Walau Banyak Disuka, Posisi Bercinta 69 Juga Punya Banyak Kekurangan
Jakarta, Sebagai alternatif gaya bercinta, posisi 69 banyak disuka karena bisa memberikan stimulasi secara simultan atau bersamaan. Namun kelebihan itu juga disertai dengan kekurangan yang membuatnya kurang disuka oleh sebagian pasangan.
Salah satu kekurangan dari posisi bercinta 69 justru berhubungan dengan stimulasi secara simultan. Di satu sisi memang menguntungkan, namun sekaligus bisa mengacaukan konsentrasi. Sembari menikmati, seseorang harus juga menjaga ritme agar pasangannya sama-sama terpuaskan.
"Ini bukan foreplay yang buruk, tapi timing adalah segalanya. Sejujurnya, agak mengganggu fokus dan saya lebih suka 'memberi' saja atau 'menerima' saja, asal masing-masing dapat giliran," kata seorang perempuan 29 tahun, Becky dikutip dari Yourtango.
Kekurangan berikutnya adalah posisi ini pada dasarnya adalah seks oral yang dilakukan oleh pasangan secara bersamaan. Dan perlu diingat, tidak semua orang menikmati seks oral baik pada posisi pemberi maupun penerima. Alasan utama adalah jijik, dan bagi sebagian orang ini tidak bisa ditawar-tawar.
Terakhir, kekurangan posisi ini adalah terlalu banyak pertimbangan teknis yang harus diperhatikan. Postur tubuh termasuk di antaranya. Jika tinggi badan tidak seimbang, maka posisi 69 yang ideal untuk saling memberikan stimulasi tidak akan tercapai.
"Berapa banyak pasangan yang bisa melakukannya dengan benar, dengan postur yang seukuran, agar 69 bisa berhasil tanpa manipulasi yang canggung, seperti memanjangkan leher dan/atau lidah? Jika sebentar mungkin menggoda, tapi kalau lama 'oww! Leher ini membunuhku!'," kata Alexis, seorang perempuan yang pasangannya jauh lebih jangkung dari dirinya.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment