ABG Nikahi Nenek 71 Tahun, Psikolog Singgung Cinta Batiniah Vs Badaniah
Pernikahan ABG dan nenek tua disebut cinta batiniah oleh psikolog.
Jakarta, Kabar pernikahan seorang ABG dengan nenek 71 tahun di Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan memang mengejutkan. Tak terkecuali bagi pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel.
Bagi Reza, kasus tersebut mengejutkan karena selama ini pencegahan perkawinan usia dini lebih sering menempatkan anak perempuan sebagai subjeknya. Yang terjadi di sini, pengantin laki-lakinya yang masih di bawah umur.
Selamet Riyadi, sang mempelai laki-laki baru berusia 16 tahun yang tentunya di bawah ketentuan Undang-Undang Perkawinan. Namun bagi Reza, yang terpenting keduanya sudah mendapat izin dan dispensasi dari negara sehingga perkawinannya sah.
"Saya berpikiran positif bahwa ini adalah manifestasi cinta platonis, cinta batiniah. Bukan eros alias cinta badaniah," kata Reza mengomentari perkawinan beda usia Selamet dan Nenek Rohaya, melalui email.
Hubungan pernikahan dengan beda usia yang jauh, sering dikaitkan dengan beberapa kondisi psikologis seperti oedipus complex. Ada pula yang mengaitkannya dengan gerontosexual atau ketertarikan secara seksual pada orang berusia lanjut. Namun sepertinya Reza tak mau ikut-ikutan meributkan soal itu.
"Ah, sudahlah," katanya.
"Keduanya sudah membuat keputusan. Mari doakan saja, dukung saja, agar kedua mempelai bisa saling menguatkan lahir batin. Ketimbang berzina atau menyentuh dunia prostitusi, senyatanya ini pilihan hidup yang jauh lebih baik dan bertanggung jawab," pungkas Reza.
ABG Selamet Malu-malu Bicara Malam Pertama: Dak Galak soal Itu
Palembang - Selamet (16) menikah dengan Rohaya (71), Minggu (2/7/2017). Sebagian orang mungkin penasaran mengenai malam pertama sejoli berbeda usia itu. Apa jawaban Selamet?
"Ha-ha-ha..., dak galaklah (tidak mau) kalau bahas itu," ujar Selamet malu-malu.
Selamet dihubungi via ponsel perangkat desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Selasa (4/7/2017). Dia terkesan irit bicara. Apalagi menyangkut hal-hal pribadi, mulai dari malam pertama hingga kesan terhadap istrinya, Rohaya.
"Yang penting sekarang kami sudah resmi menikah dan kami akan jalani rumah tangga bersama," ucap ABG yang bekerja serabutan ini.
Sebelum menikah, Selamet memanggil Rohaya dengan sebutan 'bibi'. Setelah menikah, ia memanggilnya 'bunda'.
Selamet bersyukur telah menikah. Sebelumnya, remaja yang ditinggalkan orang tua karena bercerai ini khawatir dituding aneh-aneh karena beberapa waktu terakhir tinggal di rumah Rohaya, janda beranak satu yang ditinggalkan pergi merantau ini.
Selamet hidup serumah dengan Rohaya. Meski hidup serba kekurangan, ia tak peduli. Bagi dia, rezeki bisa dicari.
Kesan ABG Selamet terhadap Nenek Rohaya yang Membuatnya Jatuh Cinta
Palembang - Bukan hal material yang membuat Selamet Riyadi (16) memutuskan menikahi Rohaya (71), melainkan sesuatu yang lain. Apa itu?
"Orangnya baik. Pas aku sakit aja dirawat (oleh Rohaya)," kata Selamet saat dihubungi detikcom via perangkat Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, Ogan Komering Ulu (OKU), Selasa (4/7/2017).
Menurut keterangan perangkat desa setempat, Selamet tinggal bersama Rohaya beberapa waktu terakhir. Ia sempat sakit malaria. Nah, Rohaya-lah yang merawatnya hingga sembuh.
Selamet hidup sendiri setelah ditinggalkan orang tuanya lantaran bercerai. Sedangkan Rohaya ditinggalkan anak semata wayangnya merantau. Hati kedua insan ini perlahan dekat.
Saat Selamet berniat mempersunting Rohaya, banyak orang kaget. Termasuk perangkat desa. Sebab, selisih usia keduanya mencapai 55 tahun. Namun, karena tekad Selamet sudah bulat, warga dan perangkat desa mendukung.
"Saya bilang sama anaknya, daripada jadi fitnah dan bebala (dosa), lebih baik saya nikah saja dengan bunda. Kemudian anaknya bilang boleh, tapi tanya dulu sama RT atau kadus (kepala dusun)," ujar Selamet.
Karena telah mendapat izin dari anaknya, akhirnya Selamet, yang sudah cinta mati kepada Rohaya, menyampaikan niat tersebut kepada ketua RT dan kepala dusun tempat mereka tinggal.
"Saya bilang sama ketua RT dan Kadus, akhirnya ada solusi. Ya dengan uang tabungan Rp 200 ribu akhirnya bisa menikahi bunda. Kalau kemarin manggilnya 'bibi'. Sekarang saya panggil 'bunda' untuk menyesuaikan," kata Selamet, yang sesekali keceplosan menyebut 'bibi'.
Selamet tak ambil pusing soal penilaian orang terkait dengan pernikahan yang digelar di rumah Ketua RT I, Dusun I, Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, itu. Menurut dia, niatnya baik. Dia dan Rohaya juga sama-sama jatuh cinta.
Harapan-harapan ABG Selamet setelah Menikahi Nenek Rohaya
Palembang - Harapan Selamet Riyadi (16) tidak muluk-muluk. Meski hidup serba terbatas, ia yakin bisa mengarungi bahtera dengan baik. Apa harapan ABG yang bekerja serabutan itu?
"Dari pada jadi fitnah dan bebala (dosa) lebih baik saya nikah saja dengan bunda (Rohaya)," kata Selamet saat dihubungi detikcom via ponsel perangkat desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, Ogan Komering Ulu (OKU), Selasa (4/7/2017).
Sekadar diketahui, Selamet tinggal di rumah Rohaya beberapa waktu terakhir. Dia berharap pernikahannya mematahkan kemungkinan tudingan negatif.
Layaknya orang berkeluarga, Selamet berharap anak. Tapi dia pasrah. "Balik lagi sama Allah. Kalau dikasih kita bersyukur dan mudah-mudahan dikasih anak," kata Selamet.
Selamet menikahi Rohaya pada Minggu (2/7). Ijab-kabul digelar di rumah Ketua RT I, Dusun I, Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti. Maharnya berupa uang Rp 200 ribu hasil kerja keras Selamet.
Pernikahan sederhana tapi meriah. Setelah Selamet mengucapkan ijab-kabul dan pernikahan dinyatakan sah, sejumlah warga yang mengikuti prosesi di ruangan bertepuk tangan dan bersorak. Bahkan ada yang berjoget di dekat mempelai seolah ikut berbahagia.
ABG Selamet Cuek Pernikahan dengan Nenek Rohaya Dianggap Tak Lazim
Palembang
- Selisih umur Selamet dan Rohaya kurang-lebih 55 tahun. Sebagian orang
menganggap pernikahan keduanya tak lazim. Selamet tak ambil pusing.
"Niat
saya baik, sama-sama cinta juga," kata Selamet saat dihubungi detikcom
via ponsel perangkat Desa Karangendah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten
Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Selasa (4/7/2017).
Selamet
menyebut beberapa teman mencemooh tindakannya. Pilihan menikahi Rohaya,
yang berusia 71 tahun, dianggap tak lazim. Ada juga yang menganggap
lelucon. Tapi Selamet bergeming.
"Saya nggak ambil pusing," ujar Selamet.
Niat
Selamet bulat. Apalagi dia sudah mendapat restu anak Rohaya. Juga
mendapat dukungan dari perangkat desa. Akhirnya, Minggu (2/7/2017),
Selamet mengucap ijab-kabul di depan saksi, penghulu, dan warga. Lokasi
pernikahan adalah rumah Ketua RT I, Dusun I, Desa Karangendah, Kecamatan
Lengkiti.
"Kalau kemarin manggilnya 'bibi', sekarang saya
panggil 'bunda' untuk menyesuaikan," kata Selamet soal panggilan kepada
istrinya.
Selamet hidup sendiri setelah ditinggalkan orang tua
karena bercerai. Beberapa waktu terakhir, dia menumpang di rumah Rohaya.
Kini, setelah menikah, ia resmi menjadi penghuni rumah janda beranak
satu itu. Statusnya kini sebagai suami dan penjaga tuan rumah.
"Anaknya (Rohaya) berpesan agar nanti saya bisa menjaga ibunya karena dia sering kerja jauh," ucap Selamet.
Cemburunya ABG Selamet, Nenek Rohaya Pun Dikunci di Dalam Rumah
Jakarta - Setelah menikah, ABG Selamet (16) selalu cemburu saat ada sosok lelaki lain yang dekat dengan Rohaya (71), istrinya. Begitu juga sebaliknya Rohaya saat Selamet kerap kali pulang malam saat main ke rumah kepala dusun maupun rumah ketua RT.
"Waktu itu pernah Selamet ini main ke rumah saya sampai pukul 23.30 WIB, ya sekadar cerita-cerita sama Bapak (Kadus dan Ketua RT). Dikira Bu Rohaya itu, Selamet main ke rumah salah seorang janda di kampung tersebut," ujar Widiya Wati, yang merupakan istri kadus saat mendampingi Selamet dan Rohaya di Palembang, Senin (10/7/2017).
Sesampai Selamet di rumah, Ibu Rohaya mempertanyakan dari mana Selamet hingga larut malam baru pulang. Bahkan Rohaya sempat menyebut Selamet pergi ngopi bersama wanita lain.
"Bu Rohaya ini langsung nanya dan bilang Selamet habis ngopi bersama wanita yang ada di kampung. Ya sempat terjadi keributan juga pada malam itu, sampai besok harinya kita jelaskan bahwa Selamet pada malam itu berada di rumah saya dan tidak ada wanita lain," sambung Widiya Wati.
Dikonfirmasi terpisah, Selamet mengakui dirinya cemburu. Namun dia memastikan Bunda Rohaya tidak dikunci lama-lama.
"Ya, dikunci itu karena takut ada laki-laki lain masuk ke rumah pas aku belanja beli mi sama rokok. Tapi pas aku udah pulang dibuka lagi," ujar Selamet malu-malu.
0 komentar :
Post a Comment