Tumpukan Batu Menyerupai Makam Gegerkan Warga Purwokerto
Purwokerto - Warga Kelurahan Karangwangkal, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah dihebohkan adanya gundukan batu menyerupai makam. Gundukan batu itu berada di lokasi yang berjarak sekitar 50 meter dari komplek pemakaman umum Kelurahan Karangwangkal.
Lokasi gundukan batu menyerupai makam dibuat dari tumpukan batu dengan panjang sekitar 3,5 x 1 meter, diberikan kembang setaman serta terdapat sisa dupa. Lokasi juga berada di pinggir Sungai Pelus dan sudah ada sekitar 1 bulan.
"Saya sempat dimintai untuk membuat makam ini pas penemuan tanggal 27 Juli, pas malam Sabtu Kliwon. Sebelumnya masih tanah biasa dan rata," kata Sito (44) warga sekitar yang juga merupakan penjaga pemakaman Umum Karangwangkal.
Menurut dia, dirinya sudah sejak 2011 menjaga pemakaman umum tersebut. Keluarganya sejak turun temurun dari kakek, bapak hingga kakaknya menggeluti pekerjaan tersebut. Namun baru kali ini tahu jika dilokasi tumpukan batu meyetupai makam tersebut dipercaya oleh sejumlah jamaah dzikir kubro asal Rembang, Purbalingga merupakan makam Syech Hasbullah.
"Sejarahnya tidak ada kalau di sini tidak ada makam, walau di sini masih tanah makam. Katanya d isini makam Syech Hasbullah," ucap Sito.
Dia mengungkapkan jika hampir setiap malam ada jamaah yang datang untuk melakukan dzikir ditumpukan batu menyerupai makam. Orang yang datang mempercayai itu adalah makam syeh Hasbullah.
"Warga sini ada yang ikut, tapi ngajinya di Rembang. Keyakinannya ada kuburan syech dari gurunya di Rembang. Yang biasa ikut sekitar 15-20 orang," jelasnya.
Camat Purwokerto Utara, Pamudji Budiarto mengatakan ada sekelompok pengajian dzikir Kubro yang asalnya dari Rembang, Purbalingga mengadakan kegiatan di tempat itu sejak tanggal 29 Juli dan berlanjut hingga membuat warga resah.
"Ini kawasan makam umum milik Pemda, aset yang digunakan untuk makam awal berupa batu saja. Tapi versi mereka di dalam tanah ini adalah pendiri Purwokerto," katanya.
Menurutnya kalau hal itu benar harus dilakukan kegiatan untuk memastikan apakah benar ada mayat atau tidak di dalam. Kemudian di koordinasikan dengan lembaga purbakala. "Kalau benar akan direspon oleh pemerintah," ujarnya.
Dia menjelaskan, karena menimbulkan keresahan, warga meminta agar tumpukan batu menyerupai makam tersebut supaya dibongkar. Sebab ada informasi jika setelah ibadah haji akan diadakan kegiatan dzikir di tempat itu sekitar 1.000 orang.
"Tokoh masyarakat, kurang berkenan, kemudian ada rencana dzikir kubro dengan 1.000 orang, yang akan dilaksanakan pada hari Jumat," katanya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment