Para pejabat Pemerintah Argentina marah dan mengutuk pentas asusila itu. Pentas itu diberi nama "Pleasure Wednesday". Publik Argentina juga ramai-ramai mengutuk acara itu secara online.
Acara itu melibatkan beberapa pemeran, termasuk wanita telanjang yang beradegan pura-pura bermasturbasi. Parahnya, acara tak senonoh itu berlangsung di depan pintu masuk gedung ilmu sosial di kampus setempat, di mana ratusan mahasiswa memadati aula untuk menyaksikannya.
Pihak penyelenggara mengatakan pentas "Pleasure Wednesday” bertujuan sebagai latihan yang mengundang para intelektual untuk merenungkan hubungan antar-mereka sendiri terkait seksual, gender dan pornografi.
Acara itu juga secara blak-blakan mengundang masyarakat umum. Menteri Pendidikan Argentina Alberto Sileoni, dalam sebuah wawancara radio kemarin mengatakan ruang belajar seperti kampus bukanlah tempat yang tepat untuk acara seperti itu.
”Sebuah pameran eksplisit natural ini bisa saja dilakukan, tapi tidak dalam lingkungan akademik,” kata Sileoni kepada Radio America. Dia mencela pentas itu sebagai acara yang salah.
Para pejabat di Universitas Buenos Aires juga menjauhkan diri dari acara itu. Mereka berdalih bahwa mereka tidak berwenang untuk menindak pentas pornoaksi itu.
”Pihak berwenang dari departemen tidak diberitahu tentang isi dari acara itu, dan tidak diberikan otorisasi untuk pementasan di area bebas di universitas,” kata para pejabat kampus dalam sebuah pernyataan.
0 komentar :
Post a Comment