Inul Vizta Kediri Digerebek
Kisah Pemandu Lagu di Inul Vizta Kediri yang Rela jadi Striptis
Empat penyanyi Inul Vista Kediri diamankan.
Surabaya - Wanita-wanita yang tergiur menjadi penari telanjang alias stripsis ini memiliki beragam kisah. Selain PP, CC dan WD yang statusnya janda satu anak pun memiliki cerita sendiri. Rata-rata, tawaran menggiurkan itu untuk menghidupi keluarganya.
WD (31) asal Kediri, mengaku mau melayani tarian bugil dan ML, karena kebutuhan ekonomi. Apalagi dirinya baru saja menyandang janda dengan satu anak.
"Tuntutannya sama. Saya rela (bugil dan ML) karena kebutuhan ekonomi," kata WD yang sudah dua tahun di Inul Vizta Karaoke, kepada detikcom di salah satu ruang penyidik Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Selasa (18/7/2017).
Hal senada diungkapkan CC (26) asal Kediri. Sebelumnya CC pernah bekerja sebagi pemandu lagu di sebuah karaoke di Kediri. Karena suasana kerjanya tidak nyaman dan banyak aturan, CC lebih memilih menjadi pemandu lagu freelance di Inul Vizta Kediri.
Kalau di sini (Inul Vizta) waktu kita bebas. Sewaktu-waktu ada panggilan dari mas I (Manajer Inul Vizta Kediri), saya langsung berangkat," ujar CC.
Mendapat tawaran menarik (Hanya menemani menyanyi perjam Rp 100 ribu, striptis per lagu Rp 100 ribu, booking atau ML bisa sampai Rp 2 juta), CC rela meninggalkan pekerjaanya sebelumnya.
"Kalau di sana cuma nyanyi-nyanyi saja. Kalau di sini, pendapatannya lebih besar, meski tamunya nggak mesti. Kadang sehari cuman satu tamu saja," katanya.
CC menjadi pemandu lagu yang bisa melayani striptis dan ML di Inul Vizta Karaoke, karena ditawari temannya. "Saya mau (di Inul Vizta Kediri) karena untuk kebutuhan hidup keluarga saya," ujar janda satu anak ini, yang mengaku sudah dua tahun di Inul Vizta.
Sedangkan RS (23), wanita lajang dari Kediri ini sehari-hari tidak memiliki pekerjaan. Setiap malam, dirinya nongkrong dari cafe ke cafe di wilayah Kota Kediri. Saat ada panggilan dari manajer Inul Vizta inisial I, RS langsung menuju ke lokasi.
"Ya nggak ada kerjaan. Kalau nggak ada panggilan dari mas I (manajer), sama teman-teman nongkrong," tambahnya.
Ia mengaku tidak kuliah dan tidak bekerja. Tapi kebutuhan ekonomi keluarganya, dia rela menjadi penari telanjang hingga bisa diajak ML. "Mau bagaimana lagi, untuk kebutuhan ekonomi keluarga," jelasnya.
Apakah orang tuanya tidak pernah menegur saat pulang larut malam dan apa saja yang dikerjakan selama di luar rumah. "Orang tua saya tidak pernah tanya," jelasnya.
Pemandu Lagu Selalu Dimintai Komisi Tambahan Jika Tamunya Royal
Surabaya - I, Manajer Inul Vizta Kediri, yang jadi tersangka kasus tari telanjang, selalu meminta komisi lebih ke pemandu lagu yang dapat melayani tarian telanjang hingga ML. Permintaan itu dilakukan I, karena tahu, jika tamunya royal (suka memberi uang lebih).
"Tersangka memang meminta uang komisi ke wanita pemandu lagu yang dipanggilnya," kata Kasubdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim AKBP Rama Samtama Putra, Senin (17/7/2017).
Ada empat penari telanjang yang diamankan polisi dan statusnya tidak ditahan, tapi wajib lapor yakni, Pp, Cc, Wd, Rs. Keempatnya mengakui, jika ada tamu yang suka memberikan uang lebih dan membooking tarian striptis hingga ML, manajer karaoke tersebut akan meminta uang lebih.
"Kan tahu (manajer Inul Vizta Kediri), kalau ada tamu yang membooking kami untuk striptis atau ML. Kalau ada itu (Striptis maupun ML) kan dijaga sama waitress," kata salah satu penari striptis kepada detikcom, Senin (17/7/2017).
Penari striptis lainnya menambahkan, manajer juga tahu, mana tamu yang royal dan tidak.
"Kadang kita sudah memberinya, tapi minta tambahan lagi, karena tau tamu tadi itu orangnya royal," jelasnya.
Komisi yang diberikan dari penari telanjang ke tersangka I, manajer Inul Vizta Kediri ini nilainya bervariasi. Kadang diberikan Rp 200 ribu, Rp 300 ribu dan paling banyak Rp 500 ribu.
Striptis Lebih Menggiurkan, Ibu Tiga Anak ini Tinggalkan Profesinya
Surabaya - Beragam latar belakang pemandu lagu yang bisa melayani tarian telanjang (striptis), ML dan bisa dibooking tamu karaoke di Inul Vizta Kediri. Ada penyanyi panggung, hingga ibu rumah tangga dan penyanyi karaoke.
"Sejak Tahun 2007 saya menjadi penyanyi panggung bersama orkes di Kediri," kata PP, salah satu penari striptis yang sempat diamankan anggota Unit Asusila, Subdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim kepada detikcom, Selasa (18/7/2017).
Karena penghasilan sebagai penyanyi dari panggung ke panggung tidak menentu, PP banting setir menjadi pemandu lagu di rumah karaoke Inul Vizta di Kediri. Hasil dari Inul Vizta Kediri, dinilai lebih 'menggiurkan'. Karena sekali mendampingi dan menemani tamu per jam dapat fee Rp 100 ribu. Jika tiga jam lebih, maka dikenakan tarif Rp 500 ribu.
Belum lagi ketika melayani plus-plus seperti menari bugil. Setiap satu lagu sambil bugil (maaf-hanya celana dalam dan bra), tamu harus membayar tarif Rp 100 ribu per penari.
"Kalau tiga lagu, ya dapat Rp 300 ribu. Kalau lima lagu bisa Rp 500 ribu," tuturnya.
Selain menari striptis, pemandu lagu ini juga bisa melayani ML di dalam ruang karaoke atau dibooking ke hotel. Tarif untuk ML (berhubungan badan) Rp 2 juta. Meski tidak ada kamar mandi atau toilte di room karaoke, mereka melayani ML dengan tamu di sofa.
"Kami bisa melayaninya (ML). Tapi kalau saya sendiri atau hanya dua orang, kami tidak mau. Maunya ramai-ramai (Lebih dari dua wanita pemandu lagu)," tuturnya.
Ibu tiga anak ini mengakui, hasil pendapatan dari Inul Vizta di Kediri cukup menjanjikan. "Saya dikenalkan teman ke Mas I (Manajer Inul Vista). Saya menjalaninya karena kebutuhan ekonomi," ujarnya.
Saat ditanya apakah suaminya bekerja. PP mengakui suaminya bekerja, tapi dirasa tidak cukup untuk kebutuhan biaya keluarganya. "Suami saya tidak tahu saya bekerja seperti ini," jelasnya.
Ini Fee yang Diberikan Pemandu Lagu ke Manager Inul Vista Kediri
Surabaya - Pemandu lagu di Inul Vizta Kediri bisa menjadi mesin uang bagi I. Karena, para pemandu lagu selalu memberi komisi kepada I, manager rumah karaoke yang kini jadi tersangka.
Berapa komisi yang diterima I setiap kali para pemandu lagu plus itu selesai menerima order menari telanjang (striptis) hingga diajak ML?
"Tersangka (I Manager Inul Vizta) ini mendapatkan komisi dari LC (pemandu lagu) dengan nilai variatif hingga Rp 500 ribu," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat jumpa pers di balai wartawan Polda Jatim, Jalan A Yani, Surabaya, Senin (17/7/2017).
Ada empat pemandu lagu freelance yang bisa menari telanjang hingga diajak ML oleh tamu di Inul Vizta Kediri. Mereka mengakui, memberikan komisi ke I Manager Inul Vizta Kediri yang kini ditetapkan polisi sebagai tersangka.
"Kami dapat job dari mas I (manager Inul Vizta Kediri). Kadang kami memberikan Rp 200 ribu, kadang Rp 300 ribu, paling banyak Rp 500 ribu," kata PP, salah satu penari telanjang kepada detikcom.
Pengakuan PP ini diiyakan oleH tiga rekan lainnya sesama penari telanjang yakni RS, CC dan Wd.
Rahasia Terlarang Tarif Penari Striptis Tempat Karaoke
lokalisasi
,
modus operandi
,
panti pijat
,
pelacuran
,
polisi
,
prostitusi
,
reportase
,
seks
,
sex
,
underground
Edit
0 komentar :
Post a Comment