Misteri Serangan Kera Boyolali

Peneliti LIPI Sebut yang Serang Warga Boyolali Monyet, Bukan Kera

Perburuan monyet di Boyolali

Jakarta - Sejumlah warga Boyolali, Jawa Tengah terluka diserang kera hingga akhirnya dimulailah perburuan. Meski demikian, peneliti LIPI menyebut yang menyerang tersebut bukanlah kera melainkan monyet.

"Itu monyet, Macaca fascicularis," kata Kepala Laboratorium Herpetologi Bidang Zoologi Puslit Biologi LIPI, Amir Hamidy.

Sebenarnya, apa beda kera dan monyet? Dikutip dari situs WWF, secara sederhana kera dan monyet bisa dibedakan melalui ekornya. Jika monyet memiliki ekor yang terlihat panjang, sementara kera ekornya pendek. Orangutan dan gorila adalah contoh kera.

Secara fisik, kera dan monyet juga memiliki perbedaan, selain perbedaan yang terdapat pada ekor. Beberapa perbedaan tersebut adalah pada pergerakannya dan volume otaknya. Ketika bergerak, kera memiliki lengan yang cenderung lebih panjang dan bisa berjalan menggunakan kedua kakinya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 14 orang terluka akibat amukan kera di Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah. Perburuan terhadap kera itupun terus dilakukan karena dianggap menganggu dan sangat meresahkan warga sekitar. Perbakin Magelang pun ikut membantu memburu kera-kera yang meresahkan warga tersebut.

Kepala Desa setempat Sukimin mengatakan kera tersebut masuk ke permukiman penduduk dan menyerang warga yang rumahnya berdekatan dengan hutan. Ia menyebut tak mengetahui asal-muasal dan jumlah kera liar yang sering menyerang warga tersebut. Namun selama ini yang sering muncul menurutnya hanya dua ekor.

Serangan Ganas Kera Liar di Boyolali Jadi Sorotan Dunia

Jakarta - Kera-kera liar menyerang dan melukai warga di Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah. Meski sudah dilakukan perburuan, kera tersebut sulit ditangkap. Serangan kera liar di Boyolali ini lantas menjadi sorotan media internasional.

Misalnya saja Reuters yang memberitakan serangan kera liar dengan judul 'No Monkeying Around, Indonesia task force vows'. Dalam berita disebut pemerintah telah mengerahkan polisi dan tentara untuk membantu menangkap kera liar itu.

Kera tersebut mulai datang ke pemukiman warga yang berdekatan dengan hutan pada dua bulan lalu. Dirasa telah menganggu manusia, kera itu pun ditembak dan kini mereka datang kembali

Sebagian warga yang diserang adalah mereka yang telah lanjut usia dan lokasi rumah jauh dari tetangga. Sebab itu mereka sulit mendapat pertolongan. Selain para lansia, kera liar juga menyerang siswa kelas empat sekolah dasar.

Tak cuma Reuters, media internasional lain yang memberitakan soal serangan kera liar itu seperti Huffington Post, The Straits Times dan South China Morning Post.

Sudah ada 14 orang yang terluka akibat amukan kera dan meresahkan warga. Kepala Desa Sendang, Karanggede, Sukimin mengatakan perburuan terhadap kera dilakukan karena meresahkan warga.

"Sudah sekitar 14 orang yang terluka. Di Desa Sendang 3 orang, Desa Bangkok 4 orang, Desa Dologan 4 orang. Kemudian di wilayah Kecamatan Kemusu ada 3 orang yang luka (akibat diserang kera)," jelasnya.

Menurut Sukimin, kera tersebut masuk ke pemukiman penduduk dan menyerang warga yang rumahnya berdekatan dengan hutan. Dia tidak tahu asal-muasal dan jumlah kera liar yang sering menyerang warga tersebut. Namun selama ini yang sering muncul hanya dua ekor.

Dia juga tidak tahu, mengapa kera liar itu sering menyerang warga. Padahal, makanan di dalam hutan maupun ladang pertanian warga juga banyak.

"Kalau makanan saya kira nggak kurang. Ada jagung, pisang, ketela banyak. Di sini (Desa Sendang) ayam milik warga banyak yang hilang," katanya.

Apa Sih Perbedaan Kera dan Monyet?

Perbedaan monyet dan kera

Jakarta - Peneliti LIPI, Amir Hamidy menyebut bahwa yang menyerang warga di Boyolali adalah monyet, bukan kera. Memang apa bedanya?

Dikutip dari situs WWF Indonesia, pertanyaan soal perbedaan monyet dan kera memang kerap muncul. Secara sederhana kera dan monyet bisa dibedakan melalui ekornya. Jika monyet memiliki ekor yang terlihat panjang, sementara kera ekornya pendek.

Ketika bergerak, kera memiliki lengan yang cenderung lebih panjang dan bisa berjalan menggunakan kedua kakinya. Kera juga cenderung hidup di atas pohon.

Sementara tu, monyet cenderung berjalan menggunakan kedua kaki dan tangannya. Hidup monyet semi terestrial (hidup di pohon dan di darat/tanah) maupun terestrial (hidup di darat/tanah).

Volume otak kera juga lebih besar dibandingkan monyet. Orangutan dan gorila adalah contoh kera. Monyet ekor panjang, lutung dan siamang adalah contoh monyet.

Bila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berikut adalah arti kera dan monyet:

ke.ra

1. n binatang menyusui (yang tergolong paling sempurna), bentuk tubuhnya mirip manusia, berbulu pada seluruh tubuhnya, memiliki otak yang relatif lebih besar dan lebih cerdas daripada hewan lain, termasuk hewan pemakan buah, biji-bijian, dan sebagainya〔Anthropoidea〕
2. n monyet, terutama yang berekor panjang〔Macacus synomolgus〕

mo.nyet /monyèt/

n kera yang bulunya berwarna keabu-abuan dan berekor panjang, tetapi kulit muka, telapak tangan, dan telapak kakinya tidak berbulu〔Macacus synomolgus〕

Amir Hamidy yang merupakan Kepala Laboratorium Herpetologi Bidang Zoologi Puslit Biologi LIPI menyebut bahwa yang menyerang warga di Boyolali merupakan monyet. Nama latinnya adalah Macaca fascicularis atau monyet ekor panjang.

Serangan monyet ini mengakibatkan sedikitnya 14 orang terluka dan warga lalu melakukan perburuan. Biasanya, jumlah monyet yang datang menyerang warga hanya 1-2 ekor namun kini jumlahnya terus bertambah.

Aksi Kawanan Monyet Serang Manusia dari Gigit Bocah hingga Pemotor

Jakarta - Kawanan monyet masuk ke pemukiman dan menyerang warga di Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah, baru-baru ini. rupanya aksi monyet menyerang manusia di Boyolali bukanlah hal yang pertama kali. Aksi serangan monyet ke manusia pernah terjadi di wilayah Bandung Barat, Sukabumi, Jawa Barat dan menyebabkan beberapa orang terluka.

Aksi monyet ini memang bisa dibilang ganas, namun beberapa pakar lingkungan berpendapat hal ini bisa saja terjadi karena makanan untuk monyet di hutan berkurang akibat ulah manusia. Oleh karena itu monyet-monyet tersebut berani masuk ke permukiman warga. Oleh karena itu, pemerintah diminta cari solusi agar kasus seperti ini tak terulang lagi.

Berikut aksi-aksi serangan monyet yang dihimpun detikcom

23 Mei 2015, Polisi Tembak Monyet yang Gigit 3 Bocah

Polisi menembak mati seekor monyet liar lantaran meresahkan masyarakat yang bermukim di sekitaran Gunung Akik, Kampung Haurngambang, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar Kabupaten Bandung Barat. Monyet itu pernah menyerang dan menggigit tiga bocah hingga mengalami luka.

Kapolresta Cimahi AKBP Dedy Kusuma Bakti menyebutkan pencarian dan pengepungan terhadap monyet liar oleh anggota Polsek Batujajar dan perangkat desa serta warga setempat berlangsung Sabtu (23/5/2015), pukul 14.00 WIB.

Dedy menegaskan, anggotanya melepaskan tembakan karena hewan tersebut tidak bisa ditangkap hidup-hidup. "Dikhawatirkan bila tidak dilakukan hal tersebut, bisa saja akan terjadi korban anak-anak lainnya atau bahkan orang dewasa yang digigit monyet itu," ujarnya.

21 Januar 2017, Monyet Serang Pemotor dan Kepsek hingga Terluka

Seekor monyet liar tiba-tiba mengamuk di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebonbera, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat sekira pukul 08.00 WIB, Sabtu (21/1/2017). Monyet yang diduga stres dan kelaparan itu menyerang kepala sekolah (kepsek) dan seorang pemotor.

Aksi monyet itu berakhir setelah warga dan petugas kepolisian dari Polsek Cibadak mendatangi lokasi dan menangkap monyet itu lalu memasukannya ke dalam karung.

14 Juni 2017, Monyet Gigit Warga Cilincing yang Tidur di Truk

Seekor monyet ditangkap oleh petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Utara. Monyet tersebut ditangkap karena menggigit warga Cilincing bernama Bisri.

Serangan monyet tersebut terjadi saat Bisri tengah tidur, sekitar pukul 05.00 WIB. Serangan yang terjadi pada Rabu (14/6/2017) ini mengakibatkan Bisri mengalami luka yang cukup parah di kaki kirinya.

Sementara itu monyet yang ditangkap dibawa ke kantor Sudin PKP Jakut sembari berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk penanganan selanjutnya.

Lokasi monyet menyerang warga CilincingLokasi monyet menyerang warga Cilincing Foto: Samsudhuha Wildansyah/detikcom

Juli 2017, Kawanan Monyet Serang Permukiman Warga di Boyolali

Kawanan kera di wilayah Karanggede Boyolali sudah meresahkan warga sekitar yang tinggal di hutan di kawasan tersebut. Kera ekor panjang tersebut tidak hanya memakan tanaman di ladang tapi juga sempat menyerang warga hingga luka.

Untuk mengatasi serangan kera tersebut, Pemerintah Desa Sendang, Kecamatan Karangggede, Boyolali meminta bantuan kepada Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) maupun komunitas pemburu untuk turut membantu memberantas hama kera yang selama ini membuat resah.

Karena ada surat permohonan tersebut, Perbakin Kabupaten Magelang mengirimkan sedikitnya 60 anggota dalam bakti sosial pemberantasan hama kera di Karanggede, Boyolali. Hal itu dilakukan pada akhir bulan Juli 2017 lalu.


About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :