Ingin Sukses Bayi Tabung? Gunakan Sperma dari 'Semburan' Pertama
Sevilla, Spanyol, Banyak pasangan mengira untuk segera mendapatkan keturunan, mereka harus bercinta sesering mungkin. Sebagian pakar mengamini hal ini, asalkan kondisi fisik keduanya sedang bugar dan sehat. Padahal sekali ejakulasi belum tentu pasangan bisa langsung hamil.
Penelitian ini bermula ketika tim peneliti dari Ginemed Assisted Human Reproduction Clinic, Sevilla mencoba mencari tahu sel sperma seperti apa yang tepat untuk digunakan dalam assisted reproductive technologies (ART) atau reproduksi berbantu.
Setahu peneliti, pada saat orgasme, otot kemaluan pria akan berkontraksi dan melepaskan semen atau air mani. Namun cairan yang dikeluarkan ini sebenarnya terbagi ke dalam tiga fase, yakni cairan pra-ejakulasi, yang diikuti dengan cairan mani pertama dan kedua.
Cairan pra-ejakulasi tidak mengandung sperma dan berwarna transparan. Fungsinya hanyalah untuk melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang mungkin saja mengandung asam di uretra, termasuk melicinkan organ tersebut.
Meski volumenya kecil, cairan mani pertama kaya akan sel sperma. Bahkan cairan ini mengandung lebih banyak zat pelindung sperma, termasuk magnesium dan seng. Yang paling penting, sperma yang mereka miliki juga memiliki tingkat motilitas yang lebih tinggi (lebih banyak bergerak), serta kualitas DNA yang lebih baik daripada cairan mani kedua.
Sedangkan cairan mani kedua hanya berisi sekresi dari vasikula seminalis, berupa semacam sumber energi utama bagi sperma yang dikeluarkan, walaupun volumenya sendiri mencapai 70-90 persen dari keseluruhan cairan yang dilepaskan saat ejakulasi.
Cairan kedua ini tak hanya membawa lebih sedikit sperma, tapi juga mengandung komponen yang bisa merusak kualitas sperma secara keseluruhan.
Hal ini kemudian dibuktikan peneliti dengan melakukan percobaan yang melibatkan 40 partisipan. Mereka diminta untuk mengumpulkan hasil ejakulasi mereka ke dalam dua cawan, masing-masing untuk cairan mani pertama dan kedua. Kemudian karakteristik sperma yang terkandung dalam kedua fase diteliti.
"Ejakulasi selama ini hanya dilihat sebagai satu kesatuan. Padahal dari mekanismenya, kami bisa menyimpulkan bahwa cairan mani pertamalah yang bisa membuahi sel telur, sedangkan yang kedua mencegah sperma dari pria lain menyelesaikan proses pembuahan," terang Dr MarÃa Hebles, ketua tim peneliti seperti dikutip dari Medical Daily.
Ini artinya sperma yang digunakan untuk berbagai terapi kesuburan seperti IVF (bayi tabung) tidak boleh semata mengumpulkan hasil ejakulasi dalam satu cawan begitu saja. Setidaknya harus ada dua cawan yang disediakan jika ingin prosedur ini benar-benar sukses.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment