyidikan.

"Diharapkan bisa segera mendapatkan hasil pemeriksaannya," tutur Ari Dono.

Delapan Bidan Juga Gunakan Vaksin Palsu, Ini Daftarnya...

Tim gabungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dan Polres Semarang, menggelar inspeksi mendadak disejumlah rumah sakit swasta dan klinik kesehatan untuk cek vaksin.

JAKARTA — Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengungkapkan 14 rumah sakit yang membeli vaksin palsu. Tak hanya rumah sakit, ia juga mengungkap delapan bidan yang menggunakan vaksin palsu.

"Baru hari ini kami diizinkan untuk memberitahukan. Apakah tindakannya, nanti akan dibahas," tutur Nila di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Adapun enam dari delapan bidan tersebut mendapatkan pasokan vaksin dari Juanda, seorang suplier CV Azka Medika. Modus operandi yang digunakan sama, yaitu tersangka menawarkan vaksin dengan cara memberikan pricelist harga.

Adapun delapan nama bidan tersebut adalah:

1. Bidan Lia, Kp Pelaukan Sukatani, Cikarang
2. Bidan Lilik, Perum Graha Melati, Tambun
3. Bidan Klinik Tabina, Perum Sularata, Sukatani, Cikarang
4. Bidan Iis, Perum Seroja, Bekasi
5. Klinik Dafa Dr Baginda, Cikarang
6. Bidan Mega, Puri Cikarang, Makmur Sukaresmi, Cikarang
7. Bidan M Elly Novita, Ciracas, Jakarta Timur
8. Klinik Dr Ade Kurniawan, Rawa Belong, Slipi, Jakarta Barat

Adapun vaksin yang dipalsukan, kata Nila, bukanlah vaksin yang disediakan pemerintah, melainkan vaksin pilihan. Sebab, vaksin yang diberikan pemerintah tak dipungut biaya, sedangkan vaksin pilihan cenderung berbiaya mahal.

"Untuk informasi, pada 2016, pemerintah menyediakan sembilan jenis vaksin. Setiap tahun anggarannya telah dialokasikan," kata Nila.

Modus Operandi Pengadaan Vaksin Palsu di 14 Rumah Sakit

JAKARTA - Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Anfasa Moeloek mengungkapkan 14 rumah sakit yang menerima vaksin palsu.

Dari 14 rumah sakit tersebut, 13 di antaranya membeli vaksin palsu dari CV Azka Medika. Pengungkapan nama-nama rumah sakit dan bidan pengguna vaksin palsu, kata Nila, telah disepakati dengan Bareskrim Polri.

"Temuan vaksin palsu, adanya kelangkaan vaksin tertentu di pasar, yang bukan merupakan vaksin program pemerintah," ujar Nila di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Data tersebut diungkapkannya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Bareskrim Polri, Biofarma, dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Nila memaparkan pula soal modus operandi vaksin palsu tersebut memasuki setiap rumah.

Rumah Sakit Dr Sander Cikarang dan Bhakti Husada, Terminal Cikarang, mendapat surat elektronik berisi pengajuan penawaran harga dari sales CV Azka Medika bernama Juanda (kini sudah tersangka). Ajuan tersebut disetujui direktur rumah sakit.   

Sementara 10 rumah sakit menerima proposal penawaran harga vaksin dari Juanda. Proposal diterima bagian pengadaan barang yang kemudian disetujui direktur rumah sakit.

Ke-10 RS tersebut adalah Sentral Medika, RSIA Puspa Husada, Karya Medika Tambun, Kartika Husada Bekasi, Sayang Bunda Pondok Ungu Bekasi, Multazam, RSIA Gizar Villa Mutiara Cikarang, Elisabeth Narogong Bekasi, dan Hosana Lippo Cikarang, Hisana Bekasi Jalan Pramuka.

Sementara RS Permata Bekasi, Juanda mengajukan proposal penawaran harga vaksin melalui CV Azka Medical. Kemudian dari bagian pengadaan mengajukan permohonan pengadaan kepada manajer purchasing. Lalu dimintakan persetujuan kepada direktur rumah sakit sebelum dilakukan pemesanan obat atau vaksin.

Sedangkan pengadaan vaksin palsu di RS Harapan Bunda Kramat Jati, tersangka menawarkan vaksin lewat perawat atas nama Irna (kini sudah ditahan sebagai penyedia botol tersangka Rita dan Hidayat). Irna, kemudian meminta tanda tangan dokter dan dimasukkan sebagai persediaan rumah sakit.

"Hasil penelusuran oleh Bareksim, ditemukan adanya penawaran vaksin tertentu dengan harga yang lebih murah," tutup Nila.

Kemenkes Didesak Bongkar Sisa Nama Faskes yang Gunakan Vaksin Palsu
JAKARTA — Wakil Ketua Komisi IX DPR Ermalena mendesak Kementerian Kesehatan mengungkapkan semua nama fasilitas kesehatan (faskes) yang kedapatan menggunakan vaksin palsu.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelumnya mengungkapkan, ada 37 faskes di sembilan provinsi yang pengadaan vaksinnya tidak melalui pemasok resmi. Namun, baru 14 nama faskes yang dibeberkan ke publik. Masih ada 23 faskes yang belum diungkapkan namanya ke publik.

"Kami akan minta untuk diberikan secara tertulis seluruhnya dan kami harapkan itu semua bisa diumumkan," tutur Ermalena di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Menurut dia, masyarakat perlu mengetahui bahwa anak-anaknya pernah diimunisasi di tempat-tempat yang diumumkan tersebut dan diduga mendapatkan vaksin palsu.

Dengan demikian, anak-anak mereka dapat masuk ke dalam kelompok yang akan diuji antibodinya. Jika tak diumumkan, tidak ada yang dilaporkan karena masyarakat tidak mengetahui.

"Paling penting, kerugian yang diderita oleh anak yang bersangkutan karena tidak menerima imunitas sebagaimana mestinya," kata politisi Partai Persatuan Pembangunan itu.

Berdasar paparan Bareskrim Polri dan Kementerian Kesehatan di Komisi IX DPR kemarin, ada 14 rumah sakit, 8 klinik, dan tenaga kesehatan yang menggunakan vaksin palsu.

Sebagian besar beroperasi di sekitar Bekasi. Rinciannya, 10 RS di Kabupaten Bekasi dan 3 RS di Kota Bekasi.

Adapun daftar 14 Rumah Sakit tersebut adalah:
1. DR Sander, Cikarang
2. Bhakti Husada, Terminal Cikarang
3. Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong
4. RSIA Puspa Husada
5. Karya Medika, Tambun
6. Kartika Husada, Jalan MT Haryono Setu, Bekasi
7. Sayang Bunda, Pondok Ungu Bekasi
8. Multazam, Bekasi
9. Permata, Bekasi
10. RSIA Gizar, Villa Mutiara Cikarang
11. Harapan Bunda Kramat Jati, Jakarta Timur
12. Elisabeth, Narogong, Bekasi
13. Hosana, Lippo Cikarang
14. Hosana, Bekasi, Jalan Pramuka

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :