Rahasia Terlarang Negara Nikmat Tepat Buat Si Pemalas Berat

Alasan Keamanan, Negara Ini Larang Warganya Joging

FREETOWN - Pemerintah Sierra Leone, sebuah negara di Afrika, mengeluarkan peraturan yang melarang warga negeri itu untuk berjoging atau berlari pelan untuk kesehatan, dalam kelompok terutama di jalanan.

Adapun keputusan kontroversial ini diambil dengan alasan keamanan publik.

Kepolisian Nasional Sierra Leone seperti dilaporkan The New York Times, menyatakan bahwa berdasarkan pengamatan, banyak pelari menimbulkan gangguan bagi keamanan publik.

Misalnya, mereka sering berteriak-teriak, menyindir satu sama lain, menghalangi kendaraan yang akan melintas, memainkan musik yang keras, dan bahkan ada yang diam-diam mencopet pejalan kaki yang melintas.

“Pejoging yang tidak jelas itu menyusup ke dalam kelompok joging dan kemudian mencuri handphone orang lain atau berupaya menimbulkan kekacauan publik,” ucap Francis Munu, Kepala Kepolisian Sierra Leone.

Larangan ini juga bahkan diterapkan ke anggota militer Sierra Leone yang sering berjoging di jalanan sebagai bagian dari latihan fisik mereka.

Larangan ini telah menimbulkan kecaman dari para pelari yang kebanyakan dari mereka adalah warga yang ingin mengisi waktu untuk berolahraga.

“Ini tidak masuk akal. Kebanyakan dari kita berlari di akhir pekan ketika toko-toko dan usaha tutup. Apa yang mau kita curi ketika usaha tutup dan jalanan begitu lengang,” tutur Andrew Marrah yang rutin berjoging setiap hari Minggu di Freetown, ibu kota negara itu.

Tidak sedikit yang khawatir larangan ini akan menganggu kesehatan mereka. Salah satu pelari lain bernama Abu Bakar Suma mengatakan dia berlari karena merasa dia sudah kegemukan.

“Berlari di grup menyenangkan, awalnya saya hanya berlari sendiri paling lama 20 menit. Kemudian saya berlari bersama di dalam grup, kita beryanyi, bertepuktangan, dan berlari hingga durasi dua jam,” ceritanya.

Bisa dikatakan berjoging sudah menjadi rutinitas yang sangat populer bagi warga Sierra Leone terutama di akhir pekan.

Sementara itu aktivis HAM mengecam larangan itu sebagai bentuk pembatasan kebebasan berkumpul.

Mereka mencurigai larangan ini tidak lain tidak bukan adalah upaya pemerintah untuk menjegal kubu oposisi menjelang pemilihan presiden tahun depan.

Memang, dua calon presiden utama oposisi, Julius Maada Bio dan Kandeh Kolleh Yumkella sering terlihat berjoging di akhir pekan bersama dengan pendukung mereka.

Jika itu benar, tentu saja hal ini menjadi ironis karena pemerintahan sekarang yang dipimpin Presiden Ernest Bai Koroma dituduh membayar pemilih muda dengan suap berupa uang tunai dan minuman keras untuk mengajak mereka berjoging di akhir pekan untuk memilih Koroma di Pilpres 2012.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :