Vagina Kering dan Seks Terasa Menyakitkan? Inilah Penyebabnya
Jakarta - Vagina kering adalah masalah umum yang terjadi pada wanita selama dan setelah menopause. Namun pada kondisi tertentu, vagina kering juga bisa terjadi pada wanita sebelum menopause. Apa penyebabnya?
Vagina kering adalah tanda dari atrofi vagina (atrophic vaginitis), yaitu penipisan dan peradangan pada dinding vagina akibat penurunan estrogen. Ketika wanita terangsang secara seksual, lebih banyak darah mengalir ke organ-organ panggul, membuat cairan atau pelumas vagina keluar lebih banyak. Tapi perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus menstruasi, penuaan, menopause, melahirkan, dan menyusui, dapat mempengaruhi jumlah dan konsistensi dari cairan tersebut.
Gejala vagina kering biasanya disertai dengan rasa gatal atau menyengat di sekitar lubang vagina, rasa terbakar, sakit, nyeri atau perdarahan ringan saat berhubungan seksual, frekuensi kencing lebih sering, dan infeksi saluran kemih berulang.
Vagina kering mempengaruhi banyak wanita, meskipun banyak yang enggan mencari bantuan. Jika vagina kering mempengaruhi gaya hidup Anda, khususnya kehidupan seks dan hubungan dengan pasangan, pertimbangkan untuk membuat janji dengan dokter Anda.
Berikut beberapa faktor yang menyebabkan vagina kering, seperti dilansir Mayoclinic.
1. Penurunan kadar estrogen
Penurunan kadar estrogen merupakan penyebab utama kekeringan vagina. Estrogen (hormon wanita) membantu menjaga jaringan vagina yang sehat dengan mempertahankan pelumasan vagina, elastisitas jaringan normal dan keasaman. Faktor-faktor ini membuat pertahanan alami terhadap infeksi vagina dan saluran kemih.
Tapi ketika tingkat estrogen menurun, maka pertahanan alami ini juga menurun, yang akhirnya membuat lapisan vagina kurang elastis, lebih rapuh, tipis, dan peningkatan risiko infeksi saluran kemih.
Kadar estrogen bisa menurun karena berbagai alasan, antara lain menopause atau waktu transisi sebelum menopause (perimenopause), persalinan, menyusui, efek ovarium dari terapi kanker, termasuk terapi radiasi, terapi hormon dan kemoterapi, operasi pengangkatan indung telur, gangguan kekebalan tubuh, dan merokok.
2. Obat-obatan
Beberapa obat alergi dan flu mengandung dekongestan yang dapat mengurangi kelembaban di banyak bagian tubuh, termasuk vagina. Obat anti-estrogen, seperti yang digunakan untuk mengobati kanker payudara, juga dapat mengakibatkan kekeringan vagina.
3. Sindrom Sjogren
Dalam penyakit autoimun yang disebut Sjogren's (SHOW-grins) syndrome, sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Selain menyebabkan mata kering dan mulut kering, sindrom Sjogren juga dapat menyebabkan kekeringan pada vagina.
4. Douching
Proses pembersihan vagina dengan zat cair tertentu (douching) dapat mengganggu keseimbangan kimia yang normal dalam vagina dan dapat menyebabkan peradangan (vaginitis). Hal ini dapat menyebabkan vagina Anda merasa kering atau teriritasi.
-
Blogger Comment
-
Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar :
Post a Comment