4 Alasan Wanita Malu Membicarakan Masalah Kesehatan Organ Intim
Jakarta - Masalah organ kewanitaan kerap dialami wanita, namun kebanyakan dari mereka memilih menyimpanya sendiri karena merasa malu. Padahal masalah kewanitaan itu jika sudah sampai tahap mengkhawatirkan bisa mendatangan gangguan kesehatan yang lebih serius.
Masalah keputihan misalnya, ketika wanita menyepelekan gangguan tersebut dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran reproduksi. Apalagi jika ternyata keputihan yang terjadi sudah bercampur dengan darah.
Menurut spesialis kebidanan dan penyakit kandungan, Dr. M. Rezha Faisal, SpOG, kondisi itu bisa dipastikan terdapat masalah pada organ intim kewanitaan yang menjadi tanda tanda kanker leher rahim atau kanker serviks. "Kalau sudah timbul keputihan, bau busuk dan pendarahan pasca berhubungan, yang harus diwaspadai adalah kanker serviks stadium lanjut," ujarnya.
Begitu seriusnya dampak buruk dari masalah pada organ intim, kenapa wanita masih menyepelekan hal tersebut? Psikolog Dr Becky Spelman memaparkan empat alasan yang membuat wanita malu membicarakan masalah kesehatan alat vitalnya, seperti dikutip Female First:
1. Wanita terpengaruh pada anggapan masyarakat bahwa organ intim mereka adalah hal yang memalukan atau kotor. Pada adat ketimuran, menyebut organ intim dengan bahasa kesehatan yaitu vagina juga dianggap sebagai hal tabu.
2. Organ intim wanita tidak pernah ditampilkan atau digambarkan secara utuh dan benar, bahkan ketika membicarakan masalah kesehatan.
3. Saat wanita memiliki masalah kesehatan yang berhubungan dengan organ intim seperti infeksi jamur, mereka merasa khawatir akan dinilai buruk dan dianggap tidak menjaga diri dengan baik. Sementara pria tidak mendapat penilaian yang sama.
4. Anggapan tabu membicarakan organ intim membuat wanita jadi enggan untuk memeriksakan diri pada ahli kesehatan. Apalagi ketika mereka diminta untuk menjalani pemeriksaan bagian intimnya tersebut.
Dengan melihat dari empat alasan tersebut Dr. Becky Spelman pun menyarankan wanita lebih memiliki pemikiran positif pada organ kewanitannya. "Memiliki sistem reproduksi membuat kita sebagai seorang wanita. Tidak perlu malu dalam hal urusan menjaga kesehatan area intim," ujarnya.
Dr. Becky menambahkan, wanita perlu memahami bahwa anatomi organ kewanitaan bervariasi. Sehingga wanita tidak perlu merasa khawatir memikirkan apakah area intim mereka berbentuk normal atau tidak.
Dr. Becky juga meminta pada para wanita untuk tidak ragu berkonsultasi ke dokter ketika memiliki masalah kesehatan di area intim. "Dokter hadir bukan untuk memberikan penilaian, tapi mereka akan memberikan Anda nasihat dan perawatan kesehatan yang dibutuhkan," jelasnya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment