Mengapa Pria Menyukai Payudara Wanita? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Jakarta, Satu teori yang umum dipercaya menjelaskan mengapa pria menyukai payudara adalah karena hal itu bisa jadi indikator kesuburan. Oleh karena itu wanita yang payudaranya 'bagus' banyak disukai pria karena ia pasangan yang menjanjikan.
Tapi ada kendala dari teori itu yang tak bisa dijelaskan karena menurut studi pada tahun 1951 di 191 kultur budaya, tak semua berpandangan bahwa payudara sebagai sesuatu hal seksual yang penting untuk pria. Bahkan pandangan bentuk payudara ideal bisa beragam untuk tiap budaya sehingga tak ada anggapan yang standar untuk kesuburan.
Ahli psikiatri Professor Larry Young dari Emory University mengatakan karena alasan-alasan tersebutlah kemungkinan ada penyebab lain mengapa pria bisa sangat tertarik terhadap payudara. Menurut Young penyebabnya adalah karena evolusi manusia yang mengembangkan sirkuit saraf untuk ikatan ibu dan bayi menjadi juga untuk mengikat antar pasangan.
Ketika puting distimulasi saat menyusui ada hormon oksitoksin atau disebut juga hormon cinta yang dilepaskan membanjiri otak. Hormon ini membantu ibu untuk fokus memberikan perhatian dan cinta pada bayinya.
Nah riset belakangan menunjukkan sistem saraf cinta antara ibu dan anak tersebut bisa dimanfaatkan juga oleh pasangan, karena stimulasi puting terbukti mampu meningkatkan rangsangan pada wanita. Efeknya sama seperti pada bayi hanya saja pada konteks ini stimulasi menjadikan sang wanita menjadi lebih ingin terikat dengan pasangannya.
"Evolusi telah membuat otak pria terprogram tertarik pada payudara secara seksual karena payudara bisa mengaktifkan sirkuit keterikatan pada wanita. Ini adalah perilaku yang dikembangkan oleh pria untuk merangsang sirkuit keibuan wanita," kata Young seperti dikutip dari Live Science.
Lalu mengapa perilaku tertarik terhadap payudara ini hanya ada pada manusia? Young menjelaskan kemungkinan karena sifat manusia yang umumnya terlibat dalam hubungan monogami sehingga ikatan betul-betul penting dan juga kebiasaan seks yang berhadap-hadapan.
"Ada kemungkinan karena kita bertatap-tatapan saat melakukan seks, membuat lebih banyak ruang untuk stimulasi payudara. Pada tikus yang juga monogami sebagai contoh, payudaranya menggantung dan seks dilakukan dari belakang jadi perilaku ini tak berkembang," tutup Young.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment