Dioleskan di Miss V, Minyak Vitamin E Mampu Tambah Kenikmatan Bercinta?
Jakarta, Salah satu tren kesehatan yang beredar di tahun 2016 adalah penggunaan minyak vitamin E untuk menambah kenikmatan bercinta. Benarkah demikian?
Dr Donnica Moore, MD, pakar kesehatan wanita dari Amerika Serikat, mengatakan penggunaan minyak vitamin E pada daerah vagina memang cukup umum. Minyak vitamin E didapat dari memecahkan kapsul vitamin E yang dijual bebas di pasaran.
Penggunaannya pun cukup mudah dan tidak ribet. Wanita cukup mengoleskan minyak di area vulva vagina sebelum bercinta. Lalu, benarkah hal ini dapat menambah kenikmatan ebrcinta bagi wanita?
"Fungsi minyak vitamin E pada vagina hanya sebagai pelumas bagi wanita yang mengalami vagina kering. Saya tidak pernah mendengar atau mendapati ada bukti ilmiah yang menyebut hal ini dapat menambah kenikmatan bercinta," tutur Donnica, dikutip dari berbagai sumber.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar wanita yang berusia di atas 45 tahun mengalami vagina kering sebagai bagian dari pre-menopause. Ketika akhirnya menopause terjadi, vagina kering membuat wanita tak bisa lagi menikmati kegiatan bercinta.
Namun bagi wanita berusia di bawah 40 tahun dengan kebugaran fisik yang baik, penggunaan minyak vitamin E sebagai pelumas tidaklah perlu. Vagina masih mampu memproduksi lendir dengan normal, asalkan diberi stimulasi yang baik.
Soal klaim minyak vitamin E yang juga disebut dapat meningkatkan kekuatan cengkeraman vagina, lagi-lagi Dr Donnica menepisnya. Kekuatan cengkeraman dan kerapatan vagina ditentukan oleh otot pelvis. Butuh latihan senam kegel agar wanita dapat mengendalikan otot pelvisnya dengan sempurna, bukan dengan pengolesan minyak vitamin E atau sejenisnya.
"Bahkan pada wanita yang sudah menopause, penggunaan vitamin E hanya boleh diberikan di bibir bagian luar vagina. Itupun dengan risiko terjadinya dermatitis dan iritasi pada vagina," tuturnya lagi.
Di sisi lain, penulis sejumlah buku tentang kesehatan wanita ini mengatakan konsumsi vitamin E biasanya dilakukan wanita untuk menjaga kesehatan kulit. Meski tak dilarang, ia mengatakan hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut.
"Bagi mereka yang mengonsumsinya, silakan diteruskan karena saya tidak melarang. Namun sekali lagi, konsumsi vitamin atau suplemen yang berlebihan justru tidak bagi tubuh dan hanya akan terbuang sia-sia," tutupnya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment