Kelakuan Secret Service Saat Tugas di Luar Negeri, Sewa PSK Hingga Selingkuh
Washington - Skandal yang menjerat agen Secret Service yang bertugas mengamankan Presiden Amerika Serikat tampaknya tak pernah habis. Kali ini muncul laporan bahwa mereka setidaknya terlibat banyak pelanggaran di sekitar 17 negara dalam beberapa tahun terakhir.
Kebanyakan pelanggaran tersebut berkaitan dengan isu seks, mulai dari selingkuh, mengunjungi rumah bordil hingga menggunakan jasa prostitusi atau pekerja seks komersial (PSK) di sela-sela tugasnya mengawal presiden saat berkunjung ke luar negeri. Demikian seperti dilaporkan The Washington Post dan dilansir AFP.
The Washington Post menyebut informasi tersebut dikutip dari seorang anggota komite Senat AS bernama Senator Ronald Johnson yang bertugas mengawasi Secret Service. Johnson yang politisi Republik ini mengaku mendapat laporan dari seorang sumber atau bisa disebut sebagai whistleblower yang memahami isu tersebut.
Menurut Johson, informasi ini sangat bertentangan dengan pernyataan yang selama ini disampaikan pimpinan Secret Service bahwa lembaganya tidak mentolerir adanya perilaku seksual yang tidak pantas. Namun sayangnya, Johnson menolak untuk memberitahukan tindakan pelanggaran yang disebutnya itu.
Tapi artikel yang dirilis The Washington Post menyebutkan keterangan dua sumber lain yang memahami isu ini, yang mengatakan bahwa para agen Secret Service, termasuk atasannya, kerap menggunakan jasa prostitusi dan mengunjungi rumah bordil selama kunjungan kerja di beberapa negara.
Pelanggaran lainnya, menurut sumber tersebut, yakni ada beberapa agen yang berselingkuh dari istri saat bertugas di luar negeri. Tidak sedikit juga agen yang menjalani one-night stands maupun hubungan jangka panjang dengan wanita asing yang sama sekali tidak dilaporkan.
The Washington Post menyebutkan, seorang whistleblower menyatakan bahwa seorang pejabat senior pada lembaga Secret Service menyadari dan mengetahui anak buahnya kerap menggunakan jasa prostitusi saat bertugas di dalam maupun luar negeri.
Laporan The Washington Post ini muncul setelah laporan dipecatnya dua agen senior Secret Service karena melakukan pelanggaran berbau isu seks. Kedua agen tersebut masuk dalam kelompok elite yang bertugas langsung dalam pengamanan Presiden AS Barack Obama.
Agen Secret Service Dicopot karena Email Porno
Washington - Dua petugas US Secret Service dicopot dari pekerjaan mengamankan Presiden Amerika Serikat menyusul munculnya tuduhan bahwa mereka mengirim email yang sugestif secara seksual kepada seorang rekan. Namun, sejumlah media menyatakan soal email hanya untuk menutupi hal yang lebih besar: kecerobohan yang bisa berakibat fatal bagi tugas mereka.
Kedua orang itu ditempatkan di bawah pengawasan setelah satu peluru sisa dari senjata dinas milik salah seorang di antara mereka ditemukan di kamar seorang wanita di Hotel Hay Adams di dekat Gedung Putih. Washington Post melaporkan, berdasarkan penyelidikan itulah keduanya lantas dipecat.
Tuduhan datang setahun setelah munculnya skandal prostitusi selama persiapan perjalanan Barack Obama ke Kolombia. Saat itu, beberapa agen diketahui menghabiskan malam dengan pekerja seks komersial di kamar hotel tempat mereka menginap.
Menurut laporan terbaru, seorang supervisor senior yang bertanggung jawab untuk sekitar dua lusin agen Secret Service pergi ke kamar seorang wanita setelah minum-minum dengan wanita tersebut di bar hotel awal tahun ini. Wanita itu dilaporkan merasa marah ketika dia tahu bahwa sang agen, Ignacio Zamora Jr., membawa senjata. Wanita itu kemudian memintanya untuk pergi, namun satu peluru tertinggal.
Dalam penyelidikan lanjutan, penyelidik menemukan email bernada seksual yang dikirim Zamora dan supervisor lain, Timothy Barraclough, kepada wanita itu. Juru bicara Secret Service, Ed Donovan, menolak berkomentar.
Secret Service belum lama "bersih-bersih" dalam kaitan dengan skandal prostitusi di Cartagena, yang menjadi salah satu insiden yang paling memalukan dalam sejarah badan itu. Tiga belas agen dan petugas dicopot karena menyewa jasa PSK selama mereka menyiapkan kunjungan Obama di Kolombia. Hal ini terbongkar setelah salah seorang dari mereka berdebat dengan seorang PSK terkait dengan pembayaran "uang jasa" di lorong hotel.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment