Ereksi Lama Sampai Bercinta Sambil Tidur, Kenali 4 Gangguan Seks
Jakarta - Penis suami berereksi dalam waktu yang cukup lama? Mungkin saja dia menderita gangguan seks bernama priapism. Selain priapism, ada sejumlah gangguan seks lainnya yang bisa dialami siapa saja.
Gangguan seks yang tidak wajar ini sebenarnya bukan kondisi yang umum. Hanya pada kasus-kasus tertentu saja kerap muncul orang-orang dengan gangguan seks tersebut. Apa saja gangguan seks aneh yang bisa terjadi itu? Berikut uraiannya:
1. Sexsomnia
Sexsomnia atau sleep somnia merupakan suatu kondisi dimana penderitanya bercinta dalam keadaan tidur. Penderita gangguan seks ini mirip seperti orang yang mengalami tidur sambil berjalan, mereka sama-sama tidak sadar dengan apa yang dilakukan keesokan harinya.
Penelitian pertama mengenai gangguan seks sambil tidur ini dipublikasikan pada 1996 oleh peneliti dari Universitas Toronto dan Universitas Ottawa. Sedangkan istilah sleepsex atau tidur sambil bercinta pertamakali digunakan oleh seorang ahli neurologi asal Los Angeles pada 1998.
Gangguan sexsomnia sering disebut dalam kasus pemerkosaan. Pelaku pemerkosaan membela dirinya dengan mengaku sebagai penderita sexsomnia. Mengkhawatirkannya gangguan seks ini sulit untuk dibuktikan apakah memang orang tersebut benar-benar menderita sexsomnia atau hanya berpura-pura.
2. Permanent Sexual Arousal Syndrome
Pada 2011, untuk pertamakalinya gangguan seks sindrom gairah seks permanen disebutkan dalam literatur medis. Seperti dikutip Science Daily, hanya 22 kasus sindrom langka ini yang pernah dilaporkan. Orang yang menderita sindrom ini benar-benar merasa menderita karena dia selalu merasa bergairah dan seperti ingin orgasme.
Riset yang dilakukan Universitas Utrecht dan Rumah Sakit The Hague's Haga terhadap 18 wanita Belanda penderita sindrom ini mengungkapkan apa penyebab dari gangguan seks tersebut. Penyebabannya karena kandung kemih yang terlalu aktif dan kaki yang lemah.
3. Priapism
Priapism adalah kondisi ereksi yang berlangsung selama lebih dari empat jam tanpa adanya rangsangan seksual dan biasanya bersifat menyakitkan. Pria yang mengalami ini harus segera diobati untuk menghidari terjadinya kesakitan yang lebih parah pada penis.
Kondisi ini terjadi jika darah di penis terjebak dan tidak mampu mengalir. Jika tidak segera diobati maka bisa menyebabkan jaringan parut dan disfungsi ereksi permanen. Perawatan yang diberikan pada pria dengan masalah priapism adalah dengan berusaha mengalirkan kelebihan darahnya di penis dengan bantuan jarum. Ada juga pengobatan untuk membatasi aliran darah ke penis atau dengan operasi.
4. Coital Cephalalgia
Ketika seseorang mengalami coital cephalalgia dia akan merasakan serangan sakit kepala ketika akan atau saat ejakulasi. Orang yang terkena gangguan seks ini semakin menderita karena rasa sakit kepala itu terus bertahan selama beberapa menit, jam hingga beberapa hari. Penderita gangguan seks aneh ini juga bisa merasakan sakit yang teramat sangat di dekat mata.
Seperti dikutip Your Tango, gangguan seks ini umumnya dialami pria, namun wanita juga bisa meskipun tidak banyak. Serangan sakit kepala menjelang ejakulasi itu bisa muncul ketika pria memasuki usia 20-an atau antara 35 sampai 44 tahun. Lebih dari 10% pria yang mengonsumi obat disfungsi ereksi juga dapat terkena coital cephalalgia.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment