Marak Bisnis Prostitusi, Dokter Ingatkan Risiko Kanker Serviks
Jakarta, Perilaku seks yang tidak aman merupakan faktor risiko kanker serviks atau leher rahim. Maraknya perilaku gonta-ganti pasangan seksual, baik yang berbayar maupun tidak, dapat menularkan virus penyebab kanker mematikan tersebut.
"Dasarnya adalah infeksi Human Papiloma Virus (HPV). Itu virus yang bikin iritasi, memulai keganasan," kata Prof Dr Rukmini Mangunkusumo, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dalam diskusi di Kantor Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta Pusat.
Di Indonesia, infeksi HPV diperkirakan telah menyebabkan 40-45 kasus baru kanker serviks setiap hari. Diperkirakan pula, tiap 1 jam terjadi 1 kematian akibat kanker mematikan tersebut. Artinya, tiap bulan Indonesia kehilangan 600-750 perempuan usia produktif.
HPV merupakan virus yang ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman, seperti gonta-ganti pasangan. Seseorang yang mengidap virus ini bisa menularkan pada pasangannya, lalu pasangannya tersebut bisa menularkannya ke orang lain lagi saat berganti pasangan seksual.
Maraknya bisnis prostitusi memunculkan fenomena bahwa perilaku gonta-ganti pasangan ada di kehidupan sehari-hari. Berbagai jenis infeksi bisa menular lewat perilaku berisiko tersebut, termasuk HPV penyebab kanker serviks.
"Mau tidak mau, itu risiko yang dihadapi," tandas Prof Rukmini.
Selain dengan menghindari perilaku seks berisiko, risiko kanker serviks juga bisa dikurangi dengan vaksin HPV. Deteksi dini melalui papsmear maupun IVA (Inspeksi asam asetat) juga dapat meningkatkan peluang bertahan hidup sebesar dari 15 persen menjadi 93 persen.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment