5 Hal Seputar Malam Pertama yang Penting Diketahui Pengantin Baru
Jakarta - Malam pertama bisa jadi salah satu momen yang dinanti-nanti pasangan setelah resmi menyandang status sebagai suami istri. Meski begitu, bukan tak mungkin perasaan deg-degan, grogi, juga khawatir muncul.
Nah, untuk itu ada baiknya menyimak beberapa hal penting soal malam pertama seperti dirangkum detikHealth dari berbagai sumber berikut ini.
1. Tidak selalu ada bercak darah saat malam pertama
Pengamat kesehatan seksual dr Andri Wanananda MS mengatakan selaput dara (hymen) tidak selalu menimbulkan bercak darah pada saat hubungan intim pertama kali. Hal ini disebabkan oleh kekenyalan jaringannya. dr Andri mengatakan hymen yang kenyal (elastis) sukar koyak dan berdarah. Sementara, trauma atau benturan pada rongga bokong atau pinggul, bisa membuat hymen koyak.
"Dengan demikian, tidak selalu melalui hubungan intim hymen bisa koyak. Apalagi, bentuk hymen yang sirkuler pada ujung leher rahim dengan lubang di tengahnya agar saat haid, darah bisa keluar. Jelasnya, hymen menutup leher rahim bukan seperti kertas yang diletakkan menutupi permukaan gelas, yang mudah 'jebol' bila ditusuk," terang dr Andri.
2. Tidak ada posisi bercinta yang khusus
Menurut dr Andri, tidak ada posisi sanggama yang khusus saat 'malam pertama' pasangan pengantin baru. Yang penting, awali hubungan intim selalu dengan foreplay, yaitu meraba, menyentuh zona-zona erotik tubuh istri hingga timbul lubrikasi (pelendiran) vagina.
Lalu, kata dr Andri, pilihlah posisi hubungan intim yang nyaman untuk suami dan istri. Misalnya posisi man on top, woman on top, side by side.
"Jangan lakukan posisi hubungan intim yang rumit dan kurang lazim, yang membuat istri enggan dan takut. Juga suami dan istri tidak perlu menggunakan sex toys atau pelumas," tambah pria yang juga mengajar di Universitas Tarumanagara ini.
3. Suami bisa tidak 'tahan lama'
Menurut pakar seks di The Kinsey Institute, Debby Herbenick PhD, ketika kondisi fisik bugar, grogi juga bisa memicu sulit ereksi pada pria. Hal ini bisa terjadi karena pria khawatir apakah ia akan menyenangkan istri ketika bercinta nanti. Umumnya, para pengantin barulah yang mengalami hal ini.
"Ini tidak berarti ada sesuatu yang salah dengan Anda. Boleh sekali jika Anda rutin mengecek kondisi fisik, tapi ada pula beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi grogi di awal-awal pertama bercinta," kata Herbenick.
Cobalah untuk melakukan foreplay yang memang benar-benar dinikmati oleh Anda dan istri. Jangan berpikir bahwa foreplay merupakan suatu tugas tertentu karena justru akan membuat suami sulit mempertahankan ereksi. Hal terpenting adalah merasa rileks. Menurut Herbenick, coba tarik napas dalam-dalam dan tanamkan dalam diri bahwa Anda benar-benar mempesona, istri begitu menginginkan Anda, dan seks bisa semakin menyenangkan ketika Anda dan istri bisa menikmatinya.
4. Butuh pembelajaran
"Sudah lazim pada pasangan pengantin baru mengalami ketidaknyamanan saat 'malam pengantin'. Kegiatan bercinta butuh latihan dan keterbukaan antara pasangan sebelum akhirnya bisa memberikan kenikmatan dan meraih orgasme bersama," tutur dr Andri.
Tidak nyamannya hubungan intim bisa disebabkan, di antaranya foreplay atau pemanasan yang dilakukan kurang optimal, kondisi fisik yang tidak prima dan stres, kemudian salah satu pihak memang tidak sedang mood bercinta.
5. Penggunaan lubrikan
dr Andri menegaskan lubrikan hampir tidak diperlukan bila istri belum menopause. Hal terpenting, foreplay menjelang hubungan intim di malam pengantin dilakukan dengan cukup hingga bisa merangsang lubrikasi (pelendiran) vagina istri secara optimal. Caranya, lakukan sentuhan, rabaan secara manual atau oral pada zona-zona erotik tubuh istri.
"Kadang kala, pada malam pengantin kedua pasangan masih grogi, belum beradaptasi dengan proses bercinta, maka foreplay belum optimal hingga lubrikasi vagina pasangan tidak terjadi, kering. Saat itu boleh gunakan lubrikan, antara lain KY-Jelly pada vagina dan penis. Sebelumnya, oleskan dulu lubrikan tersebut pada kulit lengan Anda dan istri Bila tidak menimbulkan reaksi alergi, baru boleh digunakan," tutur dr Andri.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment