Rahasia Terlarang Sukses Bikin Pesta SEX

Cerita soal Ruko Pesta Gay: Tak Ada Cewek tapi Ditemukan Kondom

Polisi menggelar barang bukti di Mapolres Jakarta Utara

Jakarta - Polisi menggerebek sebuah ruko yang dipakai untuk pesta gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Minggu (21/5/2017) malam. Ada seratus lebih pria yang diamankan polisi dari lokasi tersebut.

Seorang petugas satpam yang tidak mau disebutkan namanya menceritakan kegiatan yang sering terjadi di ruko tersebut. Dia menyebut lokasi itu sebagai tempat fitness. Pengunjung lebih ramai datang pada akhir pekan.

"Yang saya tahu, ini tempat fitness. Di sana ramainya kalau lagi weekend. Kalau hari biasa nggak terlalu ramai pengunjung yang datang," katanya di kawasan Ruko Kokan Permata Blok B 15-16 RT 15 RW 03, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakut.

Dia mengatakan ruko tersebut aktif dipakai sebagai tempat fitness selama sekitar 2 tahun. Dalam pengamatannya, pengunjung yang datang hanyalah lelaki.

"Di sana saya lihatnya hanya cowok yang datang. Tidak pernah saya lihat ada cewek masuk ke dalam," ujarnya.

Dia mengaku tidak mengetahui soal intensitas ruko tersebut dijadikan tempat pesta. Dia juga kaget saat banyak polisi datang menggerebek ruko tersebut.

"Saya nggak tahu kalau di sana ada pesta gay. Saya juga baru tahu waktu polisi gerebek di sana semalam," ucap dia.

Meski kaget, dia sudah curiga terhadap ruko fitness tersebut. Sebab, petugas office boy kerap menemukan kondom ketika mengumpulkan sampah dari ruko itu.

"Office boy di sana kalau buang sampah dari dalam ruko sering menemukan kondom bekas dipakai. Anehnya, di sana kan nggak pernah ada cewek yang datang," tuturnya.

Dia mengatakan pemilik ruko di sekitar lokasi tersebut tidak pernah mengeluhkan kondisi ruko itu. Sebab, mereka hanya fokus pada bisnis masing-masing.

Sementara itu, petugas satpam ini mengaku pernah diajak ikut fitness di ruko tersebut. Namun, karena curiga terhadap pengunjung yang ada di sana, dia menolak. Suatu ketika, seorang temannya malah pernah diajak pergi oleh salah satu pengunjung.

"Saya pernah diajak ikut fitness waktu ada harga promo. Tapi saya nggak mau. Teman saya yang lagi jaga mobil pengunjung malah sempat mau diajak pergi. Tapi dia juga menolak," ujarnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ruko berlantai tiga itu berwarna cokelat. Tak ada plang nama yang dipasang di sana. Polisi telah membentangkan police line di lokasi tersebut. Ada lebih dari 20 unit motor dan beberapa mobil yang ikut masuk bentangan police line tersebut.

Polisi menggerebek ruko tersebut saat menggelar pesta gay bertema 'The Wild One'. Polisi akan merilis kasus itu pada siang ini.

Ini Ruko Tempat Pesta Gay 'The Wild One'

Ruko tempat pesta gay 'The Wild One'.

Jakarta - Polisi menggerebek sebuah ruko di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang menjadi tempat pesta gay bertajuk 'The Wild One'. Pada Minggu (21/5/2017) malam, sebanyak 141 pria diangkut dari ruko tersebut.

Ruko tiga lantai itu berada di Ruko Kokan Permata Blok B 15-16 Kelapa Gading, RT 15 RW 03, Kelapa Gading Barat. Ruko tersebut berwarna cokelat.

Saat dilihat siang ini, Senin (22/5), ada puluhan sepeda motor yang diparkir di depan ruko. Polisi telah menutup ruko dan memasang police line di lokasi tersebut.

AKBP Nasriadi mengatakan para tamu masuk ke event tersebut dengan membayar Rp 185 ribu. Pesta gay itu berlangsung di 3 lantai ruko.

Polisi melakukan penggerebekan sekitar pukul 19.30 WIB, Minggu (21/5) malam. Ada 141 orang yang diamankan dari pesta itu. Sejumlah barang bukti juga disita, di antaranya kondom dan uang tip untuk tarian striptis.

Polisi: Pesta Gay di Jakut Ramai Saat Weekend karena Ada Striptis

Jakarta - Polisi menggerebek pesta gay berkedok tempat fitness di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Lokasi itu biasanya ramai ketika akhir pekan karena disebut ada pertunjukan striptis.

"Kalau hari biasa nggak banyak. Banyaknya malam Minggu atau pas weekend karena ada event striptis," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Nasriadi.

Nasriadi menyebut kegiatan fitness berada di lantai 1, sedangkan untuk kegiatan seksual gay disediakan ruangan di lantai 2.

"Kalau mau fitness di bawah, kalau mau 'main' itu di atas disediakan bilik-bilik," ucap Nasriadi.

Menurut Nasriadi, biasanya kaum gay yang datang ke lokasi itu sudah membawa pasangan masing-masing. Namun ada pula kaum gay yang tidak membawa pasangan dan berpesta di lokasi tersebut.

"Ada yang bawa pasangan sendiri. Kalau yang belum bawa pasangan, nanti ketemu sama pengunjung lain di dalam. Kalau mau pesta seks gitu ya langsung aja pakai bilik," ujar Nasriadi.

Kasus tersebut dibongkar polisi dalam penggerebekan sekitar pukul 19.30 WIB, Minggu (21/5) kemarin. Saat itu, lokasi tersebut sedang digunakan untuk pesta gay bertajuk 'The Wild One'.

Lokasi event itu berada di PT Atlantis Jaya, Ruko Kokan Permata Blok B 15-16 RT 15 RW 03, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Undangan Pesta Gay di Kelapa Gading Disebar Lewat Pesan Berantai

Jakarta - Kapolres Jakarta Utara Kombes Dwiyono mengatakan pengelola acara pesta gay di sebuah ruko di Kelapa Gading mengundang peserta dengan mengirimkan pesan berantai (broadcast) untuk mengajak peserta datang ke acara tersebut.

"Hasil pemeriksaan kami yang terbaru, mereka utamanya para pengunjung datang ke sana karena ada broadcast lalu ajakan ke TKP. Mereka pernah ke mari lalu dicatat identitas, nomor HP. Lalu kalau ada event di sini, mereka langsung broadcast para tamu yang sebelumnya pernah datang kemari," kata Dwiyono di Ruko Kokan Blok B 15-16, Kelapa Gading, Jakut.

Dengan cara tersebut, pengunjung akan mengetahui adanya event yang akan digelar. Mereka menggunakan aplikasi pesan instan untuk menyebarkan undangan tersebut.

"(Pakai) Whatsapp ada, BBM ada," tuturnya.

Dwiyono mengatakan kegiatan pesta gay ini sudah dilakukan lebih dari setahun ke belakang. Event tersebut digelar pada akhir pekan. Padahal, ruko tersebut berdasarkan izin usahanya diperuntukkan sebagai tempat fitness.

Pengamanan yang ada di ruko tersebut pun diakuinya sangat ketat. Proses penyelidikan untuk mengungkap kasus ini dilakukan selama dua minggu.

"Di sini sangat ter-protect berkaitan dengan keamanan di sini. Kita sudah pelajari 2 minggu. Sehingga kita bisa masuk ke dalam," ucap dia.

Di lokasi yang sama, Kasat Reksrim Polres Jakut AKBP Nasriadi mengatakan para peserta pesta gay ini berkomunikasi dalam lingkupnya sendiri. Mereka akan saling memberikan rekomendasi terkait kegiatan pesta seks sejenis ini.

"Ramai-ramainya hampir dua tahun terakhir. Mereka ini kan satu per satu. Dari omongan grup mereka sendiri. Misalnya saya gay, kamu gay. Saya bilang 'tuh di sana bagus'," ujarnya.

Sebanyak 141 pria dibawa polisi dari lokasi tersebut saat adanya pesta gay bertajuk "The Wild One". Pada Senin (22/5) sore kemarin sebanyak 126 orang dipulangkan setelah diperiksa dan didata polisi.

Sementara ini, 15 orang masih ditahan polisi. Mereka terdiri dari sepuluh orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan lima orang terindikasi menggunakan narkoba.

Pesta Gay di Kelapa Gading Dihadiri 100 Orang Lebih Tiap Acara

Jakarta - Polisi menggerebek sebuah ruko di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang dijadikan tempat pesta gay pada Minggu (21/5) malam. Saat itu ada sebanyak 141 pria yang diangkut dari ruko tersebut.

Berdasarkan izin usaha yang ada, ruko tersebut sebenarnya diperuntukkan sebagai tempat fitnes. Namun, pengelola ruko juga menggelar ajang pesta seks sejenis di tiap akhir pekan.

"Informasi awal kita dapat dari masyarakat. Saat weekend seringkali dipakai kelompok gay," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Dwiyono usai olah TKP di Ruko Kokan Permata Blok B 15-16, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Lalu berapa omset yang didapat setiap kali event pesta gay digelar?

"Kalau diketahui, setiap yang datang diminta Rp 185 ribu. Jadi tergantung orang yang datang. Tinggal dikalikan saja," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan lebih dari 100 orang datang ke ruko tersebut setiap minggu. Sebagaimana diketahui, di bulan Mei sendiri ada 3 event pesta gay yang digelar.

"Kita tidak tahu angka persisnya. Dari pengecekan data-data sebelumnya, jumlahnya selalu di atas 100 tiap event. Pada Sabtu-Minggu itu," ucap dia.

Di setiap event yang digelar, pengunjung dikenakan tarif berkisar Rp 185 ribu. Ada harga khusus yang dipasang bagi pria yang berumur muda.

Menurutnya, ini sebagai taktik memancing pengunjung yang berumur muda. Tapi pada saat penggerebekan tersebut tidak ditemukan anak di bawah umur.

"Betul, bayarnya Rp 185 ribu. Bahkan ada tarif khusus untuk yang gold. Itu pancingan mereka terhadap pengunjung berusia 17-25 tahun yang dianggap popcorn, berondong. Tapi pada saat penggerebekan kita tidak mendapatkan anak berusia di bawah 18 tahun," tutur Nasriadi.

Sebanyak sepuluh orang telah ditetapkan sebagai tersangka dari kasus ini. Mereka ialah empat orang pengelola, empat orang penari striptis dan dua orang pengunjung yang melanggar UU 44/2008 tentang pornografi.

Polisi: Ruang Bentuk Penjara di Pesta Gay untuk Fantasi

Jakarta - Polres Jakarta Utara melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan rekonstruksi penggerebekan pesta gay di sebuah ruko di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi menyusuri dan mengecek setiap ruangan yang ada di ruko berlantai tiga tersebut.

"Di samping olah TKP, tadi kita rekonstruksi internal sekaligus lakukan pengecekan tempat yang digunakan untuk fitness. Lalu lantai dua yang dipakai untuk striptis. Kemudian di lantai tiga yang dipakai untuk hubungan sesama jenis," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Dwiyono di Ruko Kokan Blok B 15-16, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Di lantai tiga, didapati sebuah ruangan berbentuk penjara. Tampak jeruji besi yang dipasang, ruangan tersebut pun ditata menyerupai ruang tahanan. Ada dipan kecil, tembok yang kusam disertai coret-coretan di atasnya.

Di ruangan ini diduga juga digunakan para pengunjung berhubungan badan sejenis. Ruangan ini dipakai sebagai bahan fantasi peserta pesta gay.

"Nah kemudian kalau di sini, mereka berpura-pura kalau dia di dalam ruang tahanan. Ya, tempat mereka untuk berfantasi mereka melakukan kegiatan tapi di dalam suatu ruang seperti di penjara," ujar dia.

Di lantai tiga ini juga didapati bilik-bilik berukuran 1 meter x 2 meter. Bilik ini dipakai untuk peserta pesta gay berhubungan badan. Pada bagian ini, pencahayaan sangat minim. Ditemukan beberapa kondom dan pelicin yang masih berserakan di lantai.

Senin (22/5) kemarin, polisi juga membeberkan barang bukti yang diamankan dari ruko milik PT Atlantis Jaya. Di antaranya yaitu kostum superhero yang akan diberikan kepada peserta bila berani ikut menari striptis.

Selain itu ada alat bondage and dicipline, dominance and submission, sadism and masochism (BDSM). Alat ini digunakan untuk mengikat tubuh seperti leher, tangan dan kaki. Kedua bukti ini dipakai untuk pesta gay bertema 'The Wild One' yang digelar di lantai dua.

"(Lantai dua ini)Tempat mereka untuk show. Ada rantai mereka pasang di sini untuk berfantasi," ujarnya sembari menunjuk ke tembok bagian atas.

Pada penggerebekan yang dilakukan Minggu (21/5) malam itu ada 141 orang diangkut polisi. Sebanyak 126 orang telah dipulangkan pada Senin (22/5) sore kemarin.

Sementara 10 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan lima orang lainnya akan menjalani penilaian (assessment) dari BNN Jakarta Utara karena dinyatakan positif menggunakan narkoba.

Penggerebekan Pesta Gay di Kelapa Gading Jadi Sorotan Dunia

Jakarta - Polres Jakarta Utara menggerebek sebuah lokasi pesta gay 'The Wild One' di sebuah ruko yang terletak di Kelapa Gading Barat. Di ruko yang berkedok tempat fitness itu didapati 141 pria dan beragam alat peraga hingga kondom.

Rupanya penggerebekan ini menyita perhatian dunia. Berbagai media luar negeri memberitakan dengan sudut pandang masing-masing.

Semua media menuliskan tentang jumlah orang yang digerebek hingga pasal yang dikenakan kepada mereka. Namun media-media internasional juga menggambarkan tentang kaum gay di Indonesia.

CNN menulis penggerebekan ini merupakan tindakan tegas terhadap kaum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) di Indonesia. Selain itu, pasal pornografi dikenakan terhadap para tersangka.

CNN juga mewawancarai peneliti HAM, Andreas Harsono, dalam artikelnya. Andreas berkata kepada CNN bahwa di Indonesia tengah didorong RUU yang akan membuat homoseksual sebagai tindakan kriminal oleh kelompok konservatif.

New York Times menuliskan hal senada bahwa pasangan sesama jenis belum dianggap ilegal. Namun pada kasus ini, polisi menerapkan pasal anti-pornografi terhadap para tersangka.

Pada media tersebut juga disebutkan hanya di Aceh terdapat larangan tegas terhadap pasangan sesama jenis. Di Aceh bahkan ada sepasang gay yang dihukum cambuk.

Sementara itu, Arabnews lebih menekankan pada rancangan aturan untuk membuat kaum homoseksual menjadi ilegal sudah didorong sejak tahun lalu. Para penggagas aturan tersebut adalah pemerintah dan organisasi Islam berpengaruh.

Sama halnya dengan Aljazeera, yang menyebut penggerebekan ini merupakan tindakan perlawanan terhadap homoseksual di negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar. Aljazeera juga mengungkapkan Indonesia tegas terhadap pornografi dan bisa menjatuhkan hukuman maksimal 15 tahun terhadap para pelaku.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :