Rahasia Terlarang Seprei Bergairah Saksi Ranjang Kenikmatan

Malas Ganti Seprai Plus Kamar yang Lembab Bisa Picu Sick Bed Syndrome

Jakarta, Seminggu sekali, sebulan sekali, atau bahkan beberapa bulan sekali bisa jadi jawaban seseorang ketika ditanya seberapa sering mereka mencuci seprainya. Nah, ketika seprai dalam kondisi 'tak sehat', seseorang bisa saja terkena 'Sick Bed Syndrome'.

"Sindrom ini muncul akibat seprai Anda bisa menjadi tempat nyaman bagi tungau, bakteri, dan kuman tumbuh subur ditambah kondisi yang cukup lembab sehingga Anda rentan sakit baik alergi atau sekadar flu dan batuk," tutur pakar kesehatan rumah, dr Lisa Ackerley.

Kepada Daily Mail, dr Ackerley menekankan sindrom ini kerap tak disadari masyarakat. Ketika kondisi kamar lembab, tungau, bakteri, dan kuman bisa tumbuh di seprai. Akibatnya, bisa timbul alergi, eksim, demam, bahkan asma.

Ditambahkan dr Ackerley, misalkan ketika orang terkena flu, virus bisa menempel di seprai. Begitu juga ketika orang diare karena keracunan makanan, proses BAB yang tidak bersih bisa memungkinkan kuman salmonella menempel di tempat tidur.

"Sisa keringat, rontokan kulit, atau kotoran tubuh bisa menempel di seprai. Jika Anda sedang batuk atau flu, saat bersin atau batuk kuman serta virus bisa saja menempel di seprai atau selimut. Ditambah kondisi yang lembab, virus, bakteri dan sejenisnya pun bisa tumbuh subur," imbuh dr Ackerley.

Untuk itu, ia mengimbau ketika mencuci seprai atau selimut, gunakan air setidaknya bersuhu 60 derajat celcius agar kuman, bakteri, serta mikroba lainnya bisa mati. Jika diperlukan, bisa memakai deterjen antibakteri. Tak lupa juga dr Ackerley mengingatkan untuk tetap menjaga jendela kamar tetap terbuka.

Hal ini bertujuan agar sinar matahari bisa masuk ke kamar Anda sehingga keadaan kamar tidak lembab. Untuk waktu ideal mencuci seprai, menurut dr Ackerley setidaknya cucilah setiap satu hingga dua minggu sekali dengan rutin.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :