Cerita Aneh Soal Sambungan Telepon Saat Anggota TNI Hilang di Hutan Riau
Pekanbaru - Satgas Darat Karhutla di Riau kini heboh atas hilangnya seorang prajurit usai melakukan pemadaman kebakaran lahan dan hutan. Belum diketahui bagaimana prajurit itu bisa hilang apakah tersesat atau yang lainnya. Tapi muncul juga cerita-cerita soal hutan angker.
Anggota TNI Denrudal, hilang di kawasan belantara Desa Pasir Putih Kecamatan Bagan Sinembah , Kab Rokan Hilir (Rohil) Riau sejak Kamis (18/8). Hingga kini, Jumuat (19/8/2016), anggota TNI yang statusnya masih lajang itu belum juga diketemukan.
Kasrem 031 Wira Bima, Kol CZI I Nyoman Parwata menceritakan, bahwa anggota TNI itu tiba-tiba hilang dari rekannya. Padahal saat itu ada 5 anggota TNI yang baru usai melakukan pemadaman kebakaran lahan dan hutan.
"Ya tiba-tiba saja anggota yang berjalan kaki mau pulang, satu hilang. 4 rekannya berusaha mencari di sekitar," kata I Nyoman.
Lama mencari korban tidak juga ditemukan. Rekannya berusaha mengontak ke nomor HP anggota yang hilang. Nomor HP tersebut bisa tersambung. Saat terjadi komunikasi lewat saluran telepon, anggota TNI yang hilang mengatakan jika posisinya berada di atas pohon.
"Lantas 4 anggota TNI lainnya berusaha melihat ke atas pohon yang ada di lokasi itu. Tapi sudah dicari dan diteriaki tidak ada sautan," kata I Nyoman.
Lantas dicoba kembali untuk mengubunginya lewat saluran telepon. Kembali terjadi pembicaraan. Rekannya memerintahkan agar rekannya yang hilang berteriak.
Tapi teriakannya tidak terdengar. Lantas anggota yang hilang itu dalam pembicaraan ditelepon mengaku mendengar teriakan kawan-kawannya yang memanggilnya.
"Prajurit yang hilang itu dalam percakapan mengaku dengar panggilan kawan-kawanya. Prajurit itu mengaku sudah berteriak memanggil kawannya, tapi tidak terdengar," kata I Nyoman.
Selanjutnya, kata I Nyoman, 4 rekanya kembali berusaha menghubungi lewat seluler. Saluran telepon kembali tersambung. Sayangnya tidak diangkat.
"Ya memang masyarakat kampung di sana menyebut kawasan di sekitar hilangnya anggota kita angker. Hingga kini prajurit kita belum bisa diketemukan keberadannya," kata I Nyoman.
Anggota TNI AD Hilang di Hutan Riau Saat Padamkan Api, Cerita-cerita Misteri Merebak
Pekanbaru - Satu prajurit TNI AD tiba-tiba hilang saat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau. Belum diketahui jejak anggota TNI tang masoh lajang itu.
Pada Kamis (18/8) sore, dia bersama empat rekannya pergi ke hutan memadamkan api. Tapi saat temannya hendak kembali, anggota TNI itu tak ada. Saat dicari tahu lewat telepon seluler, di ujung telepon dia menjawab berada di atas pohon. Nah, masih misterius, apakah anggota TNI ini pergi diam-diam atau memang berada di area hutan.
Tapi tetap saja, hilangnya anggota TNI di kawasan hutan Desa Pasir Putih Kecamatan Bagan Sinembah, Kab Rokan Hilir (Rohil) ini menimbulkan cerita-cerita lain.
"Sampai hari ini upaya pencarian sudah dilakukan oleh tim Satgas baik TNI dan Polri, namun belum berhasil," kata Kasrem 031 Wira Bima I Nyoman kepada detikcom, Jumat (19/8/2016).
"Kata warga di sana, lokasi itu sangat angker. Itu cerita warga," kata I Nyoman lagi.
Menurut Nyoman, cerita-cerita warga, ada tiga pohon besar yang tak pernah terbakar walau terjadi kebakaran hutan. Nah, di pohon itu kata penduduk konon ada 'penunggunya'.
"Jadi warga di sana yakin, kalau 3 pohon besar itu dihuni mahluk halus," kata I Nyoman.
"Jadi kata warga, posisi pohon tengah hantu seorang ibu dan dua pohon lagi dihuni dua anak gadisnya. Nah, lantas warga pun menduga-duga prajurit kita yang hilang itu akan dikawinkan dengan salah satu anak hantu itu. Itulah keyakinan warga terhadap 3 pohon itu," terang I Nyoman.
Walau ada cerita-cerita itu, TNI dan Polri melakukan penelusuran dan pencarian. Termasuk mengecek telepon seluler anggota TNI tersebut. Tapi hingga kini belum ada kabar.
"Dulu kata warga, pernah juga ada yang hilang di lokasi itu. Tapi beberap hari kemudian ditemukan di Kabupaten Pelalawan," tegas I Nyoman.
Ini Kronologi Hilangnya Anggota TNI Saat Padamkan Kebakaran Lahan di Riau
Pekanbaru - Anggota TNI hilang saat melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau. Belum tahu pasti ke mana hilangnya prajurit tersebut.
Berikut ini kronologi hilangnya prajurit TNI yang diterima detikcom, Jumat (19/8/2016). Prajurit ini hilang pada Kamis (18/8) sore di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Riau.
Anggota yang hilang dari pasukan Den Rudal di Dumai yang ditugaskan dalam Satgas Darat. Prajurit ini hilang sekitar pukul 15.00 WIB.
1. Pukul 14.30 tim Karlahut Denrudal akan menggantikan alat pemadaman api dengan mesin yang lebih besar agar dapat menjangkau lebih jauh, sehingga mesin yang digunakan ukuran lebih kecil, hand Traker, diganti.
Saat Pratu Wahyudi (anggota Denrudal yang hilang) akan mengambil selang kecil yang tidak digunakan ke dalam hutan, dia terjebak asap tebal. Pratu Wahyudi diduga bingung mencari arah kembali sehingga tersesat.
2. Pratu Wahyudi melaksanakan pemadaman bersama dua rekannya dari Den Rudal di Koordinat N 2°3'21.0024", E 100°54'27.1764". Kampung Medan RT 005 RW 002 Kepenghuluan Labuhan Tangga Besar Kecamatan Bangko, Bagansiapiapi, Kabupaten Rohil.
3. Pada pukul 14.45 WIB saat kedua rekannya mengecek sumber air dan selang, Pratu Wahyudi izin kepada rekannya untuk melihat titik api yang akan dipadamkan (100 m dari sumber air).
4. Kira-kira 50 m Pratu Wahyudi meninggalkan sumber air, rekan-rekannya sudah tidak melihat keberadaannya. Lantas diupayakan untuk menelepon prajurit yang hilang tadi. Dalam percakapan telepon, Wahyudi mengaku berada di dekat pohon besar (berjarak 100 dari sumber air).
Kemudian rekan-rekannya bersama Danramil 01/Bangko Mayor Inf Edianto segera mencari ke pohon besar seperti yang disampaikan.
5. Setelah mencari di seputaran pohon besar tersebut namun tidak ditemukan. Rekan-rekan korban menelpon kembali. Korban mengatakan bahwa dirinya di sawit-sawit kecil yang terbakar. Jaraknya 100 meter dari pohon besar.
6. Setelah di cari di sawit-sdawit yang terbakar namun tidak ditemukan. Kembali melakukan dialog dengan telepon seluler. Dijawab korban berada di sawit-sawit yang tidak terbakar. Dilakukan kembali pencarian di lokasi yang dimaksud namun tidak ditemukan juga.
7. Kemudian rekan-rekanya kembali menghubungi. Terdengar suara mesin alat berat yang tengah bekerja sehingga sulit berkomunikasi.
8. Kemudian hilangnya prajurit TNI ini dilaporkan rekannya ke tim lain termasuk Bupati Rohil dan Dandim Rohil.
9. Pukul 17.00 WIB seluruh jajaran Satgas Karlahut, Pemda Rohil, masyarakat Kampung Medan langsung melaksanakan pencarian hingga saat ini namun masih juga belum ditemukan.
Kasrem O31 Wira Bima Riau, Kol I Nyoman membenarkan hilangnya prajurit tersebut. Masyarakat pun mengaitkan masalah tersebut dengan cerita mistik.
"Hingga kini prajurit tersebut belum diketemukan," kata I Nyoman, Jumat (19/8/2016).
Pratu Wahyudi Ditemukan dengan Tubuh Terluka Bakar, Diusulkan Naik Pangkat
Pekanbaru - Pratu Wahyudi anggota TNI AD yang tewas dalam penanggulangan kebakaran lahan dalam kondisi tubuh penuh luka bakar. Diduga kuat, korban tersesat karena terkepung asap.
"Kami berduka, salah satu prajurit kami meninggal dunia dalam tugas. Pratu Wahyudi ditemuka tim TNI dan Basarnas dalam keadaan sekujur tubuhnya terbakar," kata Komandan Korem 031 Wira Bima, Brigjen TNI Nurendi kepada wartawan, Rabu (23/8/2016) di VIP Lancang Kuning, Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, usai meninjau korban di RSUD Dumai.
Menurut Nurendi, Pratu Wahyudi kemungkinan besar tersesat karena kepungan asap tebal. Jarak pandang hanya 1 meter. Di sinilah, kemungkinan besar Pratu Wahyudi tersesat tidak tahu lagi untuk menghindari lokasi hutan gambut yang terbakar.
"Celananya, sampai bajunya terbakar. Sepatunya juga turut terbakar. Kondisinya sangat memprihatinkan," kata Nurendi.
Menurut Nurendi, selaku Komandan Satgas Karhutla, sudah menyampaikan duka ini ke Panglima Kodam I Bukit Barisan dan Panglima TNI.
"Kita mengusulkan untuk kenaikan pangkat kepada Pratu Wahyudi. Karena almarhum gugur dalam tugas mulai, menyelamatkan masyarakat Riau khususnya dari kebakaran lahan yang berimbas pada asap," kata Nurendi.
Nurendi menjelaskan, rencanya besok, Rabu (25/4) jenazah Pratu Wahyudi baru akan diberangkatkan ke Magetan di kampung halamannya.
"Kita berdoa, semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik buat prajurit," kata Nurendi.
Sebagaimana diketahui, Pratu Wahyudi anggota TNI kesatuan Den Rudal 004 Dumai ini, ikut dalam Satgas Karhutla sebelum 17 agutus lalu. Dua hari bertugas, tepatnya Kamis (19/8) dia hilang dari rekan-rekannya. Pratu Wahyudi saat itu akan mengganti selang air untuk melakukan pemadaman. Wahyudi ditemukan tim berjarak 500 meter dari lokasi pemadaman. Saat ditemukan, Wahyudi berada di semak belukar yang tidak terbakar.
Cerita tewasnya Pratu Wahyudi diduga dibawa ke alam orang Bunian
Anggota TNI Denrudal 004 Dumai, Pratu Wahyudi hilang saat berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Kampung Medan, Labuhan Tangga Besar, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, Kamis (18/8). Setelah dilakukan pencarian, Wahyudi ditemukan sudah tidak bernyawa dengan luka bakar di tubuh. Hilangnya korban dipercayai masyarakat sekitar hutan berkaitan dengan orang Bunian. Wahyudi diduga dibawa ke alam lain.
"Menurut keterangan orang pintar baik dukun, paranormal maupun khalifah menyebutkan bahwa Pratu Wahyudi berada di atas pohon yang tinggi di dekat lokasi kebakaran lahan dan hutan," kata Bupati Rokan Hilir Suyatno kepada wartawan di Bagansiapiapi.
Berdasarkan keterangan tersebut, pencarian Wahyudi terus dilakukan. Hingga Minggu (21/8) belum juga membuahkan hasil. Diketahui posisi terakhir Wahyudi sebelum dinyatakan hilang memang sedang memadamkan api di dekat pohon besar yang dimaksud.
"Makanya saya minta seluruh masyarakat Rohil berdoa agar prajurit yang hilang segera ditemukan, dan hujan turun agar api yang menyala selama delapan hari ini bisa padam," harapnya.
Seorang tokoh masyarakat, Ikam (56) menceritakan mengenai keberadaan orang Bunian. Menurutnya, kampung orang Bunian berbeda dimensi dengan alam manusia. Biasanya apabila manusia tersesat akan disambut bak raja di kampung tersebut.
"Kalau saya lihat dalam beberapa hari ini kejadian Prajurit TNI yang hilang itu bisa jadi tersesat di kampung orang Bunian," kata Ikam.
Dia menjelaskan bahwa orang bunian sudah ada sejak lama, dan memang memiliki kampung sendiri hanya saja tidak terlihat secara kasat mata.
"Biasanya saat manusia tiba di kampung itu akan disuguhkan berupa makanan. Ada tiga pilihan nasi putih, hitam dan kuning maka akan dipilih oleh manusia tersebut," katanya.
Menurutnya apabila manusia memilih nasi hitam maka kemungkinan untuk kembali ke alam nyata diperkirakan cukup lama berbeda dengan nasi putih dan kuning biasanya hanya sekitar 7-10 hari.
Masih menurut dia bahwa di kampung itu manusia yang masuk tidak akan merasa aneh pasalnya kampung tersebut sangat ramai seperti di alam nyata. Bahkan di sana manusia tetap akan makan, tidur dan melakukan kegiatan seperti biasanya.
"Di sana itu barang-barang yang kita bawa walau hanya kalung dari tali biasa berharga, bahkan bisa ditukar dengan makanan dan keperluan lainnya. Ini saya dapat cerita dulunya pernah juga orang tersesat dan kembali lagi dan bercerita hal yang demikian," katanya.
Setelah dilakukan pencarian lanjutan, Wahyudi akhirnya ditemukan meski sudah dalam kondisi tewas. Saat ditemukan, tubuh Wahyudi dipenuhi luka bakar. Diduga kuat korban tewas lantaran terbakar.
"Prajurit kami ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi luka bakar di tubuhnya, sekitar 150 meter dari pohon besar tempat di mana pertama kali Pratu Wahyudi dinyatakan hilang," kata Komandan Korem (Danrem) 031/Wirabima Brigjen TNI Nurendi dalam pesan tertulis yang diterima merdeka.com, Selasa (23/8).
Prajurit tersebut ditemukan oleh tim Basarnas dan Prajurit Denrudal 004 Dumai, Selasa, sekitar pukul 11.30 WIB. Jenazah lantas dievakuasi Dumai untuk kemudian diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment