KUPANG — Gara-gara aksi bunuh diri kerap terjadi di Jembatan Liliba, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), warga setempat memasang sebuah papan ukuran kecil bertuliskan "dilarang bunuh diri di tempat ini dan di tempat lain" di sekitar jembatan tersebut.
Papan dengan tulisan tangan menggunakan spidol itu dipasang di ujung barat jembatan tersebut. Papan pengumuman itu pun menjadi pusat perhatian warga dan pengguna jalan yang melintas.
Mario, warga Penfui, mengatakan, tulisan tersebut memang pantas dipasang di tempat itu karena hampir setiap tahun pasti ada saja kejadian bunuh diri di jembatan ini.
"Kasus orang bunuh diri di Jembatan Liliba sudah terjadi berulang kali, sekitar belasan kali atau bahkan lebih banyak lagi, sehingga memang tempat ini jadi favorit bagi mereka yang berniat mau mengakhiri hidupnya," kata Mario.
Seharusnya, lanjut Mario, pemasangan papan peringatan ini sudah dilakukan sejak awal saat kasus bunuh diri sudah terjadi lima kali.
Sementara itu, warga lainnya, Elas Djawamara, mengaku mengabadikan papan bertuliskan larangan bunuh diri itu dengan kamera ponselnya dan akan mengunggahnya di media sosial agar diketahui luas oleh publik.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui, siapa yang memasang papan peringatan itu. Sejumlah warga yang ditemui di dekat jembatan juga mengaku tidak tahu sejak kapan papan itu dipasang dan siapa yang memasangnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jembatan Liliba mulai dibuka pada tahun 1994 dan memiliki panjang 135 meter dengan ketinggian mencapai 200 meter. Jembatan ini sering menjadi tempat bunuh diri di Kota Kupang. Di bawah kolong jembatan, warga sering menemukan mayat.
0 komentar :
Post a Comment