Rahasia Terlarang Kondisi Otak Saat Jatuh Cinta

Ini yang Terjadi pada Otak Ketika Seseorang Sedang Jatuh Cinta

Jakarta, Salah satu pertanyaan yang paling sulit dijawab bahkan membingungkan semua orang adalah, 'Apa itu cinta?' Bahkan pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang paling sering ditanyakan pada situs pencarian Google. Para ahli pun menyetujui bahwa emosi manusia merupakan hal yang kuat dan sulit dipahami.

Menurut para psikolog, cinta didefinisikan sebagai keadaan yang berbeda dengan menyayangi (keluarga atau sahabat) dengan keinginan untuk terus menjalin hubungan dengan orang yang lebih spesifik. Namun, apa yang terjadi secara biologis?

Sebuah studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience, menunjukkan aktivitas yang berada di daerah otak berhubungan dengan penghargaan, motivasi, emosi, dan fungsi sosial yang tinggi ketika seseorang mengalami keadaan 'jatuh cinta'. Cinta dikenal memiliki berbagai efek pada tubuh yang menyebabkan perasaan euforia, kebahagiaan, obsesi, dan bahkan perubahan kepribadian.

Dan bagaimana aktivitas otak ketika orang sedang merasakan 'jatuh cinta'? Peneliti di University of Science and Technology of China, Southwest University, dan beberapa Universitas lain melakukan studi untuk melihat bagaimana cinta dapat memengaruhi aktivitas otak. Mereka meneliti 100 orang pria dan wanita segala usia, kemudian membaginya menjadi 3 kelompok.

Kelompok pertama adalah orang-orang yang sedang jatuh cinta, kelompok kedua adalah ornag yang sedang putus cinta, dan kelompok terakhir adalah orang-orang yang belum pernah merasakan cinta,

Para peserta menjalani pemeriksaan aktivitas otak dengan menggunakan MRI dan diminta untuk tidak memikirkan apapun. Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu para peneliti mendapatkan keseluruhan gambar fungsi otak mereka.

Hasilnya menunjukkan, mereka yang berada dalam kelompok 'cinta' memiliki aktivitas otak yang lebih tinggi di beberapa daerah otak. Semakin lama mereka jatuh cinta, semakin besar pula aktivitas otak yang terlihat. Untuk kelompok yang putus cinta, mereka menunjukkan bahwa aktivitas otak yang terdeteksi lebih rendah.

"Studi ini membuktikan bahwa perubahan yang dilakukan 'cinta' berpengaruh pada gambaran fungsi otak. Ke depannya, akan terlihat hasil hubungan mekanisme saraf dan perasaan cinta," tulis para peneliti di jurnal tersebut, dikutip dari Medical Daily.

Hal ini menunjukkan bahwa cinta dapat memengaruhi jaringan otak serta aktivitas kognitif sosial otak. Jadi, jatuh cinta merupakan hal yang mudah untuk dilakukan sekaligus menjadi hal yang sulit untuk dipahami. Bahkan para ahli pun berpendapat demikian.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :