Cerita Warga Tebet soal Hujan yang Hanya Turun di Rumahnya
Hujan lokal yang turun di sebuah rumah di Jalan Tebet Barat Dalam Ii.
JAKARTA - Muzakir, warga Jalan Tebet Barat Dalam Ii (satu i), menceritakan kronologi hujan yang terjadi di rumahnya pada Minggu (28/8/2017) dan viral di media sosial.
Saat itu, sekitar pukul 17.00, Muzakir tengah bermain catur di teras rumahnya. Kemudian pukul 17.30, hujan tiba-tiba turun.
"Ini hujan cuma setengah rumah saya saja, enggak semuanya," kata Muzakir saat ditemui di rumahnya, Senin malam.
Muzakir mengatakan, ia kemudian masuk ke dalam untuk melaksanakan shalat magrib. Setelah shalat, ia keluar dan mendapati banyak warga berkumpul di depan rumahnya.
Ia awalnya mengira air itu turun dari toren air di rumahnya. Namun, air yang turun bukan berupa kucuran melainkan rintik-rintik.
"Orang sampai malam datang melihat, tetangga, dan orang lewat," kata Muzakir. Ia mengatakan, hujan turun dengan intensitas deras dan bertahan hingga enam jam.
Anehnya, hujan tak bergeser sama sekali. Hujan dengan area kecil sempat turun di tiang listrik sisi kanan rumah, tetapi hanya bertahan sebentar.
Muzakir dan seorang warga lainnya iseng menampung air hujan itu di ember. Hampir semua yang melihat, mengabadikan hujan itu dengan ponsel.
Sekitar pukul 00.00, hujan berhenti. Namun, menurut Muzakir, hujan sempat datang di area yang sama sekitar pukul 07.00 keesokan harinya dan hanya bertahan sebentar.
"Saya sempat pakai airnya buat kumur-kumur, tetapi terus dibuang sama Ibu," ujar Muzakir.
Hujan Hanya Basahi Satu Rumah di Tebet, Bagaimana Bisa Terjadi?
JAKARTA - Kepala Sub-Bidang Informasi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko angkat bicara soal kabar hujan lokal yang menghebohkan warganet di Twitter.
Akun @febicil, mencuit hujan itu terjadi di Tebet, Jakarta Selatan. Anehnya, hujan hanya membasahi satu rumah, kanan dan kiri rumah tersebut kering kerontang.
"Ada hujan yang turun di satu rumah doang di tebet, kiri kanan-nya kering!," ujar akun @febicil.
Harry mengatakan bahwa belum bisa memastikan apakah betul itu hujan atau tidak. Namun kata dia, mungkin saja hal itu bisa terjadi, dengan kondisi tertentu.
"Misalnya di daerah itu suhunya, udara, kelembapannya, arah kecepatan angin memenuhi syarat," kata Haryy kepada Kompas.com.
"Fenomenanya memang belum ada. Tapi kalau ada awan jenuh di sekitar itu, dimungkinkan sekali terjadi turun hujan," tambahnya.
Oleh karena itu, kata dia, perlu kajian mendalam akan fenomena tersebut.
Meski demikian, sekilas, kata Harry, hujan tersebut terjadi tak hanya satu rumah, tapi rumah lain juga terkena.
"Kalau lihat videonya hujan itu bukan hanya satu rumah saja, dilihat dari jalan yang basah, ada rumah lain yang kena hujan juga, video tersebut tidak memutar secara keseluruhan ke langitnya seperti apa," kata dia.
Pakar ITB: Hujan Guyur 1 Rumah di Tebet Sulit Dijelaskan
Jakarta - Hujan yang hanya mengguyur 1 rumah di Tebet, Jakarta Selatan, masih menyisakan misteri. Pakar meteorologi dari ITB, Tri Wahyu Hadi, menyebut fenomena itu sulit dijelaskan dan cenderung tidak mungkin terjadi.
"Biasanya kalau hujan lokal sekali, kalau durasinya pendek itu mungkin saja. Kalau 6 jam, itu agak sulit dijelaskan dari sisi meteorologi," kata Tri Wahyu saat berbincang dengan detikcom.
Hujan 'eksklusif' itu hanya mengguyur 1 rumah milik Muzakir pada Sabtu (26/8) lalu, menjelang magrib hingga hampir tengah malam atau selama hampir 6 jam. Menurut Tri, itu tidak mungkin terjadi.
"Itu hampir tidak mungkin dari sisi meteorologi," ucap dosen meteorologi dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB ini.
Tri menjelaskan sebenarnya ada fenomena virga, hujan dalam durasi singkat yang sudah lebih dahulu menguap sebelum menyentuh tanah. "Itu karena tetes hujannya tidak banyak dan misalkan ada aliran udara yang naik," jelasnya.
Namun Tri meyakini hujan eksklusif di Tebet bukanlah virga karena durasinya yang mencapai 6 jam. Seharusnya ada pengukuran yang lebih akurat untuk mendapatkan data curah hujan di lokasi tersebut.
"Kalau 6 jam terus-terusan, bisa banjir. Kalau warga tidak lihat ada aliran air ke selokan ke sekelilingnya, ya agak aneh," ungkap Tri.
BMKG: Hujan di 1 Rumah Secara Ilmiah Tak Masuk Akal
Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih heran atas fenomena hujan lokal di satu rumah di Tebet, Jaksel. Secara ilmiah, hujan itu tak mungkin terjadi.
"Jadi melihatnya, BMKG, dari beberapa hal syarat pembentukan dan pertumbuhan awan hujan dimulai dari penguapan. Syarat kedua adalah awannya. Dari penguapan terbentuk awan, dari awan kondisi suhu sekitarnya, panas apa tidak, kelembapannya kering atau tidak," kata Kepala Humas BMKG Hary Tirto kepada 20detik.
"Kalau melihat kondisi yang kemarin, sekitarnya, kelembapan tidak memenuhi syarat untuk pembentukan dan pertumbuhan hujan. Ditambah lagi, satu lagi anginnya relatif di atas rata-rata, itu juga tidak memenuhi pembentukan dan pertumbuhan awan hujan," tambah Hary.
Dengan melihat fakta embusan angin yang kencang saja, Hary mengatakan hujan eksklusif di satu rumah di Tebet itu tak masuk akal. Parameter-parameter yang ada tak mendukung terjadinya hujan itu.
"Secara ilmiah, alur pikirnya tidak masuk di akal, dan kondisi secara parameter-parameter cuacanya tidak memenuhi syarat," ujar Hary.
Jadi, kok bisa hujan hanya di satu rumah ya?
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment