Rahasia Terlarang Pelacuran dan Dunia Malam di Batam

Menengok suburnya pelacuran & tiga aktor dunia malam di Batam

Matahari baru saja tenggelam di Pulau Batam. Namun, ini bukanlah akhir hiruk-pikuk kehidupan di pulau yang langsung berbatasan dengan Singapura tersebut. Kegelapan malah menjadi awal mengais rezeki bagi 'kupu-kupu malam' di Batam.

Kehidupan malam terasa eksotis di pulau ini. Nampak lampu warna warni berkelap-kelip di beberapa bangunan berwarna cerah dengan plang bertuliskan massages, pub, dan karaoke. Ketiga tempat itu dihuni bidadari berbedak tebal dengan baju mini sembari menghisap sebatang rokok mentol di bibir merahnya.

Sebut saja Adhil, salah satu penjaga hotel B mengungkapkan Distrik Nagoya merupakan salah satu tempat hiburan di Batam yang masyhur akan dunia malam. Tergantung fulus yang kita miliki, ada kualitas kelas wahid dan kelas ekonomi tersedia lengkap di sana.

"Kalau yang di pinggir hotel berdiri itu Rp 300 ribu buat short time. Itu nggak bisa ditawar-tawar lagi, sudah segitu pas," kata Adhil yang mengaku pernah mencoba jasa wanita penghibur itu dua bulan lalu kepada merdeka.com di Batam.

Lelaki asal Ambon yang sudah empat tahun bekerja di Batam ini merinci tarif wanita penghibur di Batam. Mereka tak bisa menikmati semua hasil dari peluh keringatnya. Pendapatan perempuan-wanita penghibur setelah melayani nafsu lelaki nakal harus dibagi-bagi dengan beberapa aktor dunia malam yang turut membantu praktik prostitusi itu.

"Tarif Rp 300 ribu itu masih dibagi-bagi setelah dibayar tamunya. Rp 100 ribu buat dia, lalu Rp 100 ribu buat tukang ojek dan Rp 100 ribu buat biaya hotel," ujar dia sembari meneguk segelas kopi hitam.

Adhil tak bisa memastikan kapan kerjasama antar wanita penghibur, tukang ojek, dan pemilik penginapan berawal. Nampaknya, mereka secara alami membutuhkan dan menggantungkan satu sama lain dalam usaha meraup rezeki dari dompet lelaki hidung belang.

"Waduh nggak tahu kapan awalnya, saya di sini baru 4 tahun sudah kayak gini. Kayaknya sama-sama untung jadi terus lanjut kerjasama," tutur dia.

Lanjut Adhil, puluhan tukang ojek yang tiap hari mangkal di depan hotel awalnya pernah memakai jasa wanita penghibur. Lalu mereka bertukar nomor handphone dan berlanjut menawarkan ke sesama pengojek atau wisatawan yang datang ke Batam.

"Kemungkinan tukang ojek itu pernah pakai (wanita penghibur). Terus minta nomer hape dan dibilang ke temen-temennya atau ke penumpangnya," pungkas dia sambil memperlihatkan beberapa nomor wanita penghibur yang dikoleksinya.

About Blogger

Jakarta Sex and Mystery Magazine "JakartaBatavia Magz" - Enjoy and Relax here.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :