Misteri Manusia Kerdil NTT

Heboh Soal Suku Mante, Ada Juga Cerita Manusia Kerdil di NTT


Gua Liang Bua, tempat tinggal manusia kerdil di NTT puluhan ribu tahun silam - Perbandingan tengkorak manusia zaman sekarang dengan manusia kerdil Homo floresiensis

Indonesia - Baru-baru ini media sosial digemparkan dengan penampakan sosok mahluk kecil di tengah hutan Aceh. Jangan lupa, di NTT juga ada cerita manusia kerdil!

Akun YouTube atas nama Fredography, pekan lalu memposting video berjudul 'HEBOH ! Kaget ada orang telanjang di hutan Aceh' dan sudah ditonton hingga 1 juta orang. Dalam videonya terlihat, beberapa orang sedang naik motor trail dan terjatuh karena kemunculan sesosok mahluk kecil. Coba dikejar tapi tak berhasil.

Jika diperhatikan, sosok mahluk tersebut punya postur seperti manusia pada umumnya hanya saja ukuran tubuhnya lebih kecil. Spekulasi bermunculan, yang kebanyakan mengarah kalau itu adalah salah seorang Suku Mante.

Bicara soal manusia yang bertubuh mungil, sebenarnya tiap wilayah di Indonesia punya cerita seperti itu. Ada yang hanya berupa urban legend, namun ada pula yang memang ada sisa-sisa peninggalannya. Salah satunya, seperti cerita manusia kerdil di NTT.

Dalam berbagai informasi yang dirangkum detikTravel, manusia kerdil di Pulau Flores, NTT tersebut ada di Situs Liang Bua atau biasa disebut Gua Liang Bua. Gua ini berlokasi di Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.

Situs BBC bahkan pernah mengulas tentang manusia kerdil ini di tahun 2016 lalu. Disebutkan, manusia kerdil yang juga disebut Homo floresiensis itu punya tinggi hanya 106 cm, memiliki otak ukuran kecil yang sebanding dengan otak simpanse dan menggunakan alat-alat batu.

Mereka sudah puluuhan ribu tahun lalu menempati Gua Liang Bua dan hidup di sana. Umurnya pun tidak panjang, sampai 25-30 tahun saja dan berat badan tak sampai 40 kg. Gua Liang Bua cukup luas dengan ukuran panjang 50 meter, lebar 40 meter dan tinggi 25 meter.

Penelitian tentang manusia kerdil di Gua Liang Bua ini sudah dimulai sejak tahun 1930-an hingga kini, oleh peneliti dari Indonesia hingga mancanegara. Papan larangan yang berisikan larangan jangan merusak apapun di dalam gua terlihat jelas, walau hanya terbuat dari kayu.

Beberapa fosil ditemukan di sana, selain fosil Homo floresiensis juga terdapat fosil gajah purba, buaya purba dan tikus raksasa purba. Fosil manusia kerdil serta informasi lebih rinci tentang sejarah serta penggalian di sana dapat dilihat di suatu museum yang lokasinya tak jauh dari guanya.

Gua Liang Bua pun terbuka untuk umum, artinya bisa dikunjungi wisatawan. Sudah banyak pula operator tur di Flores yang menawarkan perjalanan ke sana. Para pemandu di guanya pun akan dengan senang hati menjelaskan pada para pengunjung tentang berbagai informasi manusia kerdil yang kini sudah menjadi sejarah. Bukan hanya sejarah Indonesia, tapi dunia.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :