Begini Baiknya Istri Bersikap Ketika Suami Alami Disfungsi Ereksi
Jakarta, Ketika disfungsi ereksi terjadi, hal ini tidak hanya melibatkan suami namun juga sang istri. Jika hal itu terjadi, maka sesuatu yang bisa dilakukan istri adalah berkomunikasi secara asertif.
Psikolog seksual, Zoya Amirin, menegaskan pada dasarnya, pria ingin menyenangkan pasangan di ranjang. Nah, ketimbang memaksa pria mengutarakan apa yang ia alami, Zoya menyarankan lebih baik gunakan kalimat asertif positif. Misalnya saja kalimat 'saya merasa lebih bahagia kalau bisa bantu mengatasi maslah ini sama-sama, apa kita ke dokter, kita bicarakan'.
"Begitu tahu yang bikin pasangan bahagia dengan mengobrol, dia akan lebih senang mengobrol. Penting pula kalau pria tidak meminta saran Anda, jangan utarakan saran. Toh Anda ingin sekali menyampaikan akan lebih efektif dengan bicara dengan komunikasi asertid tadi," tutur Zoya di sela-sela temu media 'Papa Keras, Mama Puas, Hidup Berkualitas!' di Ocha Bella-Morissey Hotel, Jakarta Pusat.
Zoya mengibaratkan, beri waktu si dia untuk 'bersedih' dulu barulah utarakan jik Anda akan lebih bahagia jika dia seperti apa. Intinya, beri suami support yang konstruktif dan jangan memaksa. Zoya menambahkan, disfungsi ereksi pada pria terkadang bisa memunculkan label disfungsi seksual pada wanita karena pria-nya mengalami disfungsi ereksi.
Hadir dalam kesempatan sama, dr Heru H Oentoeng, M Repro, SpAnd mengatakan disfungsi ereksi kerap dikaitkan dengan ereksi di pagi hari. Tak sedikit pasangan yang berpikir bahwa jika pria tidak mengalami ereksi pagi hari, maka ia mengalami disfungsi ereksi. Bisa saja saat pagi pria tidak ereksi tetapi ketika 'dibutuhkan' penisnya bisa ereksi dengan optimal.
"Ereksi pagi hari kan karena hormonal ya, kondisi tubuhnya sehat dan itu anugerah lho. Lagipula ereksi kan kompleks ya, tidak melulu soal fisik. Nah, ketika pria ereksi di pagi hari, memang perlu menjinakkannya terlebih dulu. Dalam kondisi penis tegang jangan dimasukin celana ibaratnya serasa seperti timun dipaksa bengkok, sama saja seperti penyiksaan," kata dr Heru.
Jika ereksi pagi harinya konstan dan dominan, pengalihan bisa dilakukan untuk 'menjinakkan' penis. Nah, jika ereksi dirasa dipengaruhi rangsangan urine maka sebaiknya urine dikeluarkan. "Tapi kalau memanfaatkan pasangan sehingga kedua belah pihak mau lakukan quickie sex ya nggak masalah kok," pungkas dr Heru.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment