Seperti Apa Proses Robeknya Selaput Dara Saat Pertama Sanggama?
Jakarta, Selaput dara adalah bagian tubuh yang mendapat perhatian khusus ketika seseorang baru melakukan hubungan seks atau sanggama pertama kali. Sebenarnya seperti apa proses robeknya selaput dara saat pertama sanggama?
Sebagian besar orang percaya bahwa saat hubungan seks pertama kali harus ditandai dengan keluarnya darah yang menandakan selaput dara yang dimiliki oleh perempuan tersebut sudah robek. Namun, hal ini tidak bisa menjadi patokan karena tidak semua selaput dara yang robek itu harus mengeluarkan darah.
"Keluar atau tidaknya darah saat berhubungan seksual pertama kali tidak menunjukkan seseorang perawan atau tidak," ujar Dr dr R Muharam, SpOG(K) dari Klinik Yasmin RSCM.
Diketahui bentuk dari selaput dara setiap perempuan itu berbeda-beda, ada yang tebal atau tipis dan apakah letaknya dekat dengan pembuluh darah atau tidak. Kondisi ini turut mempengaruhi apakah seseorang berdarah atau tidak.
Jika selaput dara tebal dan dekat dengan pembuluh darah bisa saja mengeluarkan darah saat berhubungan seksual pertama kali, yang mana selaput dara robek. Namun jika selaput daranya tipis bisa saja tidak mengeluarkan darah.
Dr Muharam menuturkan umumnya jika selaput dara rusak akibat hubungan seksual maka robekannya bisa mencapai dasar. Serta pada orang yang selaput daranya tebal bisa menjadi tipis jika sering berhubungan seks, atau jika terlalu elastis ada yang baru robek setelah berkali-kali hubungan seksual.
Sementara itu seksolog Dr Andri Wanananda, MS menuturkan tidak semua perempuan langsung robek selaput daranya ketika ia berhubungan seks pertama kali dengan pasangannya.
"Tergantung elastisitasnya atau jika si suami foreplaynya itu bagus jadi saat hubungan badan vaginanya merekah dan lubrikasi bagus sehingga nggak sobek," ujar Dr Andri.
Dr Andri menjelaskan jika laki-laki handal dalam melakukan foreplay maka pasangan otomatis akan terangsang secara seksual sehingga lubrikasi menjadi optimal yang membuat dinding vagina licin dan merekah.
Kondisi ini membuat penetrasi (masuknya penis ke vagina) yang dilakukan oleh laki-laki tidak menimbulkan trauma atau cabikan pada selaput dara sehingga ada kemungkinan tidak mengeluarkan bercak darah.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment